18

7K 333 1
                                    

START!
.
.
.
.
.
.
.
.
___________________________________________________

Junior tengah berdiri menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong nya, entah apa yang ia pikirkan sekarang. Ia ingin menangis tapi rasanya begitu susah membuat dada nya sesak, ia hanya bisa mencengkram erat pagar besi yang dihadapan nya. Menatap lurus didepan yang dipenuhi lalu lalang pejalan kaki dan kendaraan beroda.

Tersadar kala mendengar suara langkah seseorang dari Belakang. Saat berbalik badan, nafas nya tercekat seolah tengah menatap neraka yang selama ini berusaha ia lenyapkan dari ingatan nya. Mengapa begitu susah untuk lupa, mengapa begitu susah untuk terbiasa tanpa nya. Mengapa?

Mengapa ia datang setelah Junior sudah hampir melupakannya, mengapa ia kembali lagi? Mengapa?

"Jun.."

"Sekarang apa?"

Luxar diam, ia tidak mengerti pertanyaan Junior. "Sekarang apa lagi? Lo masih belum puas nyakitin gue?!"

"Jun maafin saya, jujur waktu itu saya ga main main sama kamu. Saya.. Saya beneran cinta sama kamu, Junior-"

"Istri Lo gimana hah?! Lo jahat tau ga udah punya istri sama anak tapi masih aja ngebagi cinta Lo buat orang lain!"

"Saya ga tau, perasaan itu tiba tiba muncul. Karena memang sebelum nya  juga saya ga cinta sama istri saya, kami dijodohkan."

"Gue ga mau tau apa alasan nya intinya Lo jahat anjing, Lo ga cinta sama istri Lo kenapa Lo buntingin, sampe dua kali bahkan!"

"Semuanya terjadi gitu aja, Jun.. Junior, kamu mau balik sama saya lagi kan?"

Plak!!

Wajah Luxar tertoleh kesamping kala mendapat tamparan keras dari Junior. "LO COWOK PALING ANJING YANG PERNAH GUE TEMUIN!!!"

"MALU SAMA PANGKAT LO SIALAN!!!"

"Lo udah punya istri sama anak, tapi Lo malah ngajak gue balik.. ANAK BINI LO MAU LO KEMANAIN ANJING!!!!" Luxar mendapatkan pukulan burtubi tubi pada dada bidang nya dari Junior, pria kecil itu tidak mampu menahan air matanya. Jauh di dalam hatinya ia masih menginginkan sosok Luxar dihidup nya, sangat.

Ada desiran dalam hatinya, namun tak bisa dipungkiri bahwa nama Luxar sudah berada di jurang terdalam dan hampir ia lupakan. Cinta yang dulu ia damba dan ia puja, kini sudah melebur bersama luka dan kekecewaan. Menghilang seperti abu tertiup angin, disertai dengan kilat yang menyambar menghancurkan benteng pondasinya.

"Jun.. Dengerin dul-"

"Luxar. Gue... Gue disini sekarang bukan wujud dari masalalu yang gila milikin Lo. Tapi orang yang terbuang, yang ga pantes buat Lo pungut lagi. Jadi tolong.. tolong stop ganggu gue dan hidup bahagia sama Istri dan anak Lo.. plis..."

Junior menangis tersedu sedu dengan tangan yang terus digunakan untuk memukul dada bidang Luxar meski tenaga nya sudah terasa habis.

"Junior.. Dengerin saya, istri saya sudah pergi." Junior membeku kemudian mendongakkan kepalanya menatap kedua manik Luxar yang menatap nya sendu.

Luxar mengkat tangan nya untuk mengusap air mata Junior yang membasahi pipinya, mengusap nya lembut sembari tersenyum lembut sama seperti dimana mereka berpisah dulu.

Our Destiny (Nomin) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang