17. Limerence

54 13 6
                                    

⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

••☆••♡♡♡••☆••








Sore itu di unit Dann yang seharusnya sedang terbaring sakit di tempat tidur, seorang pemuda dengan tampang serius asik menyusun lego sesuai petunjuk yang dia tonton di youtube.

“Damn, apa ini mainan buat manusia?,” amuknya ketika blok yang dipasangnya tidak kunjung selesai. Dann kira bermain lego bisa membantunya menetralkan sedikit bencana yang sedang terjadi dalam kepalanya tapi yang terjadi malah semakin membuatnya ingin mengutuk dunia.

“My head is a killer…. Aarghh ,” dia menundukkan kepala lalu mulai menjambak rambutnya. Berharap rasa sakit bisa meredakan rasa pusing, mual, dan muak yang dialaminya.





🔊 TING TONG 🔊






Dann menghentikan pergerakannya, siapa gerangan? Hanya ada dua pengunjung tetap di apartemen nya selain dirinya sendiri, Damian dan North. Tapi kedua orang itu biasanya akan langsung masuk karena mereka memang saling berbagi pin kediaman masing-masing.

So, who?






🔊 TING TONG 🔊






Bel berbunyi untuk kedua kalinya. Satu nama dan wajah terlintas di benaknya tapi, bolehkah dia berharap??

Dengan langkah pelan karena memang masih lemas pria 23 tahun itu berjalan ke arah pintu, sengaja mengabaikan monitor agar tak perlu kecewa 2 kali kalau yang datang bukan seseorang yang dia harapkan.

Buncahan kebahagian memenuhi hatinya saat melihat siapa yang datang.

“Hai, aku ganggu ya?,”

Ken khawatir saat melihat wajah Dann yang terlihat pucat dan menahan sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ken khawatir saat melihat wajah Dann yang terlihat pucat dan menahan sakit

Dann menggeleng dan mencoba tersenyum lalu mempersilahkan Ken untuk masuk, “Tadi lagi maen lego, instruksinya ngaco,” katanya beralasan

Yang membuat Ken melongo, ngapain coba orang sakit bukannya istirahat malah nambah-nambahin penyakit??

Mereka berdua duduk di sofa ruang santai Daniel yang luas dan nyaman dengan canggung.

Healing Recipe  [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang