Aku Harus Gimana?

63 8 0
                                    

Setelah mereka duduk di ruang tamu, suasana menjadi hening dan tidak ada yang memulai obrolan. Sehingga suara deheman dari sang ayah pun membuat mereka serempak melihatnya.

"Ekhem, aisyah coba jelaskan kenapa kamu pakai pakaian seperti itu nak?"Tanya sang ayah dengan nada bicara yang masih terdengar lembut.

Aisyah yang masih gemetar itu menghembuskan nafasnya dan menjawab pertanyaan sang ayah.

"Ayah, bunda, bang."panggil aisyah sambil melihat ke arah mereka dan kembali ia menghembuskan nafasnya dan menjawab pertanyaan mereka.

"Aisyah minta maaf sama bunda, aisyah gak punya maksud apa apa bunda. Aisyah hanya ingin mencoba pakai pakaian seperti ini, apa salah? Jujur saja aisyah memang dulu pernah berpikir bahwa pakaian seperti ini aneh dan bikin panas, tapi setelah aisyah mencobanya, aisyah nyaman bunda."ucapnya yang menundukan kepala sambil meremas kuat bajunya.

Sedangkan sang ayah, bunda, dan sang abang tidak menyahuti perkataan aisyah. Mereka terdiam dengan pikiran masing masing, aisyah yang melihat keluarganya diam pun kembali meremas kuat bajunya dan bingung dengan kondisi seperti ini. Sehingga sang bunda pun membalas ucapan sang anak.

"Bunda gak butuh maaf kamu aisyah, bunda minta sekarang kamu buka baju itu dan ganti dengan pakaian yang seperti biasa kamu pakai"titah sang bunda.

"Tapi bunda, aisyah nyaman memakai pakaian ini"ucapnya yang sedikit memohon.

"Bunda tidak menerima bantahan atau penolakan aisyah! Cepat pergi ke kamar dan ganti baju kamu"ucap sang bunda yang terlihat geram kembali.

Aisyah masih berdiam diri di tempat duduknya, berharap sang ayah dan abang mau membantunya. Tetapi hasilnya nihil, mereka berdua hanya berdiam diri tanpa mau membelanya. Sehingga aisyah pun dengan berani menjawab pertanyaan sang bunda.

"Aisyah heran sama bunda. Memang kenapa jika aisyah memakai pakaian ini, apa salah? Aisyah nyaman bunda sama pakaian ini. Beri aisyah alasan kenapa harus aisyah buka pakaian ini?"Tanya aisyah yang mulai berani menanyakan hal ini.

Sang bunda yang amarah sudah di ubun ubun pun terlihat geram dengan jawaban sang anak. Dia di buat heran dengan sikap aisyah sekarang, dulu sang anak tidak pernah membantah yah, mengapa sekarang dengan berani ia menjawab perkataan darinya.

"Aisyah! Bunda bilang ke kamar ya ke kamar"bentaknya yang cukup tinggi.

"Beri aisyah alasan dulu bunda, kenapa aisyah harus membuka pakaian ini?"Tanyanya yang masih bersekikukuh ingin tau alasan sang bunda dan tidak ada rasa takut sekalipun.

Amarah sang bunda kembali memuncak, tetapi ketika hendak menjawab pertanyaan sang anak sang suami terlebih dahulu menyelanya.

"Aisyah!"bentak sang ayah yang sedari tadi menahan diri untuk sebisa mungkin untuk tenang. tetapi menurutnya aisyah sekarang sudah keterlaluan.

Aisyah yang mendengar bentakan sang ayah meremas bajunya dan mata aisyah pun mulai berkaca kaca. Tetapi aisyah masih berdiam diri tanpa mau meninggalkan mereka sebelum tau alasan mengapa sang bunda terlihat marah dengan pakaian yang aisyah pakai.

"Aisyah turuti perkataan bundamu! sekarang pergi ke kamar dan ganti baju!"titah sang ayah.

"Tapi yah..."ucapnya yang belum selesai dan tiba tiba...

Brak

Suara meja yang di terbuat dari kayu itu di lemparkan begitu saja sebelum aisyah melanjutkan ucapannya. Dan suara itu pun berhasil membuat mereka terkejut dan menoleh ke arah asal suara itu.

Ketika aisyah menoleh, aisyah dapat melihat sang abang yang terlihat tengah memendam amarah yang mengebu gebu dan nafas yang mulai tidak beraturan. Serta mata yang menghunus dengan tajam.

Aisyah & Ujiannya[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang