~Selamat Membaca~
"Aku denger loh, Kak."
Dito dan Berlina saling bertatapan satu sama lain dengan perasaan campur aduk. Mereka menatap layar komputer yang menampilkan wajah Rayn dengan tatapan tajam.
Dito menelan salivanya susah payah, "Rayn, maksud kakak bukan gitu."
Berlina menahan tawanya, melihat Dito yang biasanya memasang muka garang kini terlihat ketakutan dihadapan Rayn padahal dirinya hanya ditatap tajam oleh Rayn.
"Kak Dito tadi ngatain lo bodoh masa." Dito melirik Berlina dengan kesal.
"Awas aja kamu kak!"
Dito hanya diam seperti anak kecil yang sedang dimarahi ibunya. Berlina terkekeh pelan melihat tingkah laku Dito yang menurutnya jauh berbeda dari biasanya.
"Rayn, lo dimana sekarang?"
"Canada."
"Hah?! Si cabe-cabean itu ngirim lo sampai kesana?" Dito tersenyum tipis ketika mendengar nama Caily diubah menjadi cabe-cabean.
"Julukan baru buat Cail?"
"Bukan Caily namanya tapi cabe-cabean."
Rayn terkekeh kecil disana, "Tolong cari tau siapa Steve Maven!"
"Steve Maven? Mangsa baru lo?"
Rayn menggeleng kecil, "Entahlah, aku heran kenapa bisa ketemu cowok lemot kayak dia."
"Kapan lo balik ke Indonesia?"
Rayn tersenyum miring, "Bentar lagi, aku masih ada tamu penting."
----
Mata Rayn tidak berkedip sedikitpun melihat pemandangan yang ia tidak pernah menduganya sekalipun.
"Rayn?"
Rayn tersadar seketika, ia mengedipkan matanya berkali-kali dan menyahuti Steve.
"What are you doing?" (Kamu lagi ngapain?)
"You should already know." (Lo harusnya udah tau) Rayn mengangguk dengan kaku.
Benar juga apa yang dikatakan Steve, seharusnya ia tidak bertanya hal itu karena jawabannya sudah terlihat dengan jelas.
"What do you want to cook?" (Kamu mau masak apa?)
Siapa yang tidak terkejut melihat seorang lelaki memasak dengan penampilan urak-urakan, apalagi Steve hanya memakai celana tanpa atasan. Ia juga memakai celemek milik bibinya, berwarna pink pula.
"Pasta."
Rayn hanya mengangguk kecil, pikirannya masih berusaha mencerna apa yang barusan ia lihat dengan mata sucinya ini. Meskipun begitu, Rayn masih tetap berdiri di tempat dan memperhatikan Steve yang sibuk memasak.
Kedua mata Rayn tidak sengaja menangkap tato yang berada di punggung Steve. Ia sepertinya pernah melihat gambar itu, tapi itu sepertinya sebuah logo.
"Steve, what picture is this?" (Steve, gambar apa ini?)
KAMU SEDANG MEMBACA
Third Generation
Mystery / Thriller-SEQUEL OF CALISHA- Aku adalah keduanya, baik malaikat maupun iblis. Kegelapan tidak membuatku ketakutan, begitupun cahaya tidak membuatku tenang. Bahkan malam yang mencekam pun tidak membuatku ketakutan, karena apa? Sejatinya diriku memanglah kegel...