Chapter 2

232 9 0
                                    

~Selamat membaca~

Dear Rayna

Selamat ulang tahun putri mama yang ke-18
Nggak terasa ya kamu udah beranjak dewasa
Sekali lagi, mama minta maaf karena nggak bisa sama-sama bareng Rayna
Setiap hari mama selalu berharap kalo Rayna nggak akan jadi seperti mama
Mama nggak mau putri mama menjadi pendendam
Tapi....Rayna akan tetap menjadi seperti mama
Mama tau hal itu, karena apa?
Saat mama pertama kali melihatmu, kamu sangat persis sekali dengan mama
Hanya satu hal yang berbeda, Rayna lebih kuat dari mama
Selalu bahagia ya nak...

From
Calisha

Rayn tersenyum manis setelah membaca tulisan dari ibunya. Setiap tahun ia pasti membaca surat yang dibuat oleh ibunya. Rayn memang sangat mirip dengan ibunya, bahkan jika Calisha masih hidup mereka berdua akan menjadi perpaduan yang dahsyat seperti Calisha dan Calansha.

Ia melipat kembali surat itu dan dimasukkan ke dalam kotak yang berisikan surat-surat sebelumnya dari Calisha. Rayn beranjak menuju beja belajarnya dan mengambil sebuah foto yang didalamnya terdapat foto ibu dan ayahnya waktu duduk di bangku SMA.

Rayn tidak bisa menerima semuanya, meskipun sudah dijelaskan beberapa kali oleh pamannya bahwa ini bukanlah salah dari Baron dan keluarganya melainkan keinginan Calisha sendiri. Tapi..menurut Rayn, semuanya adalah salah Baron, ayahnya. Dan....Cashel, lelaki itu tidak salah sepenuhnya tapi jika bukan karenanya Calisha akan masih hidup hingga sekarang.

Rayn memang egois

Rayn memang bukan orang pemaaf

Rayn memang keras kepala

Ia mengakuinya, tapi....salahkah jika ia meminta keadilan, kebahagiaan dan bagaimana rasanya kasih sayang seorang ayah?

Rayn bisa saja mengatakan langsung ke Baron bahwa dirinya adalah putrinya. Tapi...lagi dan lagi Rayn tidak akan membiarkannya semudah itu. Calisha berjuang sendiri untuk membesarkan Rayn, ia harus memendam semua perasaan disaat ia mengetahui bahwa dirinya hamil diluar nikah dan ayah dari anak yang dikandungnya juga telah memiliki anak juga dari orang lain.

Rayn tidak sanggup memikirkan bagaimana keadaan ibunya waktu itu. Pasti sangat menyedihkan dan menyakitkan.

Biarlah sekarang dirinya yang akan membalaskan semua penderitaan ibunya waktu itu.

"Semuanya sudah dimulai dan rasakan perlahan penderitaanmu, ayah."

---

Rayn kini tengah menunggu sosok pujaan hatinya di depan gerbang sekolah. Setiap hari ia lakukan untuk menarik perhatian Cashel, agar lelaki itu bisa jatuh dalam pelukannya dan merasakan segala rasa sakit.

Inilah rencana pertama Rayn, mengambil kepercayaan semua orang hingga semuanya percaya. Saat waktunya tiba, Rayn baru akan melakukan tugasnya.

Mengambil hati Cashel dan membuatnya jatuh sejatuhnya ke hati Rayn hingga membuat lelaki itu lupa cara berperilaku baik.

Mata Rayn berbinar ketika melihat mobil Cashel masuk ke dalam pekarangan sekolah. Ia berlari dan menyetop mobil Cashel membuat lelaki itu mau tidak mau membanting stir nya ke samping.

Third GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang