Mau marah tapi...

266 14 3
                                    

Ide dari sepupuku.
-----------------------------------------------------------

Zero adalah seorang anak kecil yang aktif, usil, dan nakal hingga terkadang seven kewalahan jagain si zero tapi namanya anaknya kan masa mau dibiarin.

Suatu hari seven lagi sibuk Sama tugasnya, kerajaannya yang sudah menumpuk tinggi itu seperti tidak ada akhirnya belum Sama jagain si zero yang hari ini lagi aktif banget,

"Zero, jangan lari lari" kata seven
"Ok oyaji" jawab zero yang lalu diam tapi beberapa menit kemudian zero lari lari lagi, sudah lebih dari 3 kali seven menyruh zero untuk berhenti tapi tidak ada hasilnya karna zero hanya akan diam selama beberapa menit lalu lari lagi akhirnya seven diam aja karna dah capek.

Beberapa jam kemudian, seven sedang konsentrasi melaksanakan laporannya yang diminta oleh zoffy tiba-tiba dia mendengar suara gelas pecah yang membuat seven kaget, khawatir akhirnya seven mengecek zero dan terdiam saat melihat zero tidak sengaja memecahkan vas kaca kesukaannya yang harganya cukup mahal,

"Oyaji...ma-maaf" kata zero ketakutan
"Zero, apa yang terjadi?" Tanya seven yang masih shock
"A-aku tidak sengaja" jawab zero yang merasa bersalah, seven terdiam dia ingin marah ke zero tapi si zero masih kecil tapi kalo ga marah itu vas harganya cukup mahal,

"O-oyaji?" Panggil zero yang melihat ayahnya terdiam, seven merasa entah mau marah atau biarin, tapi saat dia melihat zero yang terlihat merasa bersalah seven memutuskan untuk mencoba untuk mungkin memaafkannya,

"Apa kau terluka?" Tanya seven
"Apa oyaji tidak marah?" Tanya zero balik
"Tidak, oyaji tidak marah" jawab seven
"Tapi oyaji terlihat marah" kata zero yang akhirnya menangis
"{Menghela nafas} tidak zero oyaji tidak marah" kata seven yang memeluk putranya
"Maaf oyaji, aku tidak sengaja" kata zero
"Iya gapapa, kamu terluka?" Tanya seven dan zero menunjuk ke lengannya yang ada luka goresan yang berdarah sedikit, dan sebagai ayah yang baik seven perlahan menggendong zero dan mengambil kotak medis untuk merawat luka zero itu.

Setelah beberapa menit, luka zero sudah diobati dan seven sudah membersihkan kaca yang pecah zero sudah lebih tenang tapi dia masih terlihat ketakutan,

"Oyaji tidak marah zero" kata seven
"Maaf oyaji, aku tidak sengaja" kata zero
"Gapapa, lain kali jangan lari lari lagi ya" kata seven
"Ok oyaji" jawab zero yang langsung memeluk seven erat dan seven memeluk zero balik, dan akhirnya Di sisa hari itu zero hanya diam menemani ayahnya yang sedang berkerja, di malam harinya saat seven sudah selesai seven melihat zero yang sudah tertidur di sofa menggunakan mantelnya sebagai selimut akhirnya seven mengangkat zero ke kamar dan membiarkannya tidur berharap keesokan harinya zero tidak akan membaut masalah lagi.

-----------------------------------------------------------

Selesai deh!! Maaf ya kalau tambah kesini tambah pendek ceritanya, aku lagi agak sibuk akhi akhir ini, dan juga kalau ini cerita tambah ke bawah tambah ga jelas maaf ya, di tengah proses mengetik tiba-tiba hilang idenya, makasih juga buat  kasagiraa, SukLing4,AndiAliefMunawwirhas,alsdtbhgt, dan yunletthaa buat nge-vote ceritaku!! Bye semuanya!! Sampai jumpa lagi!!!

Ultraman fanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang