Happy reading!!
"Kamu yakin ga mau aku bareng kamu aja?"
Khaotung menganggukkan kepalanya, sangat yakin.
Lagipula Khaotung masih memiliki perasaan untuk tidak langsung pamer pada Amp bahwa dialah yang memenangkan hati First"Yaudah, gua masuk duluan." Khaotung melambaikan tangannya pada First yang menunggu di parkiran sepeda motor disebuah restoran.
First sampai izin keluar dulu ditengah pekerjaannya di kantor.Terlihat Khaotung yang masih duduk sendirian di mejanya. First tersenyum melihat Khaotung yang memiliki keberanian untuk meng-klaimmya hingga Amp tak perlu mendekatinya lagi, memang laki-laki posesif.
Terlihat Amp yang baru turun dari mobil, parkiran mobil dan motor disini dipisahkan tempatnya dan Amp tak melihat First disisi lain parkiran.
First menjadi jauh lebih penasaran, jadi ia memutuskan untuk masuk ke dalam restoran dan duduk di meja yang lumayan jauh dari pandangan calon mantan istri dan kekasihnya.----
Amp menyapa Khaotung dengan senyuman manisnya lalu berterimakasih karena Khaotung rupanya sudah memesankan minuman.
Sebelum ke poin utamanya, Khaotung berbasa-basi dulu siapa tau dia mengganggu waktu santai Amp."Aku punya waktu buat kamu loh, kamu punya rencana buat deketin aku lagi sama First?" Tanya Amp dengan penuh semangat.
Khaotung menghela napas, tidak boleh sampai jadi tega memberikan informasi penting ini pada Amp.
Khaotung kembali mencoba mengingatkan perselingkuhan Amp untuk membuatnya kembalikan tega."Amp," panggilnya.
"Hem?"
"Firstsama gua jadian kemarin."
Amp masih tersenyum walaupun ada helaan napas setelahnya.
Dia tak terkejut tapi tetap kecewa, dia memang sudah tau pada akhirnya akan seperti ini.
First yang jatuh cinta pada Khaotung."Aku tau, dan aku tetep mohon sama kamu buat deketin aku lagi sama First."
Khaotung mengerutkan keningnya bingung.
Amp mengerti tidak sih? Jika ia mengatakan bahwa sudah resmi jadi pasangan dengan First artinya dia tak mungkin memberikan dia padanya lagi."Gimana bisa gua ngasih pacar gua-"
"Dia masih suami aku." Amp menyela Khaotung, panas sekali rasanya mendengar Khaotung menyebut suaminya sebagai kekasih.
"Kalo kamu ga bisa bantu, aku bakal lakuin sendiri."Amp lalu berdiri dari duduknya dan menatap Khaotung dengan kesal.
Amp memiliki segalanya sebagai perempuan, lalu apa yang Khaotung punya untuk masa depan bersama First?"Harusnya dulu aku ikutin apa kata First. Jangan bawa kamu kemanapun kita pergi."
Amp lalu pergi meninggalkan Khaotung yang benar-benar dibuat heran dengan tingkah Amp.
Oh tidak, Khaotung harus mengerti jika ia baru saja mendapatkan seseorang yang diharapkan Amp agar kembali.
Jadi setelah menghela napas menahan rasa bersalah dan kesalnya, ia langsung menghubungi First."Apa katanya?" First lebih dulu datang ke meja Khaotung.
Khaotung hanya mengatakan jika Amp tidak akan diam saja dengan hubungan mereka.
"Kalo lu nya ga mau balik lagi ke dia, gua bisa menang."
First tersenyum kecil, mana mungkin dia akan kembali pada Amp jika Khaotung sudah menjadi dunianya.
Rupanya Amp belum sepenuhnya pergi dari area restoran, dia melihat Khaotung dan First sedang mengobrol di meja tadi.
.
.
.
.
Khaotung kembali ke rumah setelah pertemuan dengan Amp tadi, First juga sudah ke kantornya lagi.
Sudah sangat lama rasanya tidak melihat Khaotung hangout dengan teman-temannya, sekarang kita melihat Book berada dirumah Khaotung, katanya dia ingin mendengar langsung mengapa Khaotung menolak perasaan Earth.
Pria itu sampai mabuk tadi malam, mungkin karena patah hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
-DUDA- (FIRSTKHAO) COMPLETED
FanfictionFirst yang jatuh cinta pada Khaotung setelah menggugat cerai istrinya.