02

14.8K 628 15
                                    

START!
.
.
.
.
.
.
.
___________________________________________________

"Dad plis.. Aku ga mau."

Jeffrey sudah jengah mendengar keluhan yang sejak tadi tak henti hentinya di lontarkan oleh putra kedua nya itu. Sejak mereka pulang dari acara makan malam bersama keluarga Samudera tadi Jevan terus menerus mengomel dan melayangkan protesan protesan nya.

"Udah No, keputusan Daddy udah bulat. Pernikahan kalian akan berlangsung 1 bulan lagi, dan dalam 1 bulan itu kamu sama Nana harus manfaatin waktu buat pendekatan."

"Lagian kan kalian udah pernah pacaran dulu, No." Teo angkat bicara.

"Gini ya Bu, Dad. Sekalipun aku di jodohin aku ga papa, tapi kenapa harus sama dia? Vano benci dia Bu."

"Kita pernah pacaran dan putus itu karena ketidak cocokan Bu, dad. Plis.." Jevan masih kekeuh protes akan perjodohan itu.

"Pokok nya Daddy ga mau tau. Perjodohan ini terjadi bahkan sejak kalian berdua masih kecil, dan sekarang usia kalian udah pas buat menikah."

"Kalo kamu masih mau protes, silahkan pergi dari rumah tanpa sepeser pun harta dari Daddy. Inget itu!" Setelah selesai mengatakan itu Jeffrey pun beranjak meninggalkan sang anak yang masih belum terima.

"Bu.." Lirih Jevan beralih pada Teo.

"Ga bisa, bubu sama Bunda nya Nana juga sahabatan sama kayak Ayah Nana dan Daddy mu. Jadi bubu juga mau mempererat hubungan kami dengan menikah kan kedua anak kami."

"Tapi kan ada bang Mahesa Bu, kenapa ga jodohin sama Bang Mahesa aja? Atau kalo masalah beda umur kan bisa sama Kak Dirja, mereka seumuran kan"

"Abang kamu kan lagi nugas Vano, lagian Dirja Kakanya Nana udah tunangan, masa mau misahin orang yang mau tunangan sih."

"Udah ah Bubu mau ngasi makan cupang aja dari pada dengerin rengekan kamu."

Setelah itu Teo pun juga beranjak meninggalkan Jevan yang kini terlihat sangat frustasi.

.


"DIJODOHIN?!?!"

"Iya, parahnya sama mantan gue."

"SAMA MANTAN LO?!?!?"

Tuk!

"Awsshh.."

"Teriak sekali lagi gue botakin Lo ye anjing!!!" Kesal Junior karena tanggapan Chandra yang menurutnya berlebihan.

Iya, sejak pulang makan malam bersama keluarga Baskara tadi Jenan memilih untuk kerumah Junior karena merasa kesal dengan keluarga nya.

"Sakit tau Jun." Lirih Chandra sembari mengusap usap belakang kepalanya yang kena geplak Junior sembari mengerucutkan bibirnya.

Joshua hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat Kaka dan temen nya yang selalu berantem dimana pun dan kapan pun. Ia pun mulai beralih pada Jenan yang hanya diam dengan wajah tertekuk nya.

"Trus Kak Nana terima ga, perjodohan nya?" Tanya Joshua lembut pada Jenan.

"Gue udah tolak shu, tapi orang tua gue kekeuh. Gue ga bisa apa apa, bokap gue sampe ngancem ngusir gue dari rumah kalo gue terus nolak."

Our Destiny || NOMIN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang