CINTA ANAK ATLET

21.

HAPPY READING GUYS
Tandai jika ada typo

______________________________________________

(•ω•)

Tepat sepuluh hari sudah pekan olahraga itu dilaksanakan. Banyak hal yang mereka dapatkan selama pekan olahraga itu berlangsung. Ilmu, teman baru, pengalaman, dan tentunya kebersamaan.

Semua hal itu tak luput dari kedua pasangan atlet ini, Kiya dan Nauval. Mereka yang biasanya selalu sibuk dengan cabang olahraga masing-masing, dan sangat minim jika mereka berada di satu tempat dan di waktu yang bersamaan.

Namun dengan adanya pekan olahraga ini membuat pasangan itu semakin dekat. Tak urung mereka kerap menunjukan kemesraan dan kebersamaan saat pekan olahraga itu berlangsung.

Salah satu kebersamaan itu adalah hari ini, dimana perempuan yang menjadi atlet bola voli itu tengah berada di restoran bernuansa jepang.

"Kamu habis ini tim kamu ada kegiatan lagi gak?" tanyanya pada sosok laki-laki yang ada dihadapannya.

"Kayaknya gak deh, coach gak ada bilang apa-apa." Laki-laki itu mengingat jadwal timnya.

"Kenapa kamu nanya jadwal tim aku?" tanya balik laki-laki itu karena heran pada sang kekasih yang tiba-tiba bertanya tentang kegiatan timnya.

"Cuma kepengen tau aja, gak boleh?"

"Boleh Ki, cuma aku heran aja kamu tiba-tiba nanyain jadwal kegiatan tim aku. Padahal selama ini kamu jarang banget nanya tentang jadwal tim ku."

Perempuan yang di panggil Ki itu tersenyum simpul. "Sekali-kali Val, kan jarang banget kita free gitu."

Val atau Nauval, cowok itu mengangguk-anggukan kepalanya pertanda dia faham dengan yang dimaksud sang kekasih.

"Kamu free juga?" tanya Nauval yang di balas dengan anggukan kepala oleh Kiya.

"Besok kan minggu jalan mau?" usul Kiya

"Binsik lagi? Kamu gak capek habis pekan olahraga loh, istirahat aja deh," jawab Nauval yang sedikit tidak setuju dengan usulan yang di lontarkan oleh Kiya.

"Gak harus binsik juga Nauval, dikira jalan sama pasangan cuma binsik doang apa?" cibir Kiya sedikit kesal.

"Loh kan biasanya tiap minggu emang selalu binsik," ucap Nauval polos.

Kiya yang sedang kesal itu hanya diam tak ada niatan untuk membuka suara.

"Mau jalan kemana hm?" Nauval mengusap surai rambut kecokelatan milik Kiya, dengan penuh sayang.

Sedari tadi dia peka akan maksud dari Kiya namun karena dia ingin menjahili Kiya dia berpura-pura tidak peka dengan ucapan dari Kiya.

"Gak jadi, gak usah. Pulang sekarang aku udah kenyang, " jawab Kiya ketus.

"Loh marah?" Nauval menatap Kiya yang menunjukkan raut muka tidak bersahabat ke arahnya.

Kiya tak mengidahkan Nauval, dia bangkit dan langsung pergi berlalu dari hadapan Nauval. Nauval terkekeh sambil memandangi Kiya, Nauval membayar terlebih dahulu pesanan tadi sebelum dia pergi mengejar Kiya yang sudah terlebih dahulu keluar restoran.

Nauval menghampiri Kiya yang tengah bersandar di kuda besi miliknya.

"Kiya," panggil Nauval namun sama sekali tidak diidahkan oleh Kiya.

"Sayang." Kiya langsung menolehkan kepalanya saat Nauval memanggilnya sayang. Kedua alisnya mengangkat.

"Pulang val."