Part 7

320 23 0
                                    


Alma bersiap untuk meeting dengan team marketing pagi ini. Dia menyiapkan semuanya sebelum naik ke lantai 2.

"Kiya, aku titip kerjaan dulu ya.. tolong kerjain. Aku mau meeting." Ucap Alma.

"Sama Pak Jeffri?" Tanya Kiya.

"Iyalah." Jawab Alma masih sibuk dengan berkas-berkasnya.

"Bedua doang?" Tanya Kiya.

"Gak dong Kiya, sama anak spv sama team marketing lain." Sahut Alma.

"Ada Kak Aru sama Pak Jeffri dong." Ledek Kiya.

"Maksudnya apa nih?" Tanya Alma curiga.

"Hahahaha, Milih siapa Kak? Kalo mereka disatuin gitu?" Tanya Kiya jail.

"Yaa Aru laahh, masih nanya. Udah jelas-jelas aku sama Aru sekarang." Jawab Alma sebal.

"Dih bucin banget, ga mau dipikir-pikir lagi Kak? Masih bisa digoyang ini pilihan." Goda Kiya.

"Ga ada ya, gua aman-aman aja selama ini sama Aru. Jadi ga ada alasan gua buat nyari pilihan lain." Sahut Alma.

"Kak Arunya?" Kiya benar-benar jail.

"Bodo amat si Kiya, lu klo mau labil jangan ngajak-ngajak gua." Sahut Alma dan berjalan keluar.

Diluar ternyata ada Rulla yg sedang duduk dikursi tunggu customer.

"Ngapain lu disini?" Tanya Alma.

"Nugguin lu." Jawab Rulla.

"Dih, kenapa jadi lu yg nungguin gua sih. Si Aru mana?" Tanya Alma.

"Keatas tadi dipanggil Pak Rido (BM Marketing)." Sahut Rulla.

"Lahh terus lu nungguin gua biar apa?" Tanya Alma.

"Mau nanya, hehehe." Ucap Rulla setengah nyemgir.

"Yuk ke ruangan meeting, nanyanya disana aja." Sahut Alma.

"Lah orang mau meeting, disini aja sih." Ucap Rulla.

"Meeting 15menit lagi, ayok masih ada waktu." Ucap Alma berjalan kearah tangga dan menaikinya sambil membawa laptopnya.

Rulla mengikuti Alma pasrah. Sesampainya di ruang meeting belum ada siapa-siapa. Alma mengambil posisi di depan, lalu meletakkan laptopnya. Sementara Rulla mengikutinya duduk disamping Alma.

"Kenapa?" Tanya Alma kemudian.

"Si Kiya suka ngomongin gua ya?" Tanya Rulla.

"Hah? Lu mau nanyain Kiyaaaa????" Teriak Alma.

"Bacott banget wanita ini, Allahuakbar!" Sahut Rulla.

"Upss sorry, gua kaget. Adett Dedek, jantung dedek mo opot." Ucap Alma gemas.

"Ngomongnya biasa aja, melepuh lidah lu?!" Sahut Rulla sewot.

"Hahaha, emosian amat ya si Rulla." Ucap Alma.

"Lagian lu kenapa sih, semenjak sama si Aru jadi aneh." Jawab Rulla.

"Ssstt, berisik ihh. Lantai 2 nih, banyak para petinggi kantor disekitaran ini." Sahut Alma.

"Ya udah makanya, pertanyaan gua jawab bisa kali." Sahut Rulla.

"Apa tadi pertanyaan?" Tanya Alma.

"Najis, kebanyakan bacot sih." Jawab Rulla kesal.

"Asli, lu emosian banget Rull." Sahut Alma.

"Lu rese! Gua nanya, si Kiya suka ngomongin gua emang?" Tanya Rulla lagi.

LabilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang