19.

51 4 0
                                    

HAPPY READING GUYS
Tandai jika ada typo

______________________________________________

(•ω•)

"Kiya pinter banget ya lu ninggalin gua!" suara cempreng dari Lala membuat Kiya dan Nauval langsung menutup daun telinganya.

"Lala!" geram Kiya menatap tajam Lala.

"Bagus ya mentang-mentang ada Nauval gua di tinggal," hardik Lala berkacak pinggang.

"Gua gak balik ke hotel, mau lihat Nauval tanding dulu."

"Yaudah gua ikut," final Lala dia berjalan ke tengah-tengah antara Nauval dan Kiya.

Rangkulan Nauval terlepas saat Lala menerobos diantara dirinya dan Kiya. Nauval mendengus menatap Lala, untung saja dia teman dari Kiya.

"Ayo ki," ajak Lala mengamit lengan Kiya, meninggalkan Nauval sendirian.

Nauval menghela nafasnya, dia kemudian menyusul kedua cewek yang berjalan mendahuluinya.

Tiba di stadion out door, Kiya pasrah di tarik Lala menuju tribun. Nauval hanya memandang kekasihnya yang pasrah di tarik sang sahabat. Setelah Kiya dan Lala duduk di tribun barulah Nauval masuk ke ruang bersiap. Terlihat semua temannya sudah berkumpul di dalam ruang bersiap.

"Nih dia yang ditunggu dateng juga," celetuk Jerry saat Nauval baru saja datang menghampiri mereka.

"Sorry telat, abis nemenin Kiya tanding," balas Nauval meminta maaf pada teman-temannya dan juga coach Tama.

Coach tama mengangguk memaklumi anak didiknya yang tengah kasmaran. Dia tidak mempermasalahkan jika Nauval telat toh tadi pagi Nauval sudah meminta izin kepadanya kalau nanti dirinya akan telat karena menemani Kiya bertanding.

"Udah siap-siap sana," perintah coach Tama pada Nauval.

Nauval berjalan menuju loker untuk menaruh tas yang ada di pundaknya. Baru setelah itu Nauval duduk di sebelah Jerry untuk memakai kaos kaki dan sepatu bolanya.

Dia tidak berganti jersey lagi karena sedari pagi dia sudah mengenakan jersey tim SMA Pelita, jadi sekarang dia langsung memakai kaos kaki dan sepatu saja.

(•ω•)

Di tribun penonton.

Kiya dan Lala tengah asik mengibah sembari menunggu pertandingan ini di mulai, sudah banyak topik yang mereka jadikan bahan gibah. Tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri Kiya dan lala, mereka kompak menoleh menatap siapa orang itu.

"Hai kamu," sapa cewek itu melambaikan tangannya menyapa Kiya.

Dahi Kiya mengerut, melihat cewek yang menyapanya kali ini. "Lu cewek kemarin?" tanya Kiya memastikan. Dia ingat cewek ini, dia tidak seberapa faham dengan wajag cewek ini.

"Iya, kamu temennya Nauval kemarin kan?" tanya cewek itu.

"Aku Hanna tim panitia sepak bola dari SMA Garuda," lanjut Hanna memperkenalkan diri.

"Kiya, dari SMA Pelita," jawab Kiya membalas ucapan Hanna. Hanna menatap ke arah Lala seolah bertanya siapa dia.

"Lala temen gua," ucap Kiya memperkenalkan Lala.

"Boleh duduk?" Hanna meminta izin kepada Kiya dan Lala, Kiya berdehem memperbolehkan Hanna untuk duduk di sebelahnya

"Kalian atlet juga?" Hanna yang baru menyadari jika Kiya dan Lala memakai jersey bola.

"Iya." Kiya membalas seadanya, setelah itu tak ada lagi percakapan diantara mereka.

(•ω•)

"Gua pamit dulu ya," ucap Hanna berpamitan, membuat kedua cewek pemain voli ini menyengit bingung. Masih ada sekitar 20 menitan lagi pertandingan babak kedua di waktu normal, tetapi cewek bernama Hanna itu sudah pergi meninggalkan tribun.

Padahal tadi selama pertandingan berlangsung, Hanna paling bersemangat diantara Kiya dan Lala. Tak mau ambil pusing Kiya dan Lala kembali memperhatikan jalannya pertandingan bola di babak kedua ini.

Menuju semi final lawan SMA Pelita kali ini sangatlah kuat, hingga di menit ke 72 tidak ada tanda jika mereka akan membobol gawang lawan. Kedua tim yang kali ini bermain sama-sama kuat hingga point masih seri.

"Val ayo kamu bisa," seru Kiya tiba-tiba membuat beberapa atensi para penonton menatapnya heran. Kiya sendiri hanya bersikap bodoamat meskipun dirinya ditatap heran oleh beberapa penonton.

Terlihat di lapangan Nauval mengacungkan ibu jarinya seolah membalas teriakan Kiya tadi. Tanpa mereka sadari sepasang mata menatap ke arah Kiya tajam, mendengar teriakan Kiya serta respon baik Nauval membuat rasa tidak suka hinggap di hatinya.

"Sebenarnya mereka ada hubungan apa?" monolognya dengan nada tidak suka.

"Dicariin juga kenapa di sini," orang itu menoleh saat ada sosok yang menepuk pundaknya. Dia mengangkat satu alisnya.

"Apa?"

"Dicariin yang lain, lu udah di tunggu di ruang ganti." Mereka akhirnya masuk ke dalam ruang ganti.

(•ω•)

"Ki gua ke toilet bentar ya," pamit Lala yang sudah berdiri.

"Mau di temenin?" Lala membalas dengan gelengan. "Gak usah lu disini aja, nanti kalau lu ikut tempat kita di pakek orang."

"Oke deh." Lala berjalan menuruni tribun, untuk mencari toilet yang terletak di luar lapangan sepak bola.

Di tengah jalan langkah kaki Lala terhenti saat dia melihat Hanna yang berjalan berlawanan arah dengannya.

"Tuh anak dari mana," batin Lala.

"Duluan ya La, aku ada urusan soalnya," sapa Hanna saat dia berhadapan dengan Lala. Hanna pun melanjutkan langkah melewati Lala.

Lala hanya memandang aneh ke arah Hanna, namun tak lama dia nengendikan bahunya acuh.

"Ck ini toilet dimana coba, udah muter-muter masih gak ketemu." gerutu Lala karena tak kunjung menemukan dimana letak toilet itu berada.

Lala menghampiri dua orang yang tengah membawa papan data, dia berniat untuk menanyakan dimana letak toilet kepada kedua orang itu.

"Permisi kak, mau nanya toilet dimana ya?" tanya Lala sopan pada dua orang yang dia yakini sebagai panitia dalam event pekan olahraga ini.

"Itu kak di depan terus belok kiri," jawab salah satu dari mereka menunjukan letak dari toilet itu berada.

Lala melihat ke arah yang di tunjukkan oleh orang itu, dia refleks menepuk dahinya pelan. Itu tempat tadi dia dan Hanna berpapasan, bisa-bisanya dia tidak melihat kalau itu letak toilet.

"Yaudah kak makasih," ucap Lala dan diangguki kedua panitia. Kedua panitia itu kembali berjalan meninggalkan Lala.

"Gara-gara Hanna gua gagal fokus, padahal udah ada tulisan segede itu gua gak lihat."

(•ω•)

Jangan lupa tinggalkan jejak
Vote dan komen kalian berharga banget
Jangan jadi siders ya:)

Follow akun author ya
Wp: prmtal_lia
Ig: story.wplia
Tt: prmtsral_lia

See you next part

CINTA ANAK ATLETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang