Chapter 48

38 5 1
                                    

Setelah kecelakaan tabrak lari kemarin, aisyah tidak di ijinkan untuk keluar. Dan selama tiga hari kedepan, aisyah akan di pinggit agar tidak bertemu dengan mempelai pria. Tidak di perbolehkan untuk memegang handphone, yang berhubungan dengan gus fathi.

Aisyah berada di kamarnya yang sedang di pakaikan berbagai masker, agar kulitnya bersih menjelang hari pernikahan nanti. Semua sudah repot kesana kemari membeli bahan bahan yang kurang untuk acara dekor pernikahan aisyah, bahkan sahabat aisyah sudah repot memilih baju couple untuk mereka bertiga menjadi bridesmaidnya nanti.

"Bunda aisyah tidak mau pakai kaya gini"keluh aisyah yang tidak mau memakai masker yang sudah dua kali mereka tempelkan kepada permukaan kulitnya.

"Sudah kamu diam saja nak, kamu mau cantik dan pangling ketika acara pernikahan tiba nanti kan?"Tanya sang bunda dan aisyah menganggukan kepalanya.

"Kalau gitu kamu diam, dan nikmati semuanya"ujar sang bunda yang tersenyum dan kembali menaburkan masker itu ke tangan aisyah.

Aisyah hanya pasrah dan mengikuti kemauan sang bunda, aisyah sebenernya tidak betah dengan segala perlengkapan seperti ini. Tapi mau gimana lagi, sudah adat istiadat turun temurun dari sang bunda, makanya ia mengikuti dan hanya bisa pasrah.

Berbeda di lain tempat, gus fathi malah di sibukkan dengan tugas pesantren. Ia harus mengajar mendadak sekarang, karena tiba tiba saja adiknya ning putri minta di gantikan olehnya. Gus fathi yang terkenal orang yang bertanggung jawab, jadi ia mau mau saja dan siap mengajar hari ini.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, baik silahkan buka buku kalian dan silahkan di simak baik baik ke depan apa yang sedang saya jelaskan"tegas gus fathi.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, baik gus"jawab mereka yang ada di kelas.

"Kita akan menjelaskan bab Ghibah"

#Apa Itu Ghibah
Ghibah itu otomatis membicarakan mengenai hal negatif atau positif tentang orang lain yang engga ada kehadirannya di antara yang berbicara, dari segi istilah ghibah berarti pembicaraan antar sesama muslim tentang muslim lainnya dalam hal bersifat kejelekan, keburukan, atau yang tidak di sukai. Hukum ghibah itu di haramkan ya dan termasuk dosa besar bahkan dosa ghibah bisa lebih dari dosa zina.
Dalil tentang ghibah
"Wahai orang orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian dari prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang mengunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik, dan bertakwalah kepada allah, sungguh allah maha penerima taubat, dan maha penyayang.
Hadits riwayat ahmad dari Jabir bin Abdullah"kami pernah bersama nabi tiba tiba tercium bau busuk yang tidak mengenakkan kemudian Rasulullah berkata"tahukah kamu, Bau apakah ini? Ini adalah bau orang orang yang mengghibah, mengosip? Kaum mukminin".
Dari abu Hurairah Ra Rasulullah Saw bertanya
Apakah kalian tau apa itu ghibah?
Para sahabat menjawab"Allah dan Rasul nya lebih tau.
Rasulullah Saw bersabda
Engkau menyebutkan sesuatu tentang saudaramu hal yang tidak di sukainya.
Seorang sahabat bertanya
Bagaimana jika hal itu memang terdapat pada diri saudaraku?
Rasulullah Saw bersabda
"Jika sesuatu itu ada ada dirinya maka engkau sudah berghibah, Jika hal itu tidak ada, Maka engkau sudah berbuat baghtah(HR.muslim,abu daud Al tirmidzi dan Ahmad)".
Ghibah itu lebih berat dari zina,seorang sahabat bertanya bagaimana bisa? Rasulullah Saw menjelaskan"seorang laki berzina lalu bertaubat maka Allah bisa langsung menerima taubatnya,Namun pelaku ghibah tidak akan di ampuni sampai di maafkan oleh orang yang di ghibahinya(HR at Thabrani).
Sesungguhnya termasuk dosa besar yaitu seorang menjatuhkan kehormatan seorang muslim(dengan membicarakan aibnya) Tanpa alasan yang Haq (HR abu daud).

"Fahimtum?"Tanyanya ketika sudah menjelaskan di depan sana.

"Fahimna gus"jawab mereka.

"Alhamdulilah, silahkan di catat"ujar gus fathi.

Setelah itu gus fathi kembali duduk di tempatnya, sambil menunggu semua santri yang sedang mencatat. Sekitar 10 menitan, mereka selesai dan seperti biasa mereka ada yang bertanya dan langsung di jawab oleh gus fathi langsung.

Setelah selesai dengan kelas pertamanya, gus fathi lantas kembali ke ruangan untuk menyelesaikan pekerjaan yang lain. Yang mana tugas ia sudah menumpuk di meja kantornya, Di tambah tiba tiba perusahaannya mengalami keuntungan yang besar, dan mau tak mau gus fathi harus bisa meeting di dalam ruangan itu bersama sahabat bisnisnya mengenai kerja sama mereka.

Di lain tempat juga, di rumah ndalem semua sedang berkumpul. Di antaranya ada kiyai dan bu nyai, orang tua gus fathi dan aisyah, serta aisyah sendiri pun ada di antara mereka. Mereka sedang membicarakan perihal kecelakaan tabrak lari kemarin.

"Ada apa abi, menyuruh kita kumpul di sini?"Tanya gus bagas.

"Abi sudah tau dalang kecelakaan tabrak lari kemarin nak. Dan abi akan bicarakan ini kepada aisyah beserta orang tuanya"ungkap kiyai.

"Memang siapa kiyai pelakunya? Kita harus segera lapor ke pihak berwajib, karena sudah berniat melakukan pembunuhan"cecar bunda aisyah.

"Dia adalah salah satu santriawati di pondok ini, saya sebagai pemimpin pondok mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada kalian atas kelakuan santriawati saya. Tapi saya mohon kepada kalian, agar tidak membawa kasus ini kejalur hukum. Saya sudah mengambil keputusan akan mengeluarkan dia dari pondok ini, jika kalian bersedia untuk tidak membawa kasus ini ke jalur hukum"lemah kiyai yang merasa malu sekaligus tak enak kepada keluarga aisyah.

"Tidak bisa begitu dong kiyai, kasus ini harus di bawa ke jalur...."ujar sang bunda yang tiba tiba terpotong dan...

"Tidak apa apa kiyai, kiyai tidak perlu meminta maaf. Aisyah yakin kok, kiyai sudah berusaha melarang dan memberitahu juga kepada semua santriawati agar tidak melakukan hal terlarang, semacam kasus sekarang. Dan untuk soal kasus kemarin, aisyah sudah memaafkan kesalahannya. Jadi tidak perlu membawa kasus ini ke jalur hukum"ujar aisyah yang memotong ucapan sang bunda.

"Tapi nak..."ujar bunda aisyah, tetapi langsung terpotong ucapannya oleh sang suami/ayah aisyah.

"Sudah bund, ini kan keputusan aisyah. Jadi kita hargai keputusannya"tambah ayah aisyah

"Aisyah tidak perlu untuk jalur hukum itu kok bund, aisyah sudah memaafkan kesalahannya. Bukankah sesama manusia harus saling memaafkan? Ada kalanya kita akan berbuat salah juga bund, karena manusia tidak luput dari salah dan dosa. Jadi hargai keputusan aisyah ya"kata aisyah yang mengenggam tangan sang bunda, dan sang bunda menghela nafas sambil menganggukan kepalanya.

"Maasyallah mulia sekali hati kamu nak. Terima kasih sudah memaafkan dia, alhamdulillah kita tidak perlu membawa kasus ini ke jalur hukum"ujar kiyai dan bu nyai.

"Na'am abi, umi. Tapi kalau boleh tau memang siapa dalang dari kecelakaan kemarin?"Tanya aisyah dan kiyai menghela nafasnya terlebih dahulu sebelum mengatakan hal itu.

"Sebenernya dalangnya orang terdekat kamu nak, dia ada---lah...."ujar kiyai yang terpotong dan....

Brak

Suara pintu yang di dobrak dengan keras, berhasil membuat mereka mendonggakan kepalanya dan melihat ke arah suara pintu tersebut. Dan betapa terkejutnya, ternyata di depan pintu sudah ada dua orang yang sedang menatap ke arah mereka.

Aisyah & Ujiannya[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang