Me and You 3

63 30 82
                                    

Asmara yang salah.

🕸️🕸️

Sunyi. Itulah keadaan rumah Hearly saat ini. Usai makan malam bersama-sama, Leo pulang ke mansion miliknya. Menjadikan kediaman Hearly sangat sunyi, bagai rumah tak berpenghuni. Kini, sang pemilik nama Hearly Odelian itu, sedang duduk termenung di ruang tamu.

Pikirannya masih tertuju akan perkataan dari Derick mengenai pertemuannya dengan Fedrick. Apa benar kau terlibat, Fedrick? pikirnya. Sebuah pilihan sulit untuk memutuskan. Bertahan, atau meninggalkan. Aku ingin mempercayakan anak ini padanya, tapi ... aku ragu, batinnya mulai gusar.

Perlahan, tangannya terulur tuk mengelus perutnya yang nampak membuncit. "Apa yang harus aku lakukan untukmu?" gumamnya bertanya.

Secara tiba-tiba, air matanya turun tanpa permisi. Dadanya terasa sakit, ketika mengingat sedang mengandung buah hati yang datang diwaktu salah. Bahkan, janin yang masih berproses itu harus mengalami tekanan karena dirinya sendiri. Mencoba bunuh diri dua kali, namun diselamatkan oleh takdir, sungguh kacau.

"Aku ingin merawat mu, tapi keadaan ini masih belum stabil. Aku takut, mereka yang membenci keluarga ini, malah mengincar dirimu, Nak," lirihnya, menahan isak.

"Maafkan Ibumu ini, maaf ...."

Diwaktu yang sama, tepatnya di kediaman Leo. Saat ini, Leo sedang duduk santai menonton siaran tv. Yera yang baru saja selesai membuat kopi susu kesukaan sang suami pun ikut duduk disebelahnya sembari menyerahkan kopi tersebut.

"Bagaimana keadaan Hearly?" tanya Yera, penasaran.

Menghela napasnya perlahan, Leo meminum sedikit kopi itu. Lalu berujar, "Dia sangat terguncang, butuh waktu lama untuk pemulihan mentalnya itu,"

Meletakkan secangkir kopi susu itu ke meja. Barulah Leo menatap sayu pda istrinya. "Dia tidak bersalah, Yera. Tapi kenapa, dia yang menanggung semua karma mereka?" lirihnya bertanya.

Ingatan yang begitu pahit, muncul seketika. Masa lalu yang begitu kelamnya, sama seperti Hearly. Air matanya meluruh tanpa permisi, rapuh. Dirinya kembali rapuh, saat mengingat semua kenangan itu. Sebuah memori yang berakhir kehilangan hidupnya satu-persatu.

Yera yang melihatnya tentu merasa hancur. Perlahan tangannya terulur tuk menghapus air mata yang turun itu. Yera masih ingat apa yang telah ia dan suaminya alami beberapa tahun lalu. Seperti mimpi buruk yang menimpa, ia tidak ingin masa itu terulang kembali.

Namun naasnya, gadis yang bernama Hearly Odelian itu membuat masa lalu buruk itu terulang. Awalnya hanya tertarik dengan Hearly, malah berakhir sama seperti nasibnya dan Leo. Kehilangan orang yang disayangi memang sangat sulit untuk dimaafkan. Mimpi yang buruk, tapi nyata di kehidupan.

"Hearly memang terlihat lemah dalam menghadapi ini, Suamiku. Tapi, Hearly berbeda dengan kita. Dia tidak pernah menyerah, dia hanya butuh dorongan dari orang terdekatnya ...," ucap Yera, mencoba menenangkan sang suami. Menatap kosong ke arah lain, seakan melihat masa depan yang akan datang. "Sekali dia memiliki tujuan, dia tidak akan menyerah untuk bisa mewujudkannya."

Keesokan harinya.
Stanley dan Alisha, sudah bersiap untuk kembali ke Indonesia. Usai percakapan semalam antara Stanley dengan Leo untuk kembali ke negara asal, membuat Stanley mau tidak mau menurutinya. Meski di lubuk hatinya masih tidak terima akan pernikahannya, bukan berarti ia tidak mau mengakui Alisha sebagai istrinya. Hanya saja, sebatas istri tidak lebih.

Sebelum memasuki mobil mengikuti Alisha, Stanley menatap kedua orang tuanya dengan ragu. "Ayah dan Ibu, sungguh tidak ikut?" tanyanya sedikit kecewa.

Yera tersenyum menanggapi, lantas membalas, "Ayahmu saja masih disini, bagaimana bisa Ibu meninggalkannya pergi?"

The Fire RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang