Sinom 7. Kacu Biru

6.5K 695 101
                                    

Berakit-rakit dahulu, Berenang ke tepian, Lebih baik di vote dulu, Lanjut baca kemudian.

Terima kasih 🙏

.

.

Disaat yang lainya pada bergegas pulang, Agung masih sibuk di room chat BBM Yongki yang dia dapat nomor nya dari teman akrab Yongki, Vanya.

"Tunggu dulu, yo. Nanti kalo mereka dah balik, baru tak kabarin lagi."

Begitu Agung mengirimkan pesan ke Yongki.

"Woy, Gung. Rak balik?" tanya Sentot menepuk bahu. Hal itu membuat Agung tersentak dan mematikan ponsel nya.

Sentot tak sendiri, karena juga biasanya dia selalu pulang bareng sama Agum. Melihat dari kegugupan Agung, Agum pun sejujurnya paham ada hal yang betul-betul di sembunyikan sama Agung.

"Balik lah. Kalian duluan wae. Aku masih ngumpulin ini ke meja ne bu Yuni." Agung ngasih tunjuk tugas nya yang sengaja dia pakai sebagai alasan.

"Owalah. Apa gak besok aja to?"

"Engga, tot. Lebih cepat lebih baik."

Agum berusaha meyakinkan Sentot lewat kode lirikan mata. Dengan itu, Sentot pun paham kalo sampe di sini lah dia harus menjaga batasan.

"Yawes kalo gitu. Kita duluan yo!"

"Yok. Ati ati, yo!"

Agung akhirnya bernapas lega. Dia mendatangi tempat yang dia janjikan ke Yongki tadi. Sudut halaman sekolah dimana dia melihat pria manis itu duduk termenung di bawah rindang dedaunan bunga sepatu.

Dalam tundukan wajah nya, Yongki di kagetkan dengan sebuah sapu tangan dalam genggaman.

Setelah mengangkat pandangan, dia pun mendapati Agung yang berdiri gagah dengan sorot matahari siang yang mensilaukan senyuman nya.

"Buat mu."

"Ini apa mas Agung?"

"Sapu tangan ku. Itu udah tak semprot dikit sama parfum ku. Siapa tau nanti kamu kalo kangen aku bisa cium sapu tangan ini."

Selepas mengungkapkan itu, senyum Agung makin merekah. Manis nya gak ketulungan, biar pun sawo matang, Agung tetap indah di mata Yongki.

Dia terkekeh setelah tau Agung yang dia rasa sedingin kutub ternyata semanis ini perlakuan nya.

"Loh... Kok guyu? Ck. " Agung menarik tangan Yongki lalu memindahkan sapu tangan itu ke genggaman Yongki.

"Ojok bilang sopo sopo, yo. Aku naksir sama kamu. Dah itu aja."

Singkat, padat, Agung langsung sikat.

Tapi ternyata mengungkapkan perasaan ke sesama cowok tak semudah dia menggombali cewek cewek di kelas. Jujur, Agung juga tersiksa sama batin jika harus memendam ini terlalu lama.

Yongki melihat langkah Agung semakin menjauh. Lalu tak lama dia berhenti dengan punggung lebar nya itu luruh bersimpuh angan yang tak pasti. Agung lalu berbalik arah sekali dan secepat kilat mendaratkan ciuman tipis di pipi kanan Yongki.

Cup.

Kedua nya sama-sama cengengesan, sama-sama salting pun pula sama-sama memerah telinganya.

Dan selanjutnya Agung benar-benar lebih dulu pulang setelah meninggalkan Yongki dengan beribu kupu-kupu yang melayang di perut nya.

Dia menghirup aroma wangi sapu tangan itu, dan dalam pejaman matanya, dia bisa rasakan itu hangat peluk Agung.

SINOM ( BxB Lokal X Mpreg ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang