37. Kiss Betulan

3.1K 99 0
                                    

Abian diam saja karena sedikit melamun.

Sebenarnya nomor tidak di kenal yang menghubunginya tadi, lagi-lagi melakukan prank. Saat di angkat bukannya menjawab malah diam saja. Abian sampai marah sekali dan dia anjing-anjingkan, lama-lama di matikan.

Tidak berhenti nomor itu ganti mengirimi pesan singkat. Dengan isi,

'Karena lo ada pacar ..,'

'Kayaknya bisa pacar lo di pake!'

Sial, mengingatnya saja sudah membuah Abian kembali naik pitam. Dia benar-benar geram dengan orang yang berani main belakang ini, padahal Abian ingin sekali memberi banyak bogem mentah pada orang itu.

Siapa sebenarnya orang ini! Kenapa, kenapa mengincarnya? Hanya itu yang membuat Abian penasaran.

Dan berani-beraninya sengaja mengusiknya dengan menggunakan Umira.

"Anjing!" Abian tiba-tiba mengumpat cukup keras, padahal posisinya saat ini tengah berada di tempat umum, di minimarket karena Umira nitip membelikan es krim, sosis, nugget, dan mie instan.

Abian yang sadar kalau di tatapi sekitar pun terlihat tak perduli, memilih berlalu begitu saja membawa belanjaannya menuju kasir.

Dan setelah membayar, baru pria itu keluar dari sana.

Tapi saat di luar, matanya langsung menangkap sosok pria yang cukup meresahkannya akhir-akhir ini.

Si ketua osis, yang tengah memarkirkan motor yang tepat berada di samping motornya.

Abian tengah dalam suasana hati tak enak, dia berusaha acuh ingin langsung pergi.

Hanya saja saat baru mendekat, si mantan ketua osis malah mengeluarkan suara yang membuat Abian mau tak mau terhenti di tempat.

"Lo cuma pura-pura pacaran ya sama Umira?"

Abian menoleh cepat dengan mata tajamnya tersebut. Yang rupanya Rey juga tengah menatapnya.

"Entah ada kesepakatan apa di antara kalian, tapi kalian nggak pacaran!" Rey berbicara dengan tenang dan malah ada sedikit senyuman di bibirnya.

"Bacot! Lo nggak usah sotoi!" desis Abian pelan seraya mengeratkan pegangan pada kresek putih tersebut.

Rey makin tersenyum lebar, tapi jelas di mata Abian, senyum tersebut bukan niat senyum yang sebenarnya.

"Ya udah kita lihat nanti aja," kata Rey dengan teramat percaya diri.

Abian sungguh menahan diri untuk tidak melayangkan bogem mentahnya yang sudah menggebu-gebu itu.

Tapi ...

"Fyi, gue tertarik sama Umira!"

Kata-kata itu sudah seperti minyak yang menyiram api hingga berkobar tinggi.

Abian melangkah cepat maju dan membuang belanjaannya begitu saja.

BUG ...

Brakk ...

Abian memukul kencang sisi kiri wajah Rey, hingga sang embu terjatuh besertaan dengan motornya karena sengaja di tendang keras Abian.

Nafas Abian memburu, dia tidak terlalu mengerti, yang pasti ia teramat marah saat ini.

Rey sendiri tidak nampak terlalu bereaksi kesakitan atau apalah, malah pria itu tersenyum meski sudut bibirnya sampai mengeluarkan darah hingga mengalir ke dagu.

"Jadi lo yang suka Umira?"

Abian memelototkan mata di sana. Tangan pria itu makin mengepal kuat sekali.

Young Second Married [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang