09.

67 14 4
                                    

HAPPY READING GUYS
Tandai jika ada typo

______________________________________________

(•ω•)

Pertandingan terakhir menuju penentuan siapa yang bakal lolos untuk menuju seleksi tim nasional. Semua tim sepak bola SMA Pelita sudah sangat siap untuk pertandingan kali ini.

Terbukti dari seberapa excited mereka untuk datang di stadion tempat di adakan pertandingan pagi ini. Bahkan tadi sebelum jam 07.00 pagi mereka sudah siap dari hotel.

Babak pertama baru saja berakhir, tim SMA Pelita memimpin sementara dengan score 2-0 yang mana kedua gol itu berasal dari tentangan Nauval.

Jeda istirahat 15 menit mereka buat untuk mengistirahatkan tubuh mereka, sambil mendengarkan coach Tama memberikan arahan.

Nauval mengambil air mineral dari kotak yang sudah di sediakan, dia menyiram air mineral itu ke mukanya. Tak hanya muka dia juga menyiram air mineral itu ke atas kepalanya. Hingga membuat jersey bola yang tadinya basah akan keringat, sekarang bertambah basah karena air mineral yang baru saja Nauval siram.

Jersey bola yang sudah sangat basah tak membuat Nauval terlihat jelek, dia malahan terlihat semakin menawan. Usai menyiram tubuhnya dengan air mineral Nauval sedikit merasa tubuhnya sedikit segar.

"Woi minta air yang buat minum dong," seru Nauval meminta minuman isotonik yang berada di kotak samping Jerry.

Jerry yang kakinya sedang dikompres es batu membuka kotak tersebut, mengambil dua botol minuman isotonik lalu melemparnya satu ke arah Nauval dan satu botol lagi untuk dirinya minum sendiri. Nauval dengan sigap menerima lemparan botol isotonik dari Jerry.

Saat Nauval sedang minum dia dihampiri oleh tim medis yang bertugas, Nauval pun dengan segera meluruskan kedua kakinya. Para petugas medis itu mengompres kaki Nauval sama dengan apa yang tadi dia lalukan pada Jerry.

"Maaf ya Val," ucap salah satu tenaga medis yang lumayan kenal dengan Nauval.

"Iya kak," jawab Nauval pada sosok yang dia panggil kak itu.

Seseorang yang di panggil kak oleh Nauval itu pun segera melakukan kegiatannya, dengan cekatan dia mengompres lutut dan juga tulang kering Nauval.

Bersamaan dengan selesainya tenaga medis itu mengompres kaki Nauval, wasit pun meminta agar semua pemain untuk masuk ke lapangan.

(•ω•)

Sepuluh menit telah berlalu, permainan babak kedua ini sangat berbeda dari permainan babak pertama tadi. Pemain lawan kerap kali menggunakan cara kotor, mereka dengan sengaja melakukan pelanggaran.

Nauval yang notabenya sebagai sayap penyerang dia lah yang paling sering menjadi sasaran tim lawan. Mengingat tadi dia yang menyumbang dua gol, itu semakin membuat tim lawan kesal dengan Nauval.

Tetapi untunglah walau Nauval menjadi sasaran utama tim lawan, Nauval tetap bermain dengan baik. Seperti saat ini dia baru saja tackling oleh tim lawan hingga menyebabkan dia berguling-guling karena tak bisa menyeimbangkan tubuhnya.

"Woi!" gertak Jerry yang emosi lantaran Nauval tergeletak di lapangan.

Wasit menghampiri Nauval yang tergeletak sambil memegangi kakinya. Tak berselang lama tim medis tim SMA Pelita pun juga menghampiri Nauval.

Tim medis itu mengambil botol kaleng dari dalam tas medis lalu menyemprot isinya ke arah kaki Nauval yang tadi tackling.

"Val kaki kanan lu mana," pinta tim medis itu langsung Nauval mengangkat kaki kanannya.

CINTA ANAK ATLETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang