Berakit-rakit dahulu, Berenang ke tepian, Lebih baik di vote dulu, Lanjut baca kemudian.
Terima kasih 🙏
.
.
"Cinta larut di antara Sinom, Sinoman, dan Sinom Parijotho"
.
.
Sinom Parijotho. Salah satu langgam yang populer bagi kalangan penikmat musik Jawa terkhusus gamelan Jawa. Suasana masih begitu sibuk di sore itu yang sebentar lagi menjelang malam.
Merdu suara ibu-ibu rewang itu juga ikut mendominasi. Lalu sayup-sayup mata Agung menatap Yongki yang hadapan nya. Agung tak menyangka Yongki sekarang seberani ini. Dengan sadar pula Yongki menariknya ke dalam kamar yang padahal di luar sedang banyak orang.
"Dek... Mbok yo jangan seka..." Tanpa pandang bulu Yongki melumat bibir Agung. Menangkup kedua pipi nya lalu menyusupkan lidahnya masuk ke dalam mulut Agung.
Tentu Agung tercekat, tapi untuk menerima ciuman dari Yongki, mana mungkin pula Agung menolak. Tapi perasaannya mungkin tak lagi tenang sekarang.
Agung melepaskan ciuman.
"Dek.. Jangan sekarang!"
Atas teguran itu, barulah Yongki sadar akan perbuatan nya. Dia terdiam namun dalam pelukan Agung. Dia tertunduk namun dapat dia rasakan detak jantung Agung.
Jujur, Yongki semakin merasa dirinya membinal semenjak dia di tiduri sore itu. Rasa yang masih membekas sekarang pun nyatanya membuat Yongki kecanduan.
"Maaf mas Agung. Maap... " Yongki pun membebaskan diri dari pelukan Agung. Mengambil beskap nya lalu dia beranjak menghindar dari Agung.
Dia membelakangi Agung dan berusaha mencairkan suasana. Dia buka pakaian nya dan berniat berganti beskap untuk melanjutkan acara sampai nanti malam.
Melihat tingkah Yongki yang grusak-grusuk mencoba menutupi hatinya yang berdebar itu justru mengundang tawa lirih Agung. Menurut nya, Yongki makin terlihat menggemaskan dengan sikap nya yang mencoba buat berani memancing lawan main.
"Maaf mas Yongki udah lancang. Tapi...tapi bukan maksud Yongki... " Dan sekarang giliran Agung yang memeluk Yongki dari belakang dan mengendus tengkuk nya.
"Kamu wangi, Ki. Aku suka." Sekali lagi Agung hirup aroma wangi nya Yongki. Hingga tak terasa endusan Agung merambat menjadi ciuman kecil.
Dia kecup pelan lalu ke sedang hingga berubah jadi kecupan dalam.
"Maaaas... Nanti mbekas lhooo.... "
"Hehe maap, Ki. Lagian kamu lho bauk'e wangi. Mirip bau bayi. Kan aku jadi keras to!" ucapnya sambil mengusap penis nya dari dalam celana.
Karena belum sempat tadi mengutarakan kegundahan hati ke Agum, sekarang Yongki coba ungkapan itu ke Agung.
"Mas, " Yongki memutar tubuhnya dan di peluk lagi oleh Agung.
"Pripun sayang?"
"Kalo aku mau tinggal sama sampean aja boleh gak sih?"
"Eung? La emang e kenapa to?"
"Kan kalo mbak Tyas nikah kan pasti nanti tinggal e sama mas Danang, suami ne."
"He'em terus?"
"Yaa Yongki sendirian dooong. Kalo gak ada mbak Tyas aku gak tau lagi nanti gimana. Sampean lak yo tau sendiri to bapak itu galak. Aku capek e mas nak di marahi bapak teros."
KAMU SEDANG MEMBACA
SINOM ( BxB Lokal X Mpreg ) ✔️
Teen Fiction❗Peringatan ❗ Yang merasa Homophobic atau anti cerita berbau homoseks dimohon untuk jangan di baca cerita ini. Apalagi jika sudah saya beri tanda kalo ini M-Preg jadi dimohon sekali lagi untuk cerdas dalam memilih bacaan. Jadilah pembaca yang cerma...