38. Jemput Ayank

2.4K 105 0
                                    


 Ujian telah setelah, pengumuman kelulusan jiga tinggal menunggu. Jadi para siswa siswi mungkin akan banyak yang tidak masuk sekolah.

Umira juga sudah merasa lega, sudah selesai ujian. Dan mungkin seangkatan akan mengadakan pesta prom-night sebagai menutup atas keberlangsungan mereka mengenyam pendidikan di sma. Dan sebagai bentuk dari pesta perpisahan, juga senang-senang setelah ujian.

Dan seangkatan di wajibkan ikut. Pesta itu mungkin di lakukan lusa nanti.

Makanya sepulang ujian terakhir ini, Umira ingin mengajak Abian pergi ke toko baju untuk membeli baju. Ralat, maksudnya meminta Abian membelikan dress untuknya.

Agak ngelunjak kan Umira, tapi ya gimana, Abian suaminya, yang punya uang juga, jadi ya sudah setidaknya memanfaatkan status suami istri itu.

Hanya saja saat di tunggu-tunggu, Abian tidak muncul-muncul, dan malah bilang iya sebentar beberapa menit lagi, setelah itu di chat tidak membalas.

Kesal lah Umira, makanya dia memutuskan untuk menghampiri Abian saja, yakni di warung belakang yang biasanya banyak anak laki-laki berkumpul di sana.

Malu sekali, tapi ya gimana ya.

By the way, perihal ciuman tempo hari, Abian dan Umira sama-sama saling tidak menghindari, meski sebenarnya malu, tapi mereka biasa saja. Padahal Umira membahasnya, hanya saja karena mereka malah saling adu mulut jadi tidak ada kecanggungan.

Tidak lama Umira hampir tiba di warung kumpulan para pejantan itu.

Dan ada banyak orang, membuat Umira sepertinya berubah fikiran untuk ke sana. Malu lah bos.

Jadi Umira hanya mengintip saja dari balik pohon dekat sana.

Umira mencari sosok Abian, yang ternyata memang benar, pria itu duduk di kursi panjang lawas dengan memegang hape miring, sepertinya main game online.

Tai sekali kan, padahal Umira menunggu dua puluh menit loh di sekolah, nanti kalau dia pulang bersama orang lain, Rey misal, di marahi.

Ck, ck, ya memang sih selama beberapa hari terakhir Abian sudah patuh tidak kemana-mana, tapi baru hari ini Abian kumat lagi, pergi lebih awal dari ujian selesai.

Umira mendengkus dengan mengepalkan tangan. Dia kesal, Abian sudah me wanti-wanti pulang bersama soalnya.

"Eh,"

Umira terkejut mendengar adanya suara dari arah belakangnya, dan dia pun langsung menoleh cepat.

Betapa terkejutnya dia melihat salah satu sosok adik kelas Abian, yang tempo hari ikut menyelamatkannya dari serbuan di gang.

"Nyari Abian?" tanya pria itu.

Umira bingung, tapi dia tanpa sadar mengangguk singkat.

"Oh ya udah, sana!" perintah pria itu dengan name tag Egra itu.

"Eh," Tentu Umira agak bingung, dia ingin kabur saja, sebelum ketahuan.

Tapi telat,

"Yan! Di cariin Ayank lo!" Si Egra lebih dulu bersuara.

Dengan Umira yang melotot mendengar suara lantang dari adik kelas tersebut.

Sialan memang, Umira berusaha bersembunyi tapi malah di bongkar.

Apalagi saat ini semua suara berisik dari arah warung sampai sunyi tak terdengar apa-apa lagi, jadi itu sudah membuktikan jika semua orang mungkin tengah menatap arah suara keras adik kelas ini.

"Stthh ..." Umira makin panik karena adik kelas di depannya akan membuka mulut lagi, di sampai menempelkan jari di bibirnya.

Umira kelimpungan, ayo kabur saja!

Young Second Married [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang