Bak pangeran dan putri kerajaan, Adnan bersama Qila menjadi pusat perhatian saat keduanya masuk dengan tangan saling menggenggam. Adnan yang biasanya memasang wajah kaku, kini tersenyum manis saat sesekali menatap istrinya. Hal itulah yang membuat para undangan terkejut.
"Selamat malam, Pak Adnan. Saya pikir Bapak tidak akan datang," ujar seorang pria berumur 40 tahunan saat menahan langkah sepasang suami istri itu.
Adnan tersenyum kecil sembari kembali menatap istrinya. "Selain ingin menghadiri acara anda, saya juga ingin memperkenalkan istri saya."
Pandangan pria paruh baya bernama Doni itu langsung teralihkan. Dia ikut menatap wajah Qila yang sedikit bersemu. "Salam kenal, Ibu ... ."
Doni sengaja menahan ucapannya agar Qila memperkenalkan dirinya. Hal itu berhasil dan membuat perempuan tersebut mengeluarkan suaranya juga menerima uluran tangan Doni yang menyapanya.
"Saya Aqila Aurellia atau bapak bisa panggil saya dengan nama Qila."
"Baik, Bu Qila. Selamat menikmati acara kami," ucap Doni mengakhiri pembicaraannya. Tubuh pria paruh baya itu bergeser untuk memberi ruang Adnan dan Qila melangkah.
Belum jauh keduanya pergi, beberapa orang tiba-tiba datang dan membuat keduanya kembali terdiam. "Jadi perempuan ini yang bisa mengubah sikap seorang Adnan?"
Pertanyaan spontan yang diberikan oleh salah satu orang tersebut membuat Adnan mengangkat alisnya dan Qila menoleh ke arah suaminya itu. "Maksud anda?"
"Gimana ya jelasinnya ... ."
Pria yang Adnan kenal bernama Zelo itu sengaja menggantungkan ucapannya dengan senyum licik yang terlukis di wajahnya.
"Kalau tidak ada sesuatu yang penting, saya pamit untuk pergi." Adnan yang muak dengan sikap Zelo memilih pergi dan menarik tangan istrinya untuk ikut bersamanya.
Sayangnya, tangan Zelo ikut menarik tangan Qila dan membuat mereka terlihat saling menarik satu sama lain.
Menyadari ada yang aneh, Adnan menoleh dan mendapati tangan istrinya tengah digenggam oleh Zelo.
Rasa cemburu kemudian muncul di benak Adnan dan pria itu langsung melepaskan cengkeraman tangan Zelo dengan kasar. "Jangan sentuh istri saya!"
Peringatan keras Adnan layangkan. Namun bukannya takut, Zelo malah kembali tersenyum simpul setelah Adnan dan Qila pergi meninggalkannya.
"Jangan macem-macem deh Lo sama Adnan," sahut seorang pria yang bersama Zelo sejak awal. Pria itu tau bagaimana kejamnya Adnan jika ada seseorang yang mengganggu hidupnya.
"Gue nggak bakal takut sama dia!"
"Cari mati banget sih Lo!"
Bukan Zelo namanya, jika dia tidak tertarik pada apa yang Adnan miliki. Alasan inilah yang membuat Adnan sempat menyembunyikan istrinya, dia tau ada banyak orang yang mau menghancurkan hidupnya.
Suasana hati Adnan hancur seketika saat Zelo mengganggu istrinya. Pria itu kemudian duduk di meja kosong didampingi sang istri yang terlihat khawatir. "Kamu nggak pa-pa, Mas?"
Adnan menoleh menatap Qila yang begitu muram, kepalanya kemudian menggeleng pelan. "Nggak, aku nggak pa-pa kok."
Jawaban Adnan tidak membuat kegelisahan Qila menghilang, dia tau jika sang suami masih kesal pada tindakan pria yang mengganggunya.
Qila kemudian menggeser kursi yang dia duduki, mendekatkannya ke arah kursi Adnan. Perlahan, tubuhnya bergeser menyentuh tubuh Adnan yang seketika terkejut.
Mengetahui jika sang istri tengah berusaha mengambil hatinya, Adnan perlahan melingkarkan tangannya ke tubuh Qila dan keduanya mulai terbawa suasana musik klasik yang tiba-tiba terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diuji Sikap Si Istri Kecil
Romance-Naskah FTV Series 3.0- Seperti ucapan orang kebanyakan tentang masa awal pernikahan, begitulah kehidupan pernikahan Adnan dan Qila. Setiap hari ada saja hal yang membuat keduanya bertengkar dan saling mendiamkan. Ditambah lagi, sikap kekanakan Qila...