26. Insiden

2K 92 0
                                    


Umira berlari se kencang yang dia bisa. Takut, dia takut.

Apalagi deru motor itu semakin kencang saja.

Karena ada gang di depan, Dia pun langsung masuk ke sana, masih berlari kencang, walaupun motor-motor tadi belum terlihat tapi seuara deru nya benar-benar menakutkan dan seperti masih mengejar.

Ada perempatan gang di depan. Umira langsung berbelok ke sisi kiri.

Dan matanya menangkap sebuah tong sampak bulat warna biru di sana.

Saat ia mendekat, ia bisa melihat tong sampah itu kosong.

Brum ... Brum ...

Umira ingin menangis, suara deru motor itu makin kencang saja, pasti sudah mengejar ikut masuk area gang.

Tanpa memikirkan tong sampah yang bau dan kotor dan ada beberapa sampah di bagian bawah, Umira pun langsung berusaha masuk ke dalam tong itu cepat!

Dan berhasil!

Umira menutup tongnya dan terduduk di tempah gelap dan bau sekali itu.

Jantung Umira berdegup kencang, begitupun keringatnya yang sangat bercucuran sebab di buat lari tadi.

Bagaimana ini, bagaimana kalau ia sampai tertangkap! Apa yang mau orang-orang itu lakukan dengannya? Apa ia akan mati?

Banyak pikiran buruk terlintas di otaknya. Bahkan kematian juga dia pikirkan, ia tak menyangkan kalo benar mati akan menyusul mama papanya secepat itu.

Harusnya dia memang pulang bersama Abian agar tidak ada kejadian seperti ini! Hiks.

Tunggu ...

Abian!

Umira teringat dengan pria itu,

Ia pun buru-buru mengeluarkan ponsel dadi dalam saku, dan mencari nomor Abian dengan tangan gemetar bukan main. Makanya ia sampai kesusahan menggeser layar.

Barulah dia menekan tombol panggil.

Tut ... Tut ... Tut ...

Umira menggigit bibirnya pelan, dia menunggu dengan cemas.

'Angkat! Angkat Yan!' Dalam hati Umira benar-benar berteriak-teriak ingin Abian mengangkatnya.

Tapi panggilan itu tak ada jawaban, hanya oprator yang bersuara.

Tidak mau berhenti, Umira pun kembali menghubungi dengan harapan Abin mengangkatnya.

Tut ... Tut ... Tut ...

Dan tidak lama panggil terhubung..

"Yan, tolongin gue!" ucap Umira langsung dengan suara pelan, dia takut ada yang mendengar masalahnua deru moto tadi tidak terdengar berganti pembicaraan orang-orang. Sepertinya semu sadar kalau Umira tidak akan berlari jauh.

"Ck, lo kira gue bakal masuk lubang dua kali heh?" Tapi balasan Abian malah begitu.

"Abian!" Umira akan menangis, Abian tidak mau menolong. Iya sih ia sempat hampir salah membihongi Abin, tapi kali ini dia serius bituh mahtuan.

Deg ...

Tiba-tiba ...

Derap langkah terdenagr mendekat. Umira berusaha menutup mulutnya agar tidak kleluaar apapun..

"Terserah."

Umira juga sampai tidak bisa menjawab Abin. Pasrah jima Abian memang tidak menolongnya.

"Cari dia!"

Deg ...

Itu suara salah seorang di kuar long sampah.

Young Second Married [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang