Part 4

269 27 0
                                    


Malam itu Kiya pulang dengan perasaan senang, entah karena celotehan-celotehan teman-temannya atau memang karena seorang Rulla dan Bani.

Dua makhluk ajaib yg mampu membuat Kiya menjadi bahagia.

"Pulang naik ojol Kiy?" Tanya Alma yg sudah rapi-rapi.

"Iya Kak, kamu sama Kak Aru ya?" Tanya Kiya.

"Iya, masa sama Pak Jeffri." Jawab Alma asal.

"Dihh ngarep, nyesel kan malah milih Kak Aru." Sahut Kiya.

"Ga ada yaa, mana ada nyesel. Becanda doang kok." Jawab Alma kemudian.

"Tapi kalo dibandingin sama Pak Jeff sih, yaa dari segi apapun mending Pak Jeff ga sih." Goda Kiya.

"Mending Aru." Sahut Alma singkat.

"Bucin aja itu mah kamunya." Sahut Kiya.

Alma tertawa, memang dia bucin dengan Aru. Karena memang dulu, Alma lah yg suka sama Aru duluan. Kisahnya miriplah dengan kisah Kiya, cuma Aru versi lebih mudah ditaklukan. Dan Alma versi yg sat set sat set.

Aru menghampiri Alma dan Kiya yg belum selesai juga daritadi.

"Aayy, lama amat sih? Aku tungguin loh." Ucap Aru menghampiri.

"Iya bentar nih nungguin Kiya ngunci brangkas." Ucap Alma.

"Bentar ya Ka Aru, ga sabaran amat mau pacaran." Ledek Kiya.

"Bisa ya Kiya, nanti aku bales lagi mau?" Ancam Aru.

"Dih janganlah Kak Aru, malu Kiya." Sahut Kiya manyun.

Aru tertawa gemas, dia berjalan kearah pintu samping untuk masuk kedalam ruangan Alma.

"Ayy, ini pc kamu belom mati loh." Teriak Aru didalam.

"Ohiyaa, bentar Ayy aku bantuin Kiya dulu." Alma tak kalah berteriak.

Alma menghampiri Aru yg sudah duduk dikursinya dengan tampang galak.

"Dih kenapa mukanya?" Tanya Alma bingung.

"Ini punya kamu?" Tanya Aru bete sambil menunjuk goodiebag diatas meja Alma.

"Oh Iya, kenapa sih?" Tanya Alma makin bingung.

"Dari siapa? Kamu shopping tadi?" Tanya Aru, dia tau tak mungkin Alma membeli barang mahal itu.

"Ohh, dari Pak Jeffri tadi dia ngasih." Ucap Alma santai.

"Dalam rangka apa dia?" Tanya Aru mulai datar.

"Dia kan dari.. mana kemarin? Thailand ya, bangkok kalo ga salah. Nahh itu dikasih sama dia tadi." Jawab Alma santai.

"Anak marketing aja ga ada yg dikasih loh, lah kamu dikasih. Bisa-bisanya yaa dia." Sahut Aru sebal.

"Hahaha cemburu Ay?" Tanya Alma gemas.

"Iyalah, nanya lagi kamu. Aku mah ga cemburu kamu deket-deket sama sales lain. Tapi kalo sama si Jeffri, aduh nyerahh deh aku. Kalah saing!" Ucap Aru sewot.

"Hahahaha santai sayang. I'm yours." Goda Alma.

"I'm yours.. I'm yours, tau-tau aku ditinggalin demi si Koko koko itu." Sahut Aru masih ngambek.

"Hahaha, ga ahhh. Aku mau yg lokal lokal aja." Goda Alma.

"Massa?" Ucap Aru tak percaya.

"Iya dong, harus banyak bersyukur. Gapapa punya pacar modelan kaleng krupuk begini, yg penting aku cinta." Jawab Alma menahan tawa.

LabilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang