"Pergi nggak lo!" Umira memekik kencang, dia menahan selimutnya yang menutupi bagian depan tubuh agar tidak melorot, dengan kan satu tangannya mengambil bantal hendak dia lemparkan pada Abian.
Tapi Abian dengan santai malah memejamkan mata, melupakan godaanya pada Umira barusan.
"Males, udah pw. Salah sendiri tadi aja gue keluar nggak di kasih izin."
Umira melotot tidak terima,
Heh, siapa juga yang tidak mengizinkan. Dia mau Abian keluar, tapi lewat balkon lagi alias tidak di izinkan berada di dalam rumah.
Umira yang kesal pun melemparkan bantal di tangannya itu dan melemparkan pada Abian.
Hanya saja Abian dengan cekatan langsung menangkis membuat bantalnya terjatuh di lantai keramik.
"Heh!"
Sumpah demi apapun, Abian ngeselin lagi, mode sabarnya sudah menguap entah kemana. Padahal tadi Abian benar-benar telaten dan sabar loh.
"Cepet sana pergi!" Umira masih berusaha agar Abian pergi, dia tidak mau pria ini tidur di ranjangnya, tidak mau seranjang.
"Mana kunci." Dengan mata yang masih tertutup, Abian mengulurkan telapak tangan meminta benda yang Abian inginkan.
"Lewat balkon! Itu kosekuensi elo yang tetep keluar tadi." Meski dalam keadaan genting seperti ini Umira juga masih kekeh dengan keinginannya yang itu, dia tidak mau Abian seenak hati laki besok-besok.
"Dih, ya mending gue di sini." Abian melipat kedua tangannya di depan dada, makin memejamkan mata erat saja.
"Njir! Yan jangan aneh-aneh lo, gue nggak mau!" pekik Umira keras-keras, dia kelimpungan kalau Abian serius mau tidur di sana.
"Kenapa sih gue cuma mau tidur, apa lo beneran ngarep di grepe-grepe?" Mata Abian pun terbuka seiring dengan bibirnya yang mulai menyunggingkan senyum miring di tempatnya.
Heh!
Umira pun mendelik tidak terima.
Fitnah! Dari mana asalnya si kampret Abian bisa menyimpulkan dia mau di grepe-grepe! Ishhh!
"Lo nggak pernah liat sinetron azab di channel ikan terbang ya, dosa besar lo udah fitnah-fitnah gue!"
"Heh, siapa yang fitnah. Gue tanya ya tadi, lo nggak liat ada tanda tanyanya."
Umira mengeram kesal, dengan tatapan makin sinis pada Abian. "Nggak."
"Dasar." Abian mendengkus sedikit lalu dia mulai memejamkan mata lagi. Bodo amat, mungkin pikirnya begitu.
"Bangun lo!" Umira kembali tidak tinggal diam melihat mata Abian terpejam lagi.
"Cepetan bangun!" Umira mulai menjulurkan kaki dan menendang-nendang Abian dengan kakinya yang makin lama-makin keras.
"Aishh!"
Tapi sontak saja Abian langsung mencekal dua kaki Umira dengan satu tangan sekaligus, berlanjut menariknya kuat dan cepat sedikit ke atas.
"Akh!" Umira sampai berbaring karena Abian dengan posisi kaki hingga betis berada di atas perut Abian.
"Kalo nggak mau di apa-apain mending lo diem!" Abian membuka mata lalu menoleh pada Umira yang berbaring kaku, mungkin terkejut dengan apa yang baru saja terjadi.
Tapi sekarang ganti Abian yang melotot, pria itu seperti shock sekali.
'ANJIR!'
Abian menyesal sudah menarik kaki Umira karena itu jadi membuat selimut Umira melorot dan kembali memperlihatkan dua pegunungan Umira yang ada tonjolan kecil di ujung di sisi kanan dan kiri. Tai! "Tutupin yang bener!" omel Abian tapi matanya masih melihat.
![](https://img.wattpad.com/cover/356642795-288-k509185.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Second Married [SELESAI]
Fiksi Remaja~17+~ADULT~BADBOY~GENGSTER~~ Menikah 2x dengan orang yang sama, bagaimana bisa? Tentu saja bisa, buktinya Umira dan Abiandra melakukan. 1 minggu yang lalu mereka menikah, namun pernikahan itu hanya sebagai bentuk praktek akhir sekolah, dan tentu saj...