16

8.4K 361 7
                                    

START
.
.
.
.
.
.
.
.
___________________________________________________

"Loh, bukannya bakal diantar sore? Kok udah sampe." Gumam Caroline sembari berjalan menuju pintu keluar.

Wajah santai nya berubah jadi wajah bingung kala mendapati pesanan karangan bunga nya yang tidak sesuai dengan apa yang ia pesan. "Loh kok bunga.. Hyacinth kuning dan mawar hitam..?"

"What?!" Pekik Caroline kala melihat tulisan yang harus nya turut berduka atas kepergian anak Jenan malah tertulis hal yang membuat nya marah.

"Apa apaan nih?!!" Kesalnya. Ia menendang bunga tersebut dengan amarahnya, namun tubuh nya seketika menegang ketika melihat Jevan berdiri di belakang bunga tersebut dan yang lebih mengejutkan lagi, Jevan berdiri dengan tatapan tajam dan dua polisi berada di samping kanan dan kirinya juga seorang komandan polisi yang langsung menyapa Caroline.

"Selamat siang, dengan Nona Caroline?" Tanya Sang polisi. Luxar.

"A- ada apa ya pak? J- Jevan kok kamu disini?" Gagap Caroline.

"Anda ditangkap karena tuduhan pembunuhan berencana terhadap janin Tuan Jenanta. Untuk lebih lanjut nya anda bisa jelaskan dikantor polisi." Jelas Luxar.

"GA! Itu semua ga bener, Jevan Lo jangan Ngada Ngada ya!"

"Tolong kerja sama nya Nona, silahkan anda jelaskan lengkap nya di kantor polisi." Ujar Luxar.

"Lepas!! Gue ga mau, gue ga salah anjing lepas ga!!!" Tanpa pikir panjang polisi langsung menyeret Caroline membergol dan memasukkan nya kedalam mobil.

Dan setelah di selidiki dengan berbagai bukti, ternyata aksi yang di lakukan Carolline tidak hanya kasus Nanas.

Flashback on_

1 bulan yang lalu

"Apa? Pantesan aja Jevan sering nolak kalo gue ajak jalan jalan dan jadi sering dirumah. Gue ga bisa biarin, pokoknya anak itu harus lenyap karena udah bikin Jevan ngebagi perhatiannya dari gue!" Caroline mengepalkan tangan nya, ia baru saja mendapat informasi dari suruhan nya jika Jenan istri Jevan itu tengah mengandung.

"Liat aja, jangan panggil gue Caroline kalo gue ga bisa lenyapin bayi sialan itu dalam satu bulan ini!"

Caroline menatap dirinya dari pantulan cermin di meja rias nya, ia tengah memikirkan cara untuk melancar kan aksi nya. Setelah dapat, ia pun memasang smirk nya. Berjalan kearah lemari dan memakai pakaian serba hitam.

Hari ini Jenan akan melangsungkan pemotretan disebuah gedung besar, Caroline mengambil kesempatan itu untuk melancarkan aksinya. Berjalan dengan santai menuju ruang staf, disana ia berhasil menyelinap dan mengambil seragam khusus untuk staf dan berjalan kearah rooftop dimana Jenan sedang sibuk berpose didepan kamera. Melirik Junior yang tampak sibuk berbicara lewat ponsel beberapa meter dari tas dan keperluannya.

Caroline bersmirk kemudian mendekat kearah tas Jenan, tanpa sepengetahuan orang² yang sibuk dengan tugas masing masing. Caroline berhasil menukar vitamin Jenan dengan obat bermerk ibuprofen.

"Binggo!!"

"Hey, sedang apa kau disini? Kembali bekerja!" Caroline tersentak kala mendapat seruan tiba tiba dari salah seorang staf. Junior  yang melihat keributan pun melirik kearah dimana Caroline tengah membungkuk hormat pada seorang staf senior.

Ia pun mendekat "Ada apa ini?"

"Tidak Tuan, saya hanya menegur junior saya untuk kembali fokus kepekerjaan nya." Mendengar itu Junior menatap sedikit curiga pada staf yang baru saja meninggal kan tempat. Setelah nya ia pun kembali acuh.

Our Destiny || NOMIN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang