04.

1.5K 111 9
                                    

Happy reading!!

Pesta ini diadakan cukup dengan sederhana, hanya keluarga dan  beberapa kerabat yang hadir, barbeque menjadi menu utama dalam acara ini setelah berbagi kue ulangtahun.
Angin malam terasa sangat dingin membuat sebagian para tamu dengan sengaja mengenakan pakaian hangat sedangkan beberapa lainnya terlihat menggunakan pakaian tipis seperti Khaotung dan Amp.
Khaotung lupa membawa jaketnya di kamar tamu rumah Amp sedangkan Amp sendiri memang mementingkan Fashion daripada kesehatannya.
Senyum Khaotung mengembang saat melihat First dan Amp yang bergandengan datang menghampirinya, sedari tadi ia memojokkan diri sendiri di ujung acara, tak ada yang dikenalnya selain Amp dan First.

"First cerita sama aku kamu liat aku di toko buah." Amp lalu tertawa setelah mengatakan itu, bertingkah seolah itu adalah lelucon terlucu baginya, Khaotung melihatnya di pusat kota disaat jelas-jelas dia berada diluar kota untuk mempersiapkan ulangtahun ibunya.

"Makanya gua bilang keknya salah liat aja," jawab Khaotung, setidaknya untuk saat ini dia harus bertingkah seperti ini.

Khaotung adalah pria yang penuh akan rasa penasaran, dan jangan salahkan dia jika mulai sekarang Khaotung akan mencurigai Amp karena jelas-jelas keduanya saling tatap pada hari itu.
First kemudian menyuruh Khaotung untuk bergabung dengan keluarga dari istrinya, daripada melamun tidak jelas sembari menikmati angin laut -kebetulan rumah Amp berada disekitar pantai-

"Malu ih," ucap Khaotung menolak saat First menarik tangannya.

"Biasanya juga malu-maluin," balas Amp lalu ikut menarik tangan Khaotung yang satunya lagi dan menyeretnya untuk bergabung.

----

First jelas menghabiskan malamnya bersama Amp, ia tak lagi keluar kamar semenjak berakhirnya pesta begitu juga dengan Khaotung. Khaotung yang sedang melakukan video call dengan Earth juga menghabiskan waktunya cukup baik, ia melakukan skincare malamnya ditemani Earth, pria itu tiba-tiba ingin melakukan video call setelah berkirim pesan singkat menanyakan kabar.

'Mau aku jemput ga?'

"Enggak, sama temen kok pulangnya bareng istrinya juga." Khaotung sadar betul jika dari semua pria yang berada di circle pertemenan barunya. Earth selalu menunjukkan perhatian yang berbeda dari lainnya. "Inget ga? Pernah ketemu kok dulu pas dipantai."

'Oh, pas kita pertama ketemu itu ya?'

"Iya, besok kerja?"

'Kerja dong, ntar malem jalan yuk? Beli strawberry lagi?'

"Gak ah, mau beli mainan aja."

Khaotung itu mudah berbaur, ia juga memiliki segudang pembahasan yang membuat obrolan tidak garing, itu juga memudahkan  Earth mendekatkan diri pada Khaotung, ia memiliki kepribadian yang mendengarkan lawan bicara dengan baik.

'Oke oke, apa aja deh terserah kamu aja.'

Mungkin karena itu Earth menyukai Khaotung, selama ini seseorang yang ditemui Earth selalu bertingkah tak sesuai aslinya, sedangkan Khaotung tetap sama saja mau ia sedang bersama teman temannya yang lain ataupun saat berdua seperti ini. Mudah sekali jatuh cinta pada Khaotung, tapi sepertinya Khaotung yang tidak mudah jatuh cinta.

"Gua tidur duluan ya? Udah pake masker tidur ini."

'Khao'

"Hah?" Jawab Khao, ia masih sibuk meratakan krim malamnya.

'Coba pake aku bilangnya.'

"Ih apaan anjing, gelii." Khaotung langsung tertawa, ia tak pernah membayangkan dirinya akan menggunakan bahasa selembut itu untuk seorang pria. Ingat, disini ia masihlah pria normal walaupun bergaul dengan banyak homo.

-DUDA- (FIRSTKHAO) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang