⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️
Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.
Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.
Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.
••☆••♡♡♡••☆••
Penelope yang biasa dipanggil Polly sedang asik berceloteh, berbagi gosip hangat dipagi hari sambil terus menyodorkan chicken salad, menu sarapannya hari itu pada Ken yang kekeh menolaknya. Bukannya tak suka, kebetulan dia baru saja mencerna menu yang sama sebelum keluar rumah, so… .
"Lo tau nggak, Miss Bridgett bilang kemaren dia liat ada mahasiswa Kwangniv yang dijemput pake 3 mobil bodyguard. Like, Hello… who are you, anak presiden world bank??" Polly terkikik sendiri dengan berita hebohnya
"Oh, by the way dear… Gue denger kemarin lo abis kencan sama si ganteng Lääke Café," tangan mulus Polly mengelus dagu Ken yang langsung menepisnya
"Geli, njirr!"
"Oh, beneran??" gadis bermata sipit itu kaget sendiri ketika Ken sama sekali tak menyangkal
"padahal kalau lo bilang itu cuma gosip dan nyangkal foto yang mau gue tunjukin nanti itu editan iseng, gue udah niat bakal pura-pura percaya demi kelanggengan persahabatan,"
Halaah, "Well, kita emang sempet ngobrol di taman tapi pliss itu bukan date," koreksi Ken
Polly mengangguk paham, "Betul, kalian seenggaknya harus pegangan tangan dan senyum mesra buat disebut date,"
Ni mahluk ngomong apaan sih??, Ken berusaha mengabaikan teori dan cerita pengalaman Polly dan Damian seperti biasa tapi ternyata kali ini sulit. Karena tanpa disangka, entah kenapa, dia mulai mencari kesamaan dalam cerita gadis itu.
••☆••♡♡♡••☆••
" 'ssap, Ken," sapa North ketika melihat gadis itu datang "Dann lagi keluar, paling bentar lagi nyampe"
"Oh," padahal Ken tidak bertanya "set biasa, di tempat biasa ya,"
North mengacungkan jempol tanda mengerti lalu mulai menyiapkan pesanan.
Seperti biasa, hanya ada beberapa orang kecuali dirinya. Meski venue cafe tidak terlalu besar tapi perbandingan jumlah pengunjung dan luas cafe hampir membuat Ken yang buta bisnis menangis. Dia teramat yakin, kegilaan Dann lah yang membuat cafe ini masih bertahan sampai sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Healing Recipe [ ✓ ]
Hayran KurguS1 [ ✓ ] ➡ S2 [ waiting list ] Tentang Daniel yang berusaha jadi secangkir kopi dipagi hari, coklat hangat di kala hujan, dan melodi manis di malam kelam buat cewek kesayangannya, Kendra. _a book for you to unwind Mengandung bahasa kasar ✌🏻😸