⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️
Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.
Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.
Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.
••☆••♡♡♡••☆••
"So, you're a writer," Dann, barista sekaligus pemilik cafe yang jadi rutin dikunjungi Ken menaruh sepiring kentang goreng di meja.
"What are you doing?!", tangan Ken dengan cepat menutup tablet sedangkan matanya memelototi Dann yang nyengir seolah bukan cowok itu yang baru saja mengintip dengan modus mengantar pesanan.
Capek berdiri, Dann mengundang dirinya sendiri duduk di kursi, berhadapan dengan Ken yang masih memelototinya dengan pandangan tak suka.
"Easy," pintanya.
"Never" Ken menukas dengan cepat. Yang membuat Dann tertawa kecil,
"feisty yet cute," mata cowok itu naik dari tablet 12 inchinya, ke wajah Kendra lalu memandang jauh ke balik pepohonan "adorable".
"Apadeh," sadar kata-kata cowok itu diucapkan dengan getir dan pandangan kosong, Ken bergerak tidak nyaman dikursinya. Orang ini kenapa sih?
"Are you okay?," Ken tidak tahan, dia akhirnya bertanya daripada berlama-lama dalam posisi kurang nyaman tadi.
"Perhaps…," lagi, diucapkan dengan nada mengambang yang terkesan jauh dan dingin.
Ken tahu situasi ini. Dann mendatanginya bukan tanpa maksud. Cowok itu butuh teman bicara, dan Kendra sama sekali tidak berminat mendengar ceritanya. Tidak sekarang, kepalanya sudah cukup penuh dengan masalahnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Healing Recipe [ ✓ ]
FanfictionS1 [ ✓ ] ➡ S2 [ waiting list ] Tentang Daniel yang berusaha jadi secangkir kopi dipagi hari, coklat hangat di kala hujan, dan melodi manis di malam kelam buat cewek kesayangannya, Kendra. _a book for you to unwind Mengandung bahasa kasar ✌🏻😸