⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️
Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.
Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.
Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.
••☆••♡♡♡••☆••
_POV Dann buat chapt 2_
"Kedip WOY!!,"
"ASW," Dann refleks memaki saat North tiba-tiba berbicara di telinganya. Tidak keras, tapi fakta kalau Dann bisa merasakan hangat dari hembusan nafas North di pipi membuatnya jijik. Membayangkan sedekat apa tadi posisi mereka, EWH!!.
"Bosen idup, hah?!"
North tertawa geli melihat bos kecilnya mengamuk. Dann memang lebih muda 2 tahun dibanding dirinya. Walau begitu hubungan mereka tidak canggung dan seperti layaknya teman biasa kalau sedang tidak dalam pembicaraan serius mengenai situasi cafe.
"Ajak kenalan lah," sambil melap cangkir yang baru dicuci, North ikut memandang gadis yang sudah dua mingguan ini dipandangi dan setiap hari ditunggu kedatangannya oleh bos tampannya itu.
Ide jenius menghampirinya, "Mau gue mintain biodata pake alibi pendaftaran member?"
Skeptis, Dann menggeleng, "Nggak bakalan mau," tolaknya, teringat pembicaraan mereka waktu itu, saat dia bertanya apakah gadis itu turis atau bukan.
"Kind of," adalah jawaban gadis cantik dengan surai hitam legam itu. Jawaban abu-abu yang membuat pendengarnya menebak-nebak. Satu hal yang bisa disimpulkan, gadis itu tak berniat menetap walau mungkin bakal stay lama di kota ini.
Apa tadi, cafe member card? Haha...
"What's with that smirk?,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Healing Recipe [ ✓ ]
FanfictionS1 [ ✓ ] ➡ S2 [ waiting list ] Tentang Daniel yang berusaha jadi secangkir kopi dipagi hari, coklat hangat di kala hujan, dan melodi manis di malam kelam buat cewek kesayangannya, Kendra. _a book for you to unwind Mengandung bahasa kasar ✌🏻😸