01.

259 46 39
                                    

Hallo guys, aku bawa cerita baru nih
Semoga kalian suka ya sama cerita aku yang baru ini

Oh ya aku belum kenalan ya?
Kalian bisa panggil aku Al ataupun Lia yaw.

______________________________________________

HAPPY READING

Tandai jika ada typo

______________________________________________

(•ω•)

Nauval dan Kiya memang pasangan kekasih, namun hubungan keduanya tidak seperti pasangan pada umumnya. Bagi Nauval maupun Kiya pacaran itu nomor 2 nomor satu hanyalah karier atlet mereka.

Nauval Zavier Nalendra adalah seorang atlet sepak bola, sedangkan Razkiya Meita Silvanie itu atlet voli. Keduanya sama-sama anggota inti di tim masing-masing. Sesama anak atlet membuat keduanya jarang sekali menghabiskan waktu berdua, walau sekedar malam minggu bersama.

Jika kalian bertanya kenapa mereka bisa menjadi sepasang kekasih meski mereka menganggap pacaran itu nomer ke sekian, maka jawabannya hanya satu karena keinginan kedua orangtua mereka.

Bisa dibilang sebelum mereka menjadi seorang atlet, mereka dulunya adalah teman karena orangtua mereka itu sahabat waktu masih muda.

Sore ini Nauval dan Kiya berencana akan melakukan bimbingan fisik bersama. Yah mungkin ini bisa dibilang kencan bagi mereka.

"Udah siap belum? Lama amat," cibir Nauval karena Kiya tak kunjung selesai bersiap-siap.

"Sabar napa, bentar aku pakai sunscreen dulu." jawab Kiya lalu duduk di sofa yang ada di ruang tamu. Membuka kotak make up yang selalu dia bawa ketika latihan fisik.

Walau atlet Kiya tetaplah perempuan yang tetap mempedulikan tentang kecantikan.

"Gak usah pakai sunscreen , latihannya indoor gak usah lebay."

"Bawel kamu kalau gak mau nungguin berangkat dulu aja sana, gitu aja repot banget," sahut Kiya melanjutkan memakai suncren di wajahnya.

Nauval hanya menghela nafas, dia lalu mendaratkan pantatnya di sofa sambil menunggu Kiya selesai memakai sunscreen.

10 menit telah berlalu, barulah Kiya selesai dengan aktivitas memakai suncreen dan yang lainnya. Kiya membereskan kotak make up, lalu menoleh ke arah Nauval yang asik bermain dengan ponsel. "Val!"

"Apaan?" jawab Nauval tanpa menolehkan pandangan ke arah Kiya.

"Mau berangkat apa mau hp an?" tanya Kiya membuat Nauval langsung memasukan handphone yang dia mainkan tadi ke dalam tas.

"Hm ayo," ucap Nauval bangkit dari duduk.

"Mama papa mana? Mau pamit," lanjutnya.

"Udah berangkat kerja, langsung aja gak usah pamit segala." Kiya berjalan keluar rumah terlebih dahulu dan di susul oleh Nauval.

(•ω•)

"Widih bu bos udah dateng nih, makin cakep amat aja ya," goda Verga Ardyansyah salah satu teman di tim sepak bola Nauval.

"Gak usah genit," tegur Nauval yang merasa tak suka melihat Verga selalu menggoda Kiya.

"Yaelah Val iye tau Kiya cewek lu, posesif amat."

Nauval tak mengidahkan ucapan Verga, dia memilih berjalan ke arah loker tempat penyimpanan barang-barang.

"Mana tas mu." tangan Nauval mengadah meminta tas yang berada di bahu Kiya. Dengan senang hati Kiya memberikan tasnya ke Nauval.

Nauval meletakkan tasnya dan juga tas Kiya ke dalam lemari, lalu setelahnya dia bergabung bersama teman-temannya untuk melakukan pemanasan sebelum latihan fisik.

Kiya yang notabenya cewek sendiri tak merasa keberatan, toh ini bukan kali pertama dirinya fisik bersama dengan Nauval dan temannya.

Tetapi saat akan bergabung dengan yang lain, Kiya dicegah oleh Verga. "Eh stop!"

"Apaan sih Ga?" tanya Kiya sedikit ketus.

"Lu duduk aja dulu, latihannya tunggu Lala dateng." Seyla Putri Chaliztha yang kerap dipanggil Lala merupakan teman satu tim Kiya yang dikabarkan dekat dengan Verga.

"Dih apaan begitu? Orang gue mau latihan gak dibolehin, malah disuruh nunggu Lala yang gak tau kapan datengnya."

Nauval memberi kode agar Verga diam, jika dilihat Kiya lagi mode siap terkam. Verga yang menganut pun segera pergi dari hadapan Kiya dan Nauval.

"Kalau lagi mood lagi sensitif gak usah maksa latihan fisik, dari pada nanti terjadi apa-apa sama kamu," ucap Nauval penuh pengertian.

"Latihannya libur dulu, biarin tubuh kamu istirahat. Kasian kalau terus-terusan kamu buat latihan, bukan sehat kamu malah kecapean."

Kiya hanya mengangguk patuh, niat latihan yang sudah membara sejak di rumah hilang setelah dia dan Nauval tiba di tempat binsik. Mungkin kali ini dia hanya akan melihat Nauval yang latihan, tanpa ikut serta latihan.

"Heem, aku minggir dulu. Semangat!" Nauval tersenyum melihat Kiya yang perlahan pergi dari hadapannya.

(•ω•)

Jangan lupa tinggalkan jejak
Vote dan komen kalian berharga banget
Jangan jadi siders ya:)

Follow akun author ya
Wp: prmtal_lia
Ig: story.wplia
Tt: prmtsral_lia

See you next part

CINTA ANAK ATLETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang