Berakit-rakit dahulu, Berenang ke tepian, Lebih baik di vote dulu, Lanjut baca kemudian.
Terima kasih 🙏
.
.
"Ayaaaaah......."
Merekah lah senyum Agum lantas merentangkan tangannya dan menerima Bayu dalam gendongan.
.
.
Di dalam kamar yang penuh kenangan itu, Yongki merapikan semua baju-baju yang ada. Termasuk baju mendiang suaminya, Ndaru. Karena hari ini, mereka berencana mau boyongan alias pindahan ke rumah baru mereka yang tak lama ini selesai di bangun. Meskipun belum seratus persen jadi, tapi Yongki dan suaminya sepakat untuk segera menempati rumah itu. Perihal nanti interior rumah dan cat ulang, mereka mau melakukan nya sendiri bertiga.
"Udah siap sayang?"
Yongki di kagetkan dengan suara Agung yang mengintip dari ambang pintu kamar sambil cengengesan sendiri. Yongki ikut terkekeh, lalu sembari dia menarik kancing koper dia melempar senyum nya.
"Sampun mas."
Tak lama setelah itu, Dimas menyusul berlarian masuk ke kamar dan menubruk mamah nya. "Lho lho dek... Kenapa lari-lariiii????"
Tapi Dimas justru tertawa renyah di susul datangnya ayah Agum memakai topeng ninja Hattori. Yang mana pada umumnya anak kecil kalau tau orang memakai topeng itu bakalan nangis, tapi Dimas justru malah girang.
"Shishimaru, jangan lari. Hiyaaaw... " ayah Agum berlaga seperti ninja menerobos masuk kamar, menabrak kaki Agung, "bajinguk matane!", lalu menerkam Dimas.
"Aaaaaaaaa......" Dimas berteriak nyaring sambil ketawa keras kala dia di gelitik oleh ayah Agum. Dan Yongki hampir saja puyeng tujuh keliling karena pada dasarnya ayah Agum itu kalau mengajak main Dimas memang sedikit brutal dan ugal-ugalan.
"Mas Aguuuuuummm.... Nanti Dimas jatuh lhooooo.... Kalo guyon itu jangan koyo gini too " keluh Yongki yang pusing setiap hari menanggapi Dimas yang makin nakal ulah nya.
Tapi Agum sama sekali tak menggubris. Justru bodohnya ayah Agung juga ikutan menimbrung memakai topeng Teletubbies merah. Makin riang lah suara tertawanya Dimas lalu lari keluar kamar dan di kejar kedua ayah nya.
"Yongalaaaaaaaah.... Anak ro bapak podo waeeeeeee...... "
Tersisa lah Yongki yang mengeluh kesal atas kelakuan cowok-cowok di rumah nya. Tapi ya apa boleh buat, memang anak di usia Dimas itu sedang aktif-aktifnya. Apalagi di dukung 2 ayah yang sama-sama peduli dan sayang anak. Apapun yang Dimas perlukan, pasti kedua ayah mereka wujudkan. Bukan berarti Dimas di manja, melainkan jika Dimas meminta sesuatu dia harus berusaha dulu. Semisal dia minta di belikan mainan, terkadang ayah Agung meminta Dimas untuk membereskan mainan nya yang berserakan dulu baru di belikan. Atau paling tidak membantu mamahnya lalu minta validasi ke ayah Agung. Naah baru ayah Agung nurutin apa yang Dimas mau asalkan masih tidak di luar batas.
Kalau sama ayah Agum, Dimas terkadang pengen di belikan es krim pun Dimas harus usaha dulu.
Lalu apa usahanya?
"Ayo dek. Sini pijitin ayah! Hehe...."
Dan meski kadang Dimas suka ngedumel, tapi ujung-ujungnya Dimas tetap naik ke punggung ayah Agum dan di injak-injak.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINOM ( BxB Lokal X Mpreg ) ✔️
Ficção Adolescente❗Peringatan ❗ Yang merasa Homophobic atau anti cerita berbau homoseks dimohon untuk jangan di baca cerita ini. Apalagi jika sudah saya beri tanda kalo ini M-Preg jadi dimohon sekali lagi untuk cerdas dalam memilih bacaan. Jadilah pembaca yang cerma...