Memories 3

89 56 73
                                    

Diantara keheningan malam ini, penuh dengan kehampaan dan tiada yang berarti. Semuanya menjadi semu untuk satu malam. Tapi dimalam yang sama, rasa gairah begitu besar. Nafsu mengubah segalanya. Hanya untuk kepuasan dan pelampiasan.

Ini antara aku dan kamu.

🥀🥀🥀

Usai malam yang begitu istimewa tat kala Hearly mau menerima menjadi sang kekasih Stanley. Berhari-hari telah berlalu, berbulan-bulan terlewati tanpa sadar. Hubungan mereka berdua sangat erat, Stanley yang semakin jatuh hati pada Hearly sedangkan Hearly sendiri mulai menaruh rasa pada kekasihnya ini. Tidak terasa hubungan mereka sudah mencapai enam bulan lamanya.

Disinilah kedua sejoli berada. Di sebuah taman yang asri dan sejuk, bermesraan di bawah rindangnya pohon. Genggaman erat dari Stanley, yang setia menggenggam tangan kekasihnya seakan takut ditinggal pergi. Hearly sendiri, berbaring yang berbantal paha Stanley dan menutup matanya tidur sembari menikmati angin sepoi-sepoi.

"Stanley, kamu tidak lupa kan? Kalau tujuan kita datang kesini untuk pernikahanmu dengan Alisha Odelian,"

Perkataan dari Leo, sang ayah tiba-tiba terlintas dibenak Stanley. Suasana yang tadi baik-baik saja, kini berganti dengan kesedihan. Ia pun menatap Hearly, yang sudah tertidur. Ingin rasanya mengatakan mengenai tujuan awalnya ia datang kesini. Tapi, ia sendiri tidak rela, jika harus berpisah dengan orang yang sangat dicintai.

Aku belum siap kehilanganmu, tàpi aku juga tidak ingin membohongimu. Harus bagaimana aku, Arly? batinnya merasa bingung.

Itulah tujuan awal Stanley dengan orang tuanya datang jauh-jauh dari Indonesia ke Rusia. Hanya untuk menemui keluarga Odelian, lebih tepatnya Luna sahabat dari Yena ibu Stanley. Sejak awal berteman, Luna dan Yena memiliki janji. Yaitu untuk menikahkan kedua anak mereka.

Karena anak pertama Yena sudah memiliki kekasih, jadilah ia yang sebagai anak kedua harus menikahi putri pertama dari keluarga Odelian tersebut. Alisha Odelian, calon istrinya. Ia sudah mengetahui rupa dari gadis yang akan dinikahinya, hanya melalui sebuah foto.

Akan tetapi, takdir berkata lain. Dirinya malah dipertemukan oleh Arly Odelian, adik dari Alisha. Bahkan menjalin hubungan, dan saling mencintai.

Sebuah kesalahan, terlebih lagi kekasihnya ini tidak mengetahui kalau nantinya ia akan menikah dengan kakaknya, Alisha. Pernikahan yang akan berjalan tidak lama lagi, membuatnya semakin terlena akan melepaskan Arly.

18.45

Dikediaman Wallcot yang baru saja selesai makan malam. Leo, Yera, dan Stanley. Hanya mereka bertiga, tidak ada keluarga lain yang ikut ke sini. Stanley termenung akan pikirannya, menatap ragu pada sang Ayah yang masih berbincang dengan ibunya.

Menghembuskan napasnya pelan, ia mulai memantapkan hatinya. "Ayah, aku hanya ingin menikahi Arly. Arly Odelian, bukan Alisha Odelian," ujarnya, dalam sekali tarikan napas.

Hening. Leo dan Yera masih mencerna apa yang dikatakan putranya. Saat Leo menyadari lebih awal, dirinya langsung menatap Stanley tajam.

"Apa-apaan itu Stanley! Kamu dulu sudah setuju untuk menikahi Alisha!!" sentak Leo, hingga membuat Yera kaget.

Mengepalkan tangannya kuat, Stanley menatap balik sang ayah yang tak kalah tajam.

"Aku membatalkannya, Ayah! Aku mencintai Arly, bukan Alisha!" balas Stanley juga membentak.

Mendengar bentakan itu, membuat Yera ikut kesal. Perjanjian yang dibuat dan telah disetujui baik Stanley maupun Alisha, ingin dibatalkan dengan alasan itu? Sungguh, Yera kecewa dengan putranya ini.

The Fire RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang