Awal Mula

120 7 0
                                    

Hari ini jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi, dan hari ini adalah jadwal aisyah masuk kampus. Ia pun lantas bersiap siap untuk pergi ke kampus, dan setelah itu ia berpamitan kepada kedua orang tuanya setelah selesai sarapan.

20 menit kemudian, aisyah sudah sampai di depan kampusnya. Hari ini hanya ada satu jadwal, Setelah ia menghentikan mobil, ia lantas menghampiri teman temannya.

"Hai guys, jam berapa ni dosennya masuk?"Tanya aisyah kepada teman dekatnya ketika sudah masuk ke dalam kelas.

"Gak tau sih, tadi katanya dosennya masih di ruang kepala sekolah. Lagi ada rapat"ucap hanin.

"Duduk dulu aja ais, mumpung dosen belum datang"tambah fatma menimpali.

Mereka pun lantas berbincang-bincang sebentar, sampai menunggu dosen datang. Setelah itu mereka memulai belajarnya dengan tenang.

15 menit kemudian, suara bel sudah berbunyi menandakan mereka akan segera pulang. Aisyah berpamitan terlebih dahulu kepada teman temannya karena ia akan langsung pulang. Ia berjalan menuju parkiran dan kemudian menyalakan mobilnya meninggalkan kampus.

Jalanan ibu kota sepi karena memang masih jam ngantor. Aisyah menepikan mobilnya di sebuah taman kecil, dan duduk sambil membaca sebuah novel yang baru kemarin ia beli.

Ketika sedang pokusnya membaca, seseorang tiba tiba menghampirinya. Aisyah sangat heran karena yang menghampiri ia adalah seorang gadis bercadar.

"Hallo assalamualaikum ka. Boleh saya duduk di sini?"Tanya wanita itu.

"Waalaikumsalam, boleh mba silahkan"ucap aisyah yang sedikit menggeser badannya.

Perempuan bercadar itu pun duduk di samping aisyah, dan aisyah tetap melanjutkan membacanya. Ketika sedang pokusnya membaca lagi, gadis itu kembali bertanya dan mau tak mau aisyah pun menutup novelnya dan menjawab pertanyaan sang gadis tersebut.

"Oh iya ka, kalau boleh tau nama kakak siapa? Boleh kenalan?"Tanyanya sambil menjulurkan tangan seraya berkenalan.

"Aisyah hana salsabila, panggil aja aisyah"jawab aisyah yang membalas uluran tangan gadis itu.

"Maasyallah nama yang cantik, begitu pun sama seperti wajah kakaknya yang cantik. Kalau boleh tau, kakak ngapain di sini sendirian? Dan kenalin nama aku fatin"ujarnya.

"Oh iya mba fatin salam kenal. Aku memang sering kesini ketika pulang ngampus, untuk sekedar membaca novel aja sih"jawab aisyah.

"Oh gitu, kakak mau nyobain pakaian kaya aku gak?"Tanyanya tho the poin sambil tersenyum kikuk dan takut aisyah akan menolaknya dengan mentah mentah.

Aisyah menatap heran dan bingung, ketika melihat pakaian yang tertutup seperti itu. Apa tidak gerah dan panas? Sebelum memakai pakaian itu pun, aisyah sudah mengira pakaian itu akan membuatnya panas.

"Apa gak panas mba?"Tanyanya.

Sang perempuan itu pun tersenyum atas pertanyaan aisyah.

"Tidak ka, kakak boleh coba dulu nanti soal panas atau ngga nya, kakak bisa rasain sendiri. Gimana ka, mau?"Tanyanya lagi.

"Boleh deh mba, aku pengen cobain pakai pakaian seperti itu juga"ujar aisyah yang ingin mencoba pakaiannya.

"Sebentar aku pakai kan dulu ya."

Sang gadis bercadar pun memakaikan pakaiannya kepada aisyah. 5 menit kemudian, aisyah sudah di sulap menjadi gadis yang cantik dan sangat anggun.

"Maasyallah kakak tambah cantik, pakai pakaian seperti ini"pujinya.

"Masa sih mba, aku jadi malu"ucap aisyah yang wajahnya memerah karena pujian gadis itu.

"Beneran kakak cantik banget. Gimana perasaannya memakai pakaian seperti ini ka?"Tanya gadis itu yang penasaran akan reaksi aisyah.

"Rasanya adem, dan nyaman ketika kita memakainya mba"jawab aisyah sambil memutar mutari tubuhnya untuk melihat dirinya sendiri.

"Alhamdulilah"sang gadis bercadar pun tersenyum dengan jawaban aisyah.

Apa yang di katakan aisyah memang benar. Pakaian yang sedang ia pakai sekarang memang terasa nyaman. Aisyah sudah salah menduga selama ini, bahwa pakaian ini memang tidak panas, malah sebaliknya membuat ia merasa nyaman.

"Boleh kakak bawa pulang dan pakai, aku sudah kasih bajunya buat kakak."

"Beneran ini buat aku mba?"Tanya aisyah. Dan sang gadis bercadar pun menganggukan kepalanya, aisyah pun mengucapkan terima kasih.

Ketika sudah selesai dengan urusannya, aisyah pun pamit untuk segera pulang. Karena sudah menjelang sore dan adzan magrib akan berkumandang. Ia tidak mengganti pakaiannya yang masih memakai gamis dan cadar itu sampai ke rumah.

Aisyah & Ujiannya[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang