"Kak Alma, Kiya udah bikin kerusuhan ya?" Tanya Kiya saat sedang membantu Serly menerima setoran para sales."Gak sih, itu kan emang kemauannya si Rulla aja bikin drama kayak tadi." Jawab Alma.
"Mbak Kiya, Mbak Kiya harusnya bangga loh. Banyak yg mau sama Mbak Kiya." Ucap Serly.
"Tapi aku ga mau sama Evan, Ser. Dia tuh ihhh nyebelin parah. Cowok dengan kelakuan iblis ya si Evan itu." Jawab Kiya.
"Yaaudah, dia mah ga usah masuk itungan. Itu aja tuh Bang Bani sama Bang Rulla dipilih, mumpung masih anget Mbak." Goda Serly.
"Hemmm donat gula kali aahh." Celetuk Alma.
"Lah mereka kan emang kayak donat, menggoda dan kayaknya empuk." Goda Serly lagi.
"Seerr, buseetttttt. Ga kesana juga arahnya Ya Ampuuunn." Ucap Alma.
Kiya hanya menggelengkan kepalanya, kejadian tadi masih belum bisa ia terima dengan akal sehatnya.
Terlihat Mursidi menghampiri mereka.
"Mbak Serly, kayaknya kantor makin terang ya semenjak ada Mbak Serly." Ucap Alex ketika didepan Serly.
"Kenapa gitu?" Tanya Alma.
"Iyaa, terang banget kayak masa depan aku semenjak ada kamu yg menyinari hari-hariku Mbak Serly." Jawab Alex.
Serly mengerutkan keningnya menatap aneh Alex alias Mursidi.
"Oh Tuhanku Yang Maha Kuasa." Jawab Alma lelah.
"Bang Alex, plis laahh. Kalo mau gombal jangan depan Kiya. Muaaall Kiya tau gak." Jawab Kiya.
"Aahh Kiya, giliran direbutin 3 cowok ga mual Kiy." Sindir Alex.
"Lahh, konteksnya apa nih?" Tanya Kiya bingung.
"Tadi ada apaan, hah???! Ga usah pura-pura Kiyaa." Ucap Alex.
"Ohhh tadi, ya udah sih udah lewat juga." Sahut Kiya malas.
"Lahh udah lewat menurut lu. Tapi lu liat noh para korban. Rulla diluar masih kayak bebek kesambet, bengang bengong ga jelas. Rokoknya udah mau habis sebungkus." Ucap Alex.
"Hahh masa?" Kiya tak percaya.
"Teruuus, noh si Bani. Ngitung duit udah 200x balik ga kelar-kelar. Masa 50ribu 30lembar dia bilang 750ribu. Kan mendadak jadi tolol." Jawab Alex lagi.
"Seriusan Bang?" Tanya Serly.
Alex menoleh kearah Serly.
"Kamu ga usah mikirin mereka berdua Ser, biar itu urusan Kiya. Pikiran kamu cukup fokusin sama aku aja ya." Jawab Alex menatap Serly dan tersenyum manis.
"Aihhh, butuh kresek beneran gua. Pengen muntah." Celetuk Alma.
"Hallaaahh, dulu si Aru gombalin lu, lu malah kayak lele digetok kepalanya. Klepek-klepek kayak orang sawan." Ledek Alex.
"Cckk, tai banget deh nih sales." Jawab Alma kesal.
"Hahahaha, makanya ga usah ribet tuh mulut." Jawab Alex.
"Gimana neng Kiya? Para korban apa perlu kita evakuasi?" Goda Alex kemudian kepada Kiya.
Kiya terdiam, apakah dia memang semerepotkan itu. Namun sebenarnya dia tak bermaksud membuat kekacauan di kantor seperti tadi, tapi yasudahlah. Nasi sudah menhadi bubur, mending tambahin kecap, ayam, kaldu, kacang sams kerupuk. Makan aja sampe kembung.
_______________________________________________________
Alma sedang berbaring di kamarnya, melepaskan segala penat yg dia punya setelah seharian kerja.