START!
.
.
.
.
.
.
.
.
___________________________________________________Tibalah hari yang di tunggu tunggu, yaitu hari H pernikahan Jevan dan Jenan di langsung kan. Jenan sekarang tengah menatap dirinya didepan sebuah cermin di ruang rias, entah apa perasaan nya sekarang. Ia menatap dirinya tanpa ekspresi, hingga sebuah tepukan di pundak nya menyadarkan lamunan nya.
Saat menoleh kebelakang seketika binar dimata nya sesaat setelah melihat siapa gerangan seseorang di belakang nya "Hei boy." Ucap seseorang pria sembari merentangkan kedua tangannya.
"Kak Gama!" Pekik Jenan sembari memeluk seseorang yang lama ia rindukan. Mazgama Arkahsa Demian, sepupu dekat Jenan anak dari saudara kandung sang Bunda.
"Huaa Nana kangen Kak Gama banget banget banget!" Ucap Jenan sembari memeluk manja sang sepupu.
"Kaka juga kangen banget sama Nana." Saut Gama sembari melepas pelukannya. Ia menangkap pipi gembul Jenan kemudian mencium kening nya. "Gimana Jepang? Seru?"
Jenan menggeleng lesu sembari memanyunkan bibir nya "Ga seru ah, Nana ga punya temen disana."
Gama terkekeh kemudian kembali memeluk sang adik. "Loh loh, lanjut nanti aja kangen kangenan nya. Ini acara udah mau di mulai" Seru Willi yang baru masuk.
Jantung Jenan berdegup kencang, rasanya begitu gugup. Entah kenapa ia pun tak tau. Tiba di altar, menggandeng lengan sang Ayah yang mengangguk meyakin kan nya. Terlihat di seberang sana ada Jevan yang berdiri dengan gagah nya. Entah kenapa Jenan langsung membatin 'Tampan'
"Oh God, ini ga ada keajaiban ya? Gempa atau apalah gitu yang bikin ni acara batal." Ujar Jevan membatin. Sungguh ia benar benar mengharapkan keajaiban itu datang.
Hingga tanpa sadar calon nya sudah tiba di hadapan nya. "Nah Jevan." Seruan suara berat Yudha membuyarkan lamunan Jevan.
"Saya menyerahkan tanggung jawab saya terhadap Putra saya pada mu. Nak. Saya harap kamu bisa membahagiakan putra saya lebih dari yang saya kasih. Pulang dia, jika Nak Jevan sudah tidak mencintai nya lagi."
"Detik ini bisa ga om saya balikin anak om nya?" Batin Jevan yang sudah benar benar gemas.
"Jangan menyakiti fisik maupun batin nya. Dengan ini saya serahkan tangguh jawab saya."
Yudha pun menyatukan tangan kedua anak Adam itu, Jevan kini membawa Jenan kedepan pendeta mereka berjalan beriringan. Jangan lupa sorakan dari tamu undangan terutama tamu spesial yang satu ini.
"HUUUUU!!!! NANA!!!! HUUU HUHUUUUU YEAHHHH NAN- mmpphh!" Junior segera membekap cocot bocor Chandra yang terus berteriak seperti orang kesetanan.
Kayaknya bukan tamu spesial deh, lebih ke orang spesial:)
Sedang sibuk membekap mulut Chandra, netra Junior pun menangkap seseorang yang seperti tidak asing di ingatan nya. "Dia kan..?"
Chandra yang merasa bekapan tangan Junior melonggar pun mengambil kesempatan untuk menepisnya, ia mengikuti arah pandang Junior. "Wow, terpesona Lo Jun?" Tak ada jawaban apapun dari Junior membuat Chandra mendengus.
Entah apa yang ada di pikiran Junior, ia mematung dan terus memandang pria tersebut dari kejauhan. Seketika ia membelalak dan segera membuang muka ketika pria tersebut balik menatap nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny || NOMIN ✔️
FantasyUdah jadi mantan tapi malah menikah? Mari pantau kisah cinta Jevano Arsenio Baskara dan Jenanta Orion Samudera dengan Lee Jeno dan Na Jaemin sebagai visual. "GUE MAU PUTUS!!" "Kita kan udah nikah kalo lo lupa." "Yaudah kalo gitu cere!" "Kecebong gue...