Sinom 6. Jantung

7.3K 740 95
                                    

Berakit-rakit dahulu, Berenang ke tepian, Lebih baik di vote dulu, Lanjut baca kemudian.

Terima kasih 🙏

Jikalau pun Yongki berani menjual harga diri pula melelang rasa malu, dia mau mau aja berlutut di hadapan mereka.

.

.

"Tot, emang bener po...kalo semalem ada yang mati gantung diri?"

Agum merapatkan duduk nya di samping Sentot yang sibuk menata mainan Lego nya. Bukan Agum namanya kalo penasaran tapi dirinya sendiri asli penakut.

"Iyoo... Cewek. Anak e lek Tomo katanya depresi nikah sama orang yang salah."

Wajah Agum pun menandakan keingintahuan lebih. Siku nya sendiri bergetar selepas kabar mencekam yang terjadi semalam di desa Sukodono.

"Kaya e emang penjagaan desa itu harus lebih ketat yo, Tot."

Sentot membalasnya hanya dengan anggukan kecil.

"Ck." Lama-lama kesal juga Agum. "..mbok uwis tot le mu dolanan Lego." Agum menyenggol lengan Sentot.

"Sek to, Gum. Dilut nkas dadi iki."

Sentot terus saja menyusun Lego nya membentuk sebuah pohon besar. Di iringi dengan lugu wajah Agum yang mengamati bagaimana Sentot dengan terampil nya menyusun Lego.

Dalam fokusnya menyusun Lego yang hampir usai itu, Sentot bergumam,

"Segala sesuatu yang berhubungan sama Selasa Kliwon itu sakral, Gum."

"Hah?"

"Ck." Sentot melirik dengan tatapan kesal. "Hah heh hah heh... "

"Yo soriii kurang keras e Tot kamu ngomong e."

"Sssttt.... Ojok keras keras."

"Oh oke.. Pie pie... " Dan Agum pun ikutan berbisik.

"Orang yang meninggal di hari Selasa Kliwon, apalagi yang juga punya weton yang sama, makam nya harus di jaga selama 40 hari kematian."

Agum seketika bergidik. "La emang e ngopo, Tot?"

Sentot melirik langkah Agung lalu mendekat ke telinga Agum dan berbisik,

"Takut e makam e nanti di colong terus di makan buat tumbal pesugihan."

Sentot melotot, Agum meringis lalu setelah itu, BHAAA....

"JIANCOK!!!" Agum misuh sekeras-kerasnya.

Di belakangnya, Agung tertawa lepas puas dengan jahat nya.

"Asu og kowe, Gung. Cok, jancok, jancok!"

Agung tertawa puas berguling-guling di lantai kelas dengan Agum yang menggelitik juga beberapa menampar Agung. Sentot juga puas tertawa keras melihat respon kaget Agum barusan.

"Lagian kowe ki lho, Gum. Wis tau penakut tapi sosoan denger cerita horor." sindir Sentot tanpa ampun.

Dan yang di sindir pun selalu memasang wajah datar tak suka sama temen-temen nya yang selalu jail kalau di posisi seperti ini.

"Sumpah rupane ra nguati!!!" Agung terus tertawa memegangi perut nya.

"Rupamu i!" kesal Agum menjitak bahu kedua teman nya.

SINOM ( BxB Lokal X Mpreg ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang