Rosemary for Remembrance by rubber_soul02 (Terjemahan)

Bab 1

Catatan:

TW: penyalahgunaan alkohol, ptsd.

***

Rosemary untuk Kenang-kenangan

Hermione Granger tersesat.

Bukan dalam arti fisik, seperti tersesat tanpa arah di suatu tempat di dunia. Ia tersesat secara metaforis, seolah-olah ia sama sekali tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Sejujurnya ia lebih suka yang pertama, karena tersesat secara fisik lebih seperti teka-teki: dan Hermione pandai teka-teki.

Hermione dilatih untuk tersesat secara fisik, seperti di tahun pertama ketika ia, Ron, dan Harry mendapati diri mereka berada di tangga yang bergerak dan mencoba menemukan jalan kembali ke menara Gryffindor. Atau seperti di Departemen Misteri pada tahun kelima, ketika mereka harus melarikan diri dari para Pelahap Maut. Itu adalah contoh 'kehilangan' yang bisa Hermione atasi. Bagaimanapun, ia adalah orang yang sangat logis. Pada akhirnya, ia akan bisa menemukan jawabannya—menggunakan kompas, memecahkan teka-teki, menelusuri kembali langkahnya.

Tidak ada gunanya menelusuri kembali langkahmu ketika kau tersesat dalam arti metaforis. Jika Hermione melakukan itu, ia pikir ia hanya akan menemukan dirinya kembali di Hogwarts, berdiri di reruntuhan pertempuran yang telah membunuh teman-teman, rekan-rekannya, dan mentornya. Hermione berpikir bahwa di sana, di halaman, adalah hari terakhir ia ingat untuk mengetahui arah. Ada jalan yang harus ia ikuti untuk mulai membangun kembali hidupnya: merencanakan pemakaman untuk Fred, Tonks, Remus, dan lusinan jiwa lainnya yang tewas dalam perang. Memperbaiki sisa-sisa kastil yang hancur, satu demi satu. Bersaksi dalam persidangan para pendukung Voldemort dan semua Pelahap Maut yang telah ditangkap atau menyerah. Memberitahu Ron bahwa ia tidak bisa memulai hubungan dalam keadaan saat ini, dan menghadapi dampak penolakan ini. Ini semua adalah hal yang tersisa setelah perang, semua hal yang perlu ia lakukan. Seharusnya itu sulit—dan secara emosional, tentu saja.

Namun ada bagian kecil dan sakit dalam diri Hermione yang mau tidak mau menikmati cara yang metodis dan terorganisir dalam menampilkan hal-hal ini sebagai daftar periksa baginya. Hal ini membantu mengalihkan perhatiannya dari mimpi buruknya dan jam tidurnya yang hilang karenanya. Bangun setiap hari dengan tugas di depannya adalah satu-satunya hal yang menenangkan dari semua itu. Sungguh menyenangkan, selama hal itu berlangsung, membereskan kekacauan yang disebabkan oleh perang. Mengerikan, tapi anehnya menghibur.

Jadi sekarang, dengan semua item di daftar periksa ini terhapus, bahkan ada yang tercoret dua kali, Hermione merasa benar-benar tersesat.

Benar-benar tanpa peta.

Sebagai seorang gadis muda, Hermione selalu memikirkan banyak pilihan untuk masa depannya. Bekerja di kementerian, mungkin, di suatu tempat di Hukum Sihir. Kepala Wizengamot, atau posisi baru dalam Perlindungan Makhluk Gaib, di mana SPEW dapat berkembang sepenuhnya di bawah kepemimpinannya. Jika tidak ada yang berhasil, ia selalu bisa mengajar di Hogwarts, pikirnya dulu. Dengan skor OWL yang hampir sempurna, bukanlah masalah untuk lulus NEWTS-nya dengan gemilang di tahun terakhirnya di Hogwarts, hanya beberapa bulan setelah perang berakhir.

Hermione memiliki semua alat yang ia perlukan untuk mengikuti salah satu dari banyak jalan yang telah dibuat oleh dirinya yang lebih muda untuknya. Demi Merlin, ia bahkan menggunakan Time Turner di tahun ketiga untuk mengisi kelas sebanyak mungkin. Ia telah mengambil segala tindakan untuk memastikan masa depan dirinya di luar Hogwarts.

Jadi kenapa ia begitu terjebak?

Itu adalah perasaan yang mengerikan dan asing, tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Bahkan selama tahun-tahun yang dihabiskannya di Hogwarts, Hermione selalu tahu bahwa sesuatu akan terjadi selanjutnya—suatu tugas besar yang harus dia selesaikan. Ujian, pekerjaan rumah, melawan Voldemort, menemukan Horcrux. Terlepas dari betapa buruknya hal-hal ini, dan semua yang telah dirampas darinya, setidaknya ia tahu bahwa ada sesuatu yang akan terjadi. Sesuatu yang patut diperjuangkan.