Sinom 42. Tresno Sundul Ngawiyat

4.1K 524 121
                                    

Berakit-rakit dahulu, Berenang ke tepian, Lebih baik di vote dulu, Lanjut baca kemudian.

Terima kasih 🙏
.

.

Sekarang tinggal kenangan mas Ndaru yang Yongki bisa peluk hanya lewat doa.

.

.

Di angkasa sana, Yongki menatap bayangan indah dimana dia bisa menemukan senyuman mas Ndaru. Tentang bagaimana dia membangun cinta yang sedalam ini lalu harus di paksa runtuh seruntuh-runtuh nya. Yongki meneteskan air matanya teringat saat-saat dulu tidur memeluk mas Ndaru dan suaminya itu selalu menepuk-nepuk pantatnya. Bak seorang bayi, Yongki selalu merasa terlindungi.

Sekarang tinggal kenangan mas Ndaru yang Yongki bisa peluk hanya lewat doa.

"Mas.... sampean gak kangen po sama Yongki? Yongki kangen lho mas sama sampean." Yongki menipu perasaan nya dengan tawa lirih yang jauh terasa lebih sakit.

Ditengah kalimat nya itu, Yongki terisak tangis serasa dada di iris. Dia ingat betul malam itu suaminya bersimbah darah. Menatapnya sayu hingga menemani nya sampai pada hembusan napas terakhirnya.

"Kata mas, kita mau bangun rumah kan? Yongki udah gak sabar lho mas. Haha!"

Namun kini tawa itu sudah tak bisa lagi menghalau sedihnya.

"Tau gak mas? Mas itu, udah kaya rumah buat aku. Mas lindungi aku, mas sayangi aku, dan mas juga yang masih momong aku. Masak gak pengen po mas meluk aku?"

Yongki makin terisak perih di dadanya. Lalu dia bersimpuh memeluk gundukan tanah makam suaminya. Membiarkan air matanya membasahi tanah yang masih basah itu. Mengurai bunga-bunga ibarat Yongki mengurai angan buruk nya akan di tinggal mas Ndaru.

Tapi semua itu adalah muspra tanpa guna.

Yongki mencoba mengangkat pandangan mengusap tulisan nama Ndaru di batu nisan putih itu.

"Yongki sayang mas Ndaru. Tunggu Yongki ya mas. Kalau sudah waktunya, nanti Yongki temenin. Sekali lagi, Yongki sayang mas Ndaru."

Satu kecupan Yongki berikan pada batu nisan itu. Membayangkan dia sedang mengecup kening suaminya yang masih berada di pelukan nya. Namun sekarang hanya lewat doa lantaran bunga yang dia tabur di atas makam suaminya.

Yongki merelakan kepergian mas Ndaru hari itu.

Meski sangat sulit untuk bangkit dan terbiasa lalu mengikhlaskan, Yongki berjanji mulai pada saat itu dia akan menata ulang lagi hidupnya. Walau dengan atau tanpa mas Ndaru nya, tapi Yongki akan tetap menyimpan nama Ndaru dalam ruang yang paling istimewa di hati nya.

"Mas....mas yang tenang ya disana. Makasih udah membimbing Yongki jadi sekuat ini. Apapun nasehat mas, Yongki masih ingat. Sayang mas Ndaru banyak-banyak. Yongki pamit pulang dulu ya mas."

Dengan menabur bunga terakhir nya, Yongki pun berdiri mencoba tetap tegar. Di rangkul oleh Agung, dia pun beranjak pulang membawa kenangan Ndaru dalam foto bingkai di pelukannya.

_____________

Dengan duduk selonjoran, Yongki memangku anaknya sambil menyuapi sarapan. Lalu semilir angin datang seolah mengusap pipi Dimas dan mengundang tawa renyah anak itu.

Begitu pula dengan Yongki, dia ikut tersenyum pula seolah suami nya datang mengusap rambut nya. Seperti dulu yang sering mas Ndaru lakukan setiap pagi menemani Dimas sarapan bersama Yongki.

SINOM ( BxB Lokal X Mpreg ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang