Hubungan First dan Khaotung itu terjalin cukup lama sebagai sahabat.
Dua-duanya sekolah SMP dan SMA di tempat yang sama. Bahkan, saat masuk kuliah pun mereka masuk jurusan yang sama. Hingga akhirnya, First memutuskan menikahi seorang gadis bernama Amp, gadis seumuran yang ia pacari sejak masuk kuliah.
Khaotung tahu siapa gadis itu, ketiganya menjadi berteman dengan sangat rukun.
2 tahun kemudian First sukses sebagai pekerja kantoran, tapi Khaotung yang sedikit terlambat justru semakin tidak bisa mengejar First maupun teman-temannya dalam urusan karir .
Khaotung memutuskan untuk menganggur sampai waktu yang tak ditentukan, untung orangtuanya termasuk mampu. Jika Khaotung berasal dari orang tidak mampu jelas sekali dia tak ada gunanya sebagai anak."Bawa Khaotung? Kok bawa dia, kita kan bulan madu, Amp." First menghela napas jengah, bisa-bisanya Amp mengajak Khaotung ke acara liburan bulan madu mereka.
"Ih kalo berdua ga seru tau!" Amp mengerucutkan bibirnya. "Lagian Khaotung udah dijalan, kasian tau kalo kita batal ajak dia."
"Amp kenapa ga bilang aku dulu sih?" Walaupun kesal Tapi First tidak bisa marah lebih jauh lagi, ia terlalu mencintai Amp hingga ide tak masuk di akal seperti ini pun senantiasa ia maklumi.
"Lagian kan di hotel kita gabakal tidur satu kamar," sambung Amp sembari mengusap lengan First, kini senyumnya penuh akan seksual.
"Ada aja alasan kamu biar aku ga marah."
Sedang asyik-asyiknya menumpuk momen romantis muncul Khaotung yang sudah siap, dengan membawa tas besar berisi perlengkapan liburannya.
"Hah, elu ngapain sih ajak ajak gua, gua kan ga mau." Khaotung melepaskan kaca mata hitamnya lalu menatap Amp dengan kesal.
"Kalo gamau ikut ya pulang aja."
"Enak aja, udah siap-siap gini disuruh pulang.
Let's go!" Katanya terpaksa, tapi terlihat yang paling bersemangat.
.
.
.
.
Taman bunga ini menjadi salah satu agenda acara liburan First dan Amp, setelah menemukan hotel untuk menginap ketiganya langsung pergi kesini.
Tempat ini sangat cocok untuk orang-orang yang tergila-gila akan kehidupan sosial media, seperti Amp dan Khaotung.
Keduanya tampak sibuk mengambil foto satu sama lain dengan bunga sebagai latarnya."Suamiku, fotoin dong pake hp kamu!" Amp langsung berpose saat
First bersiap-siap mengeluarkan ponselnya."Oke, ganti pose!"
First dan Amp terlihat sibuk, Khaotung yang meninggalkan ponselnya di kamar hotel karena kehabisan baterai hanya bisa cemberut.
Begitu Amp selesai berpose untuk ponsel First, gadis itu kembali sibuk mengambil selfie menggunakan ponselnya sendiri."Woy, fotoin gua." Seperti Amp, Khaotung langsung berpose di tempat yang sudah ditinggalkan Amp.
"Sini hpnya."
"Ga dibawa ih, gua bilang abis batunya."
Walaupun malas First tetap mengambil foto Khaotung dengan ponselnya. Dia bahkan meminta Khaotung berganti pose seperti yang ia lakukan pada Amp. First memang suka menjadi fotografer.
Setelah dua jam ditanam bunga ketiganya memutuskan untuk menyantap makan malam di restoran hote. Mereka datang saat sore, jadi mungkin setelah makan ketiganya akan kembali ke kamar untuk beristirahat.
Liburan disini sekitar 3 hari, jadi mereka memiliki waktu cukup lama untuk tidak terlalu terburu-buru mendatangi banyak tempat."Gua balik duluan ke kamar gapapa?" Tanya Khaotung, ia lebih dulu selesai makan malam.
"Bagus deh Khao, sana pergi."
Khaotung mengacungkan jari tengahnya terlebih dahulu sebelum melambaikan tangannya sembari tersenyum pada Amp. Khaotung langsung mengantuk setelahnya, ia ingin segera pergi ke kamarnya.
Saat berada di lift pun Khaotung sudah menguap beberapa kali, kamarnya berada di lantai 9 begitu juga dengan First dan Amp, jadi ia membutuhkan waktu cukup lama didalam lift.
KAMU SEDANG MEMBACA
-DUDA- (FIRSTKHAO) COMPLETED
FanfictionFirst yang jatuh cinta pada Khaotung setelah menggugat cerai istrinya.