Fallsback
Setelah aisyah di sulap menjadi gadis yang cantik dan anggun, aisyah terdiam tengah memikirkan sesuatu yang mengeluti pikirannya. Sang gadis bercadar pun menanyakan hal apa yang membuat aisyah terlihat tengah memikirkan sesuatu.
"Ka aisyah kenapa diam saja?Apa ada yang hal yang sedang kakak pikirkan?"Tanyanya.
"Hmm, sebenernya aku tuh dulu kepengen pakai pakaian seperti ini mba. Tetapi keluargaku selalu melarang memakai pakaian seperti ini, ntah alasannya aku pun tidak tahu"ujar aisyah sambil menghembuskan nafas kasarnya.
"Maaf, apa kakak nyaman dan mempunyai keinginan memakai pakaian seperti ini?"Tanyanya kembali.
"Sebenernya aku kepengen pakai pakaian seperti ini, tetapi kadang pikiran di buat berkecamuk. Terkadang aku ingin, terkadang aku menolak karena alasan panas dan gerah. Tetapi di dalam lubuk hatiku sedari dulu, ketika aku melihat orang yang bercadar ingin juga aku memakainya. Tapi ntahlah reaksi keluargaku nanti ketika aku memakai pakaian seperti ini"ujarnya yang menceritakan apa yang sedari dulu ia pendam.
"Maasyallah tabarakallah ka, alhamdulilah jika kakak mempunyai keinginan seperti itu. Jika memang kita berniat ingin mengubah sesuatu yang lebih baik lagi, butuh pergorbanan dan perjuangan. Memang tidak gampang dan akan ada banyak ujian yang menghampiri. Tetapi ketika kita niat berubah menjadi lebih baik karena Allah, kakak tidak perlu repot repot mendengarkan omongan orang lain"ucapnya yang memberi penjelasan.
"Tapi mba, aku takut. Takut keluargaku akan marah"ucap aisyah yang menundukan kepalanya dan meremas baju itu hingga terlihat kusut sedikit.
"Jika kita memulai karena allah kenapa lantas takut terhadap manusia ka? Di dunia ini yang menciptakan kita adalah Allah Azza Wazzala, bukan manusia. Lebih baik kita berbuat baik daripada terus melakukan dosa. Coba kakak bayangkan, andaikan besok kakak meninggal, tapi kakak dalam keadaan belum bertobat kepada Allah. Apa kakak tidak takut atau malah biasa aja? lebih takutlah kita di tinggalkan Allah daripada kita meninggalkan Allah karena manusia ka"ujarnya kembali yang memberi sercihan sedikit ilmu kepada aisyah.
"Mba, apa hijrah itu sulit? Jujur saja memang aku adalah wanita yang jauh dari kata baik. Aku adalah seorang wanita yang jarang sholat, tidak mematuhi segala perintah Allah, dan tidak menutup auratnya dengan sempurna seperti mba sekarang. Apa tidak apa apa jika aku berniat ingin hijrah dari masa lalu?"Tanya yah.
"Kakak ingin berhijrah? Memang hijrah itu sulit ka, tapi kalo kakak berniat berhijrah karena Allah dan ingin meninggalkan masa lalu yang penuh dengan dosa itu, maka tidak ada alasan untuk kakak tidak boleh berhijrah."
"Jika aku ingin memulai hijrah. Aku bisa mulai dari mana dulu mba?"Tanya yah yang sedikit mulai tertarik dengan perbincangan ini."
"Bisa kakak perbaiki dulu misalkan dari sholat lima waktu dan tepat waktu. Dan pelan pelan kakak bisa menutup aurat kakak dan meninggalkan kebiasaan buruk yang pernah kakak lakukan."
"Kalau misalkan aku sekarang berhijrah dan ingin mantap memakai pakaian seperti ini. Terus keluargaku marah, aku harus gimana mba?"Tanya aisyah untuk yang sekian kalinya.
"Tadi aku sudah jelaskan ka, jika kakak memang niat berhijrah karena Allah. Maka kakak tidak akan peduli dengan omongan manusia apapun itu, dan kakak tetap teguh dengan niat kakak untuk berhijrah"ujarnya yang tidak bosan memberi penjelasan kepada aisyah.
"Begitu ya mba, baiklah sekarang aku akan pelan pelan untuk berhijrah dan meninggalkan kebiasaan buruk aku. Jika memang nanti keluargaku marah, insyallah aku akan tetap teguh untuk berhijrah ka. Walaupun aku tau orang tua ku pasti tidak akan setuju, dan bagaimana reaksinya nanti biarlah berjalan dengan sendirinya"ntahlah pikiran aisyah sekarang lebih ke dominan apapun nanti reaksi keluarganya ia akan terima.
"Semoga Allah mudahkan jalan kakak untuk berhijrah ya. Jika nanti kakak butuh teman curhat atau solusi untuk hijrah kakak, kakak bisa kabari saya."
"Kalo begitu saya minta nomor mba nya apa boleh?"
"Maasyallah boleh dong ka, ini ya"ujarnya sambil menyerahkan handphonenya kepada aisyah dan aisyah pun mencatat nomor itu.
"Terima kasih ya mba untuk waktu dan penjelasannya tadi. Jujur saya jadi lebih ingin benar benar berhijrah sekarang"ucapnya yang kian antusias untuk berhijrah.
"Sama sama ka, semoga penjelasan saya yang tidak seberapa itu bermanfaat bagi kakak kedepannya"jawabnya yang sambil tersenyum hangat.
"Boleh peluk mba?"Tanya aisyah yang sedikit gugup.
"Boleh dong ka."
Akhirnya mereka berdua pun berpelukan dengan hangat. Seperti definisi kakak memeluk sang adik, begitulah kira kira awal niat keinginan dan kemantapan aisyah ketika ingin hijrah.
#Hidayah Allah itu mahal. Harus di cari, bukan malah di tunggu dan di nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyah & Ujiannya[End]
Teen Fiction📌 FOLLOW SEBELUM BACA📌 Ketika hati ingin hijrah, tetapi keluarga malah menentang. Bagaimana rasanya? Perjalanan hijrah yang Aisyah lewati, banyak melalui rintangan dan ujian. Akankah Aisyah mampu untuk melewati ujiannya? Lantas bagaimana kelanjut...