20.

901 67 13
                                    

Happy reading!!

Khaotung dan First benar-benar pergi ke motel pada akhirnya.
Berada disatu kamar karena Khaotung tak suka sendirian.
First juga tak berpikir untuk melakukan apapun pada Khaotung, ia hanya duduk disofa  memperhatikan Khaotung yang sudah menidurkan tubuhnya di atas kasur sembari bermain ponsel.
Mereka memulai sesuatu dengan kebohongan, bisa dibilang begitu? First maupun Khaotung berpikir akan menjadi masalah jika Podd ataupun Amp sampai tahu mereka pergi ke Motel. Apapun tujuannya, jelas motel selalu identik dengan sesuatu yang negatif.
First tau itu, tapi tetap bersikeras mengambil jalan ini karena ingin memuaskan egonya, menatap Khaotung dalam ruangan seperti ini seorang diri.

"Kau tidak akan pergi tidur?"

"Aku akan pusing jika dibangunkan nanti," jawab Khaotung.

Dia tak berencana sampai bermalam disini bersama First, hujan memang terlihat deras tapi Khaotung berharap itu akan surut dalam beberapa jam ke depan.

Khaotung lalu menegakkan tubuhnya saat mendapatkan telepon Video Call dari Earth.
Earth sangat jarang memiliki waktu luang untuk sekedar mengobrol, jadi Khaotung selalu bersemangat setiap kali Earth menghubunginya, terkadang ada Mix juga jadi obrolan akan semakin asyik.
Kali ini Earth sendirian, katanya Mix sedang memiliki pekerjaan siang ini. Perbedaan waktu di luar negeri juga yang membuat mereka sulit berkomunikasi dengan baik.

'Kau ingin aku dan Mix pulang ke Thailand untuk reuni, ya?'

"Aku tidak memaksa."

Senyuman itu, First  pernah mendapatkannya dan satu-satunya orang yang tak pernah kehilangan senyum manis Khaotung adalah Earth.
Sosok yang First kalahkan dalam memenangkan hati Khaotung justru menjadi pemenang pada akhirnya, bahkan ketika tidak dalam ajang seperti dulu.
First tersenyum pahit, keputusannya yang terburu-buru membuat dia kehilangan Khaotung dan segala hal baik tentangnya.
First yang dulu selalu mendapatkan semua hal tentang Khaotung, sekarang justru menjadi penonton.

'Khaotung, bagaimana dengan Podd? Bagaimana dia memperlakukanmu?'

Khaotung tersenyum kecil, Earth tidak Khaotung beritahu bahwa Poddbadalah kakak First.
Khaotung takut Earth tidak setuju dengan hubungannya bersama Podd, dan ia takut itu akan mempengaruhi hubungan persahabatan mereka.

"Baik, dia membuatkanku makanan setiap hari."

'Jangan terluka lagi, beritahu aku jika sesuatu terjadi pada hubungan kalian.
Kau dengannya saat ini?'

Khaotung lalu menoleh pada sofa dimana First berada, rupanya suami Amp tersebut sudah terlelap dengan posisi yang amat sangat nyaman.
Khaotung  kemudian menganggukkan kepalanya.

"Dia sudah tidur."

'Aku akan membicarakan kepulangan ke Thailand pada Mix nanti, aku rasa kita bisa pulang tahun ini.'

Setelah itu Earth pun mengakhiri sambungan video call dan kini Khaotung terlihat lebih memperhatikan First.
Dia yang menyuruhnya istirahat tapi dia sendiri yang tertidur sekarang.
Khaotung kemudian teringat kembali pertemuannya dengan Amp pagi tadi, segera ia mencari nomor pria yang mengaku sebagai ayah Tin padanya.
Khaotung mengirimkan pesan padanya untuk melakukan pertemuan besok pagi, dia mungkin akan menolak jika diberitahu apa yang ingin Khaotung sampaikan, jadi saat pria itu membalas untuk apa Khaotung ingin menemuinya.

---

Khaotung sebenarnya sangat takut untuk pulang sekarang, hujan sudah reda setelah satu jam lamanya ia bersama First di motel.
Mengingat betapa marahnya Podd kemarin hanya karena Tay dan Earth, ia sedikit takut Podd mungkin akan marah juga karena ia menghabiskan waktu selama itu bersama First.
Tapi saat Khaotung menjelaskan alasan kenapa ia terlambat dengan ekspresi takut, Podd tidak marah. Justru bersyukur karena First lah yang menemani Khaotung menunggu hujan reda daripada dia naik taxi online yang Podd pikir itu lebih bahaya.

-DUDA- (FIRSTKHAO) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang