Jangan lupa vote dan komen kalau suka hehe
Cerita ini udah tamat di platform lain, dan aku pindah sini. Makanya aku bakal rutin update 3x sehari hehe, kayak minum obat nggak tuh...
Catet ya,
Jam 10 pagi
Jam 5 sore
Jam 8 malem
Happy Reading
***
"Bagaimana para saksi?" tanya salah seorang yang masih setia memegang erat tangan lawan di depannya, padahal sang empu sudah ngotot minta di lepaskan.
"SAHHHHHH..."
Akhirnya sorak sorai pun terdengar keras memenuhi ruangan tersebut.
Semua orang nampak semangat dan bahagia, kecuali dua orang yang saat ini berpenampilan pengantin itu.
"Alhamdulillah! Wuhuu.. Wuhuu.. Sahh!" Orang berkumis tebal KW 100 _hasil nyabut sapu ijuk kelas_ itu meninjukan kedua tangan di udara beberapa kali untuk mengekspresikan kesenangan. Btw, dia juga yang tadi menjabat tangan.
Si pengantin pria itu sontak mendesis kesal, "Heh tai babi, diem nggak lo!"
"Buset pak penghulu, jaga image kek, masih di rekam nih." Salah seorang lagi yang memegang kamera a.k.a sie dokumentasi juga ikut protes.
"Hehe, sorry-sorry, lupa."
"Ck."
Barulah setelah itu bapak penghulu yang super girang itu memimpin doa berharap pernikahan pura-pura dalam rangka ujian praktek kelulusan bisa membuahkan nilai yang baik, dan pasangan pengantin bisa akur sampai tua.
Tapi ya ternyata doanya tidak di ijabah hanya dalam kurun waktu sepersekian detik. Atau malah doanya belum tuntas, hawa-hawa percikan panas sudah lebih dulu menyerang keduanya.
Dengan dua tangan mengadah, Umira atau si pengantin wanita melirik Abian si pengantin pria. "Senyum geblek," bisiknya dengan ngotot versi berbisik.
Masih dalam posisi sama yakni tangan mengadah berdoa, Abian memutar bola mata malas sebelum membalas. "Dih.. Ngapain."
"Senyum nggak, gue cubit nih," ancam Umira dengan penuh kesungguhan.
"Heleh, kemaren aja nangis-nangis nolak nikah, sekarang semangat empat lima."
Karena kata-kata itu Umira yang sudah menahan diri sedari tadi pun makin berkobar, "Mata lo. Setidaknya gue totalitas."
"Alasan."
Cukup... Umira sudah tidak tahan!
Dan dengan skil dewa yang ia miliki, Umira menyatukan jari jempolnya dengan telunjuk tapi tengah-tengahnya ada kulit paha Abian. Tidak cukup lewelnya di tambah dengan menggunakan kuku runcing yang sering dia kikir untuk pertempuran seperti ini.
Dan ...
"NJIR, NYUBIT BENERAN LO!" Abian menegakkan tubuhnya dan berteriak nyaring di tengah orang-orang sedang berdoa.
Mata Abian melotot lebar seiring satu tangan yang mengelus paha bekas cubitan mau nenek sihir.
Umira juga tidak mau kalah dan membalas tatapan tajam itu tak kalah tajam.
"Abi!" Wanita paruh baya yang berkerudung maju hampir menutupi seluruh alis itu pun bersuara lantang.
"Si emak-emak ini yang mulai duluan, Bu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Second Married [SELESAI]
Teen Fiction~17+~ADULT~BADBOY~GENGSTER~~ Menikah 2x dengan orang yang sama, bagaimana bisa? Tentu saja bisa, buktinya Umira dan Abiandra melakukan. 1 minggu yang lalu mereka menikah, namun pernikahan itu hanya sebagai bentuk praktek akhir sekolah, dan tentu saj...