Happy reading!!
Khaotung adalah orang pertama yang First beritahu tentang ia yang menyukai Amp, menjadi orang pertama pula saat First akhirnya mendapatkan Amp sebagai kekasih, juga saat akan bertunangan dan pernikahan.
Khaotung selalu menjadi bagian dari kehidupan bahagia First.
Bahkan dunianya -Amp- menjadikan Khaotung sebagai sahabatnya juga, lengkap sudah kebahagiaan First yang tiada hentinya.
Kehidupan penuh kebahagiaannya runtuh seketika oleh suatu alasan yang tak masuk akal.
Amp mengatakan First tak memiliki waktu untuknya ketika seluruh yang ia lakukan selalu ada nama Amp sebagai alasannya.First terpuruk, sangat terpuruk hingga berakhir tak tahu harus melakukan apa setelah cuti kerjanya ia perpanjang.
First selalu berakhir di kamar tamu rumah Khaotung setelah sarapan dan makan siang, ia melewatkan makan malam untuk termenung diatas kasur, memikirkan betapa teganya Amp menghancurkannya seperti ini.
First itu selalu kuat sebenarnya, tak pernah ia menangis dalam keadaan apapun walaupun hati dan tubuhnya sangat rapuh, mentalnya cukup kuat hingga akhirnya dikoyak oleh cinta yang berkhianat.
Menangis menjadi bagian hidupnya kini, diam-diam tersedu, dan mempertanyakan sejak kapan Amp mulai kehilangan cintanya."First? Udah bangun?"
First menatap pintu kamarnya yang baru saja diketuk disusul suara Khaotung, kakinya melangkah mendekati pintu lalu membukanya dan tersenyum. Khaotung biasanya memanggil seperti ini ketika ia selesai memasak, jadi First langsung mengatakan ia akan keluar setelah berganti pakaian.
Keduanya benar-benar sudah terbiasa tinggal bersama setelah satu Minggu berlalu penggerebekan yang dilakukan First.---
"Nasi goreng terus menunya." First selalu berusaha terlihat baik-baik saja setiap kali mengobrol dengan Khaotung, dia tak mau sampai Khaotung mengkhawatirkannya seperti malam itu, Khaotung yang ikut menangis bahkan tidur bersamanya dikamar tamu karena khawatir.
"Yaudah kalo ga mau," sungut Khaotung. Lalu ia tarik piring berisi nasi gorengnya yang langsung ditahan oleh First. Kalau tidak dimakan dia mau makan apa, terlalu lama bila memesan makanan via online.
"Iya iya maaf, saya makan ini."
Khaotung tersenyum kecil kemudian duduk bersama First, ia setiap hari makan nasi goreng tapi tak pernah bosan seperti First. Mungkin karena selain ia hanya pandai masak nasi goreng, pun sebenarnya sudah menjadi makanan kesukaan Khaotung sendiri.
Sembari sarapan, Khaotung kemudian membawa First ke dalam obrolan panjang yang tak menyangkut Amp sedikitpun, dia selalu berusaha membuat First bangkit dari rasa keterpurukannya."Senin depan?" Khaotung menghitung jari untuk menentukan berapa hari lagi First memiliki cuti libur karena patah hatinya.
"Boleh saya disini lebih lama lagi?" Tanya First. "Sampai urusan perceraian saya selesai."
Khaotung yang berusaha menjauhkan Amp malah First yang membawanya, memang cinta itu menyakitkan. Untung saja, Khaotung belum seserius First dalam urusan cinta.
Disaat First mengatakan bahwa kemungkinan ia akan membeli rumah baru karena Amp akan memiliki rumah lamanya, seseorang datang bertamu ke rumah Khaotung, mungkin salah satu teman homonya."Gua buka dulu," pamit Khaotung dan First kembali kesal. Entah kenapa ia selalu seperti ini tiap kali Khaotung bergaul dengan mereka, padahal jika dilihat dengan tanpa kebencian pertemenan Khaotung dengan mereka sangat sehat.
"Good morning."
First sedikit terkejut karena rupanya Earth yang bertamu, untuk alasan membantunya dalam masalah Amp, First menyapanya dengan sopan lalu menawarkan Earth untuk sarapan bersama.
"Saya kesini tadinya mau ngajak Khaotung sarapan diluar." Earth duduk disamping Khaotung yang lebih dulu kembali ke meja makan.
Khaotung merasa bersalah karena ia lupa memberitahu Earth jika ia selalu membuat sarapan dirumah seminggu ini.
Sebagai gantinya Khaotung lalu menawarkan Earth untuk makan nasi goreng buatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
-DUDA- (FIRSTKHAO) COMPLETED
FanfictionFirst yang jatuh cinta pada Khaotung setelah menggugat cerai istrinya.