Rulla berlari kecil mengejar Kiya yg berjalan agak cepat, dan menjajarkann langkahnya disebelah Kiya."Mbak Kiya mau kemana?" Tanya Rulla disebelah Kiya sambil menyamakan langkah.
Kiya menoleh kaget, lalu mengalihkan lagi pandangannya kedepan.
"Jual mahal perlu nih sedikit." Ucap Kiya dalam hati.
Kiya mengacuhkan Rulla, membalas apa yg tadi Rulla lakukan.
"Mbak Kiya? Mbak Kiya bete? Kesel? Ngambek? Marah? Apa budek?" Tanya Rulla lagi dan pertahanan Kiya runtuh.
"Apa sih Mas Rulla? Saya mau pulang." Sahut Kiya mencoba tenang.
"Ya udah ayok, gua anter." Ucap Rulla.
Kiya masih terus melangkah dengan cepat, dia sendiri tak sadar kenapa bisa berjalan secepat itu.
"Mbak Kiyaa, please lah. Capek ini ngejarnya. Udah kayak film 80an ini kita." Ucap Rulla putus asa.
Kiya menahan senyum dan menoleh, lalu berhenti dan menatap Rulla.
"Ga ada yg suruh ngejar saya, Mas." Ucap Kiya menahan senyum.
"Rulla aja, ga usah pake Mas. Kebetulan bukan orang jawa." Ucap Rulla kembali.
"Iya tapi kayaknya kamu JAWAban doa-doa saya." Gumam Kiya.
"Mbak Kiya? Mbak Kiya juga lupa cara gerakin mulut ya?" Tanya Rulla dengan wajah datar.
"Cepet banget berubah ekspresinya, bisa gitu orang." Batin Kiya melihat Rulla yg wajahnya kembali kaku.
"Panggilnya Kiya aja juga. Ga usah pake Mbak, soalnya aku ga pernah kawin sama Masmu." Jawab Kiya dan berlalu berjalan pelan.
Rulla menatap sebal Kiya yg lagi-lagi mengabaikan ajakannya.
"Mau balik bareng apa gak sihhhh." Ucap Rulla tak sabar.
Kiya tersenyum membelakangi Rulla yg berdiri dibelakangnya. Lalu membalikkan badan.
"Makasih Kak Rulla, aku bisa pulang sendiri." Jawab Kiya mencoba tersenyum namun wajah Kiya menahan malu, rona merah diwajah Kiya terpantul jelas.
"Kiy, ntar gua diomelin si Alma. Males gua, bacotnya dia berisik banget kayak kucing kawin." Jawab Rulla kali ini dia benar-benar melas.
"Hahah jadi karena Kak Alma?" Tanya Kiya.
"Gak sih, udah yuk lah. Gua ga suka nih drama-drama gini. Udah malem Kiya, ntar lu diculik alien, mau?" Rulla meyakinkan lagi.
"Rumah aku jauh Kak." Jawab Kiya lagi mencoba santai walau sebenarnya batinnya menjerit.
"Ckk, di Pluto? Gua ga peduli selama masih di Bumi. Udah yuk Ah, lu tau ga sih? Mobile Legend gua sampe Afk ini demi ngejar lu. Ayookk." Ucap Rulla tak sabar dan menarik tangan Kiya.
"Mamaaaaa, gua butuh EKG ini mahhh. Lemah jantung ini begini." Batin Kiya sambil melihat tangannya ditarik paksa dengan lembut oleh Rulla.
Rulla berjalan disamping Kiya dengan pelan menuju parkiran motor. Kiya sesekali melirik tangannya dan menatap Rulla. Wajah datar Rulla sesekali terlihat dibawah cahaya lampu sepanjang ruko yg mereka lewati.
Tampang setengah Indo Rulla, cocok sekali memiliki gurat wajah datar nan angkuh. Sangat terlihat tampan, siapapun wanita yg melihat tak mungkin tak terpesona.
"Kak, gua bisa jalan sendiri, ga bakalan jatoh. Gua juga belom nenek-nenek kalo lu lupa." Ucap Kiya saat dia merasa seluruh badannya sudah tak sanggup menanggung beban salting karena genggaman Rulla.