Happy reading!!
Setelah resmi menjadi sepasang kekasih, First selalu berada dikamar Khaotung dan menjadikan kamarnya sebagai tempat kerja.
Hubungan keduanya berjalan sangat baik, bahkan teman-teman baru First yaitu Earth dan the gengs menambah kebahagiaan mereka.
Khaotung selalu ada disampingnya setiap kali First mengerjakan pekerjaan kantor yang ia bawa ke rumah daripada melembur.
First sudah benar-benar melepaskan bayang-bayang Amp dalam pikirannya, dia hanya perlu menunggu persidangan untuk menentukan statusnya sebagai duda."Beres?" Hari ini pun First memiliki pekerjaan, dan Khaotung menemaninya. Tak mengganggu tentu saja, Khaotung hanya bermain game di ponselnya lalu pergi memeluk Earth tanpa mengatakan apapun. Tapi dia langsung bersemangat saat First mulai membereskan kertas kertas yang berserakan di atas kasur rumah tamu.
"Beres, kenapa?" Tanya First, lalu menyempatkan diri untuk mengelus kepala Khaotung dan kembali fokus membereskan kertas-kertas tersebut.
"Masak yuk?" Ajak Khaotung, ia menahan diri untuk tidak makam malam tepat waktu karena menunggu First yang ingin melewatkan makan malam.
"Masak apa? Sosis?"
"Huum, aku keluarin bahan-bahannya dulu deh, kamu kalo selesai beres beresnya langsung ke dapur aja."
Khaotung lalu menarik wajah First untuk meminta kecupan dibibir kemudian berlari ke dapur untuk mulai makan malam, yang benar-benar terlambat karena sudah menunjukkan Pukul 10 malam.
First masih membereskan laptop dan segala alat kerjanya, kemudian ponselnya berdering menandakan sebuah pesan masuk, dari Amp.Amp: Kita harus ketemu.
First:Nanti juga ketemu di pengadilan.
Amp: Kita harus ketemu sebelum di pengadilan.
First menatap heran ponselnya, Amp yang pemaksa kembali lagi setelah beberapa waktu berubah menjadi lebih pasrah.
Mungkin ada sesuatu yang penting? Jadi First menyuruh Amp untuk datang ke kantornya di jam makan siang besok."Katanya masak pake bahan sosis?" First berjalan ke dapur dan ia malah menemukan Khaotung sedang menuangkan bumbu mie instan ke dalam dua mangkuk.
"Ribet, laper aku."
First hanya tertawa, padahal tadi dia sudah menyuruhnya untuk pergi makan malam sendiri dengan memesan online tapi dia menolak.
First lalu memeluk Khaotung dari belakang saat sang kekasih sibuk menatap panci yang berisi air belum matang."Abis makan, tidur ya?" Tanya First dengan tangan bergerilya menyentuh perut Khaotung dari dalam kaos tidurnya.
"Oke."
Khaotung lalu bercerita soal Mix yang akhirnya berhasil membujuk Earth soal ide restorannya, keduanya memang sering berdebat tapi dari apa yang dilihat Khaotung, pertengkaran mereka seperti sepasang suami-suami.
First mendengarkan setiap cerita Khaotung dengan senyuman, tapi kemudian dia kembali teringat oleh ajakan bertemu dari Amp."Besok Amp minta ketemuan, ga papa?"
Khaotung mengangguk tanpa ragu, walaupun ia tak yakin Amp sudah merelakan First untuknya, tapi ia harus yakin jika First sudah melupakan Amp.
"Ketemuan dimana?"
"Di deket kantor aja."
.
.
.
.
Khaotung pergi bersama Newwie hari ini, karena First sudah mengatakan akan pergi menemui Amp di jam makan siang, Khaotung memutuskan untuk menerima ajakan Newwie untuk pergi shopping.
Newwie yang sedang patah hati karena kembali diselingkuhi Tay bercerita pada Khaotung, bahwa maafnya nanti untuk Tay akan menjadi yang terakhir."Hubungan kalian aneh dari awal kayanya." Khaotung menunjukkan sebuah sweater lengan panjang namun memiliki body crop top, dia menyukai pakaian jenis seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
-DUDA- (FIRSTKHAO) COMPLETED
FanfictionFirst yang jatuh cinta pada Khaotung setelah menggugat cerai istrinya.