Sinom 30. Cidro

4.4K 496 125
                                    

Berakit-rakit dahulu, Berenang ke tepian, Lebih baik di vote dulu, Lanjut baca kemudian.

Terima kasih 🙏

.

.

"Ini dek. Nanti kamu datang ya!" ucap Sentot menahan perih di dada.

.

.

Waktu terus berjalan hingga kini mencapai kandungan Yongki yang sudah berjalan 7 bulan. Perutnya makin membesar dan lambat laun pula dia harus mulai banyak banyak istirahat.

Ndaru, Agum dan Agung pun harus bergantian setiap hari menemani Yongki di rumah. Jika dua bekerja, yang satu harus di rumah dulu. Itu juga yang di sepakati oleh mereka. Alasan nya sederhana, mereka tak mau sewaktu-waktu Yongki butuh bantuan tapi tak ada yang menemani nya di rumah.

Hari itu, Ndaru bersiap membersihkan halaman rumah sisi kanan yang di penuhi ilalang. Dia sudah berganti kaos oblong, memakai topi dan juga sarung tangan kain. Dengan menenteng celurit dan juga cangkul, Ndaru siap memulai untuk berkebun hari ini.

Yongki yang sibuk setrika baju-baju yang kemarin dia cuci mendengar suara berisik dari luar.

"Mas Ndaru kae lagi ngopo sih? Kok keliatan e sibuk men."

Sesaat dia mencabut dulu setrika nya, Yongki menghampiri sumber suara. Dia berjalan layaknya ibu hamil yang acap kali memegang pinggul dan perut nya. Lalu dia mendapati suaminya itu sibuk membabad'i rumput dan ilalang di balik pagar tua rumah itu.

"Mau di apakan mas? Kok tumben."

Ndaru tersenyum dan menghampiri Yongki.

"Kemarin....mas di kasih benih mawar kuning sama pak Bagiman. Katane...ini kalo di tanam terus di rawat hasil e bakal bagus. Jadi yaaa... kenapa gak dicoba? Iya kan."

"Mumpung libur ini. Aku kalo diem terus di rumah malah aku ntar jadi malesan. Jadi yaudah lah aku bersihin aja halaman nya. Kan lumayan nanti bisa buat jadi kebun. Terus, kalo hasil panen bunga nya nanti bagus, kan bisa di jual."

Yongki memiringkan kepala sambil mengamati suaminya itu berbicara dengan antusias nya. Sadar kalau sedari tadi Yongki menatapnya tanpa kedip, Ndaru pun menggelitik Yongki.

"Tuh kan.. Malah plonga plongo liatin mas."

"Hehe... Mas Ndaru kalo ngomong itu lucu e. Pipi ne kadang tembem kadang tirus. Kok iso yo?" Yongki berkacak pinggang.

"Ck. Kamu itu yang lucu. Sini coba mana pipi nya. Muach." Ndaru mengecup dalam pipi Yongki sambil di sesap dikit.

"Aiiiiihhh... Mas belum mandi ya?"

Ndaru geleng kepala sambil memeluk erat Yongki.

"Pantesan. Kecut. Sana sana. Syu, syu... " usir Yongki dengan mendorong dada Ndaru. Tapi bukan nya melepaskan pelukan, Ndaru malah makin girang menciumi pipi istrinya itu.

"Haaaah leher mu kenapa wangi terus to, dek? Marai mas ngaceng e. Ini udah lama lho mas gak dapet jatah kamu."

"HEH!!! Aku hamil lho ini. Tolong di ngertiin laaaah.... "

"Haha... Iyaaa. Bercanda doang sayang." ucap Ndaru sambil menautkan ujung hidung mancung nya ke hidung Yongki.

"Yaudah. Mas lanjut duluu... Nanti sehabis Yongki setrika tak buatin es teh ya mas."

SINOM ( BxB Lokal X Mpreg ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang