Aku putusin buat ga remake special chapternya.
Happy reading!!
-7 tahun yang lalu.-
Sejak dulu itu, First adalah sosok pendiam yang begitu tenang. Kemudian, dia berteman dengan Khaotung yang berisik juga selalu penuh semangat.
Keduanya tak pernah sejalan, entah itu untuk hal sepele seperti selera makanan, atau bahkan tentang mimpi yang sering mereka ceritakan pada satu sama lain.
Ketika First tidak begitu perduli pada warna, Khaotung datang membanggakan warna Orange padanya.
First selalu dikenal sebagai sosok dingin yang tak perduli sekitar dan Khaotung pun mengatakan hal yang sama.Namun sebenarnya, First adalah orang pertama yang Khaotung temui ketika dia memiliki masalah dengan keluarganya. Bahkan, ketika itu hanya urusan perut. Khaotung akan pergi menemuinya untuk menemaninya makan.
First mungkin selalu mengeluh hanya dengan keberadaan Khaotung sendiri, tapi setiap kali sahabatnya memanggil, ia akan datang saat itu juga.
Bahkan ketika permintaan Khaotung terdengar tak masuk akal, First akan melakukannya dengan keluhan."Kau menemukannya?"
"Bagaimana? Sekarang menemukannya?"
"First-"
"Diamlah Thanawat! Jika kau tak bisa membantu, tutup mulutmu saja!"
Khaotung memanyunkan bibirnya, lalu duduk sila dipinggir kolam sembari memperhatikan First yang berulang kali menyelam dan kembali meraih udara.
Tak lupa dengan umpatannya yang menyertai nama Khaotung.
Hari ini Khaotung dan First pergi ke kolam renang sekolah mereka, sebenarnya hanya Khaotung yang berenang sih, First hanya menonton saja.
Tapi rupanya Khaotung malah kehilangan cincin pemberian ibunya, ia sudah beberapa kali menyelam hingga akhirnya kelelahan."Kita tidak bisa pulang jika kau tak menemukannya." Lagi Khaotung merengek, bisa mati dia dimaki ibunya.
"Makanya jangan sembarangan, idiot." First lalu kembali memasang kacamata renangnya, menyelam ke dalam dasar kolam renang untuk menemukan cincin milik Khaotung
Setelah beberapa detik First menyelam, akhirnya dia kembali dengan mengacungkan tangannya.
First menemukan cincin milik Khaotung."Terimakasih, First! Aku akan mentraktirmu makan siang besok.",
First lalu Naik ke permukaan kolam renang dan menyadari jika cincin itu sediit kebesaran dijari kurus Khaotung, pantas terlepas dikolam renang.
First lalu melepaskan kalung mainannya, akhir-akhir ini tren memakai kalung seperti perak itu sangat terkenal."Gunakan dilehermu saja," ucap First lalu menarik kembali cincin Khaotung dari jarinya lalu merubahnya menjadi kalung.
"Kemari, aku bantu pakaikan."
Khaotung menganggukkan kepalanya, lalu maju beberapa langkah untuk menjadi lebih dekat dengan First.
Tapi First terlihat gugup, jadi ia segera membalik Khaotung dan memasangkan kalung tersebut dengan punggung Khaotung menempel pada dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
-DUDA- (FIRSTKHAO) COMPLETED
FanfictionFirst yang jatuh cinta pada Khaotung setelah menggugat cerai istrinya.