11. Takut?

3.4K 122 1
                                    

Jangan lupa vote dan komen sebelum baca ya😽😽

Happy Reading

***

Umira tau Abian bukan pria baik-baik, bahkan dari sepengamatannya pria itu sering pergi malam entah kemana, belum lagi sering bolos tiap harinya juga kulit pria itu yang banyak memakai pierching.

Hanya saja, baru kali ini dia melihat sisi Abian yang seperti ini, nampak jauh berbeda dari biasanya.

Bisa di bilang, menyeramkan, ya seseram itu. Auranya membunuh seperti memancar di sana.

"Mereka .., Siapa?" bisik Umira di balik helm full face yang dia kenakan.

Tapi Abian tak menjawab, pria itu mendorong Umira agar benar mundur, setelah itu dia melangkah maju ke depan sambil sedikit meregangkan otot-otot lehernya santai.

"Maju satu-satu, jangan cupu main keroyokan!" sindir Abian dengan santai, bahkan sambil satu tangan berkacak pinggang. Padahal Umira yang melihat itu di belakang sudah melotot terkejut bukan main.

Masalahnya enam tujuh orang berandalan itu masing-masing membawa balok di tangannya.

"Takut lo kalo di keroyok, haha." Satu orang dengan pierching hidung itu tertawa keras.

Tapi Abian malah menyeringai meremehkan, "Oh, nggak masalah, di ingetin biar nggak malu-maluin banget nggak mau. Jangan nangis kalo kalah meski udah keroyokan."

"Cih.. Bacot!" Salah satu dari mereka pun berteriak.

Lalu tanpa di sangkan-sangkan ke tujuh orang itu berlari maju dan mengepung Abian, jangan lupakan balok masing-masing yang siap di pukulnya.

Abian makin menyeringai lebar. Seolah senyum itu mengatakan 'gini doang? kecil!'

Dua orang di sana saling berkedip, Abian tau itu adalah kode.

Dan benar salah satunya langsung maju mengincar kepala belakang Abian.

Takk ...

Bug ...

Sayangnya Abian lebih dulu berputar dan menepis tangan di orang di belakangnya itu menggunakan kaki, berlanjut menendang dadanya hingga sang pun terjatuh.

Belum selesai di sana, yang lain juga langsung maju tapi Abian terus menepis pukulan.

Abian tak merasa kewalahan sama sekali, dia benar-benar memberi

Bug ..

Bug ..

Bug ..

Abian melayangkan tendangan bergantian ke arah tiga orang itu.

"ABIAN!"

Itu teriakan keras Umira, dan Abian sontak berbalik, dan ..

Benar saja balok besar itu sudah berada di depan wajahnya.

Tapi Abian secepat kilat menghindar dan menunduk. Dia memegang kuat balok, dan berputar, untuk memiting pria itu.

Karena balok di lepaskan, sekarang, Abian berhasil mendapatkan senjatanya.

Dia tersenyum miring.

Lalu ...

Bug ...

"Arghhh ..."

Bug ... Bug ... Bug ...

Abian benar menyerang tanpa ampun setiap orang yang berusaha maju.

Dia memukul di berbagai alat vital menggunakan balok itu, sengaja memang, seperti belakang leher, kepala, dan yang paing parah alat reproduksinya.

Young Second Married [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang