Seminggu berlalu, hubungan yg Kiya dan Rulla jalani sudah seminggu lamanya. Dan sejauh ini semua masih aman.Beberapa kali Kiya ingin menanyakan kepada Alma soal Rulla dan masalalunya bersama Alma. Cuma sering Kiya urungkan. Pasalnya dia merasa tak enak jika harus menanyakannya, takut Alma risih dan membuat mereka malah menjadi tak baik.
Gosip soal Kiya dan Rulla mulai berhembus, entah darimana asalnya. Mungkin beberapa kali ada yg melihat mereka pulang bersama.
"Lu sama Rulla, Kiy?" Tanya Mas To pagi itu.
"Ihh, gosip. Laki sih gosip." Jawab Kiya saat Mas To tiba-tiba menanyakan hubungannya dengan Rulla.
"Emang Iya Mbak Kiya? Kok Serly ga tau." Sahut Serly.
"Nah kamu aja ga tau kan Ser? Berarti emang gak." Jawab Kiya berusaha tenang.
"Yaa kali kan lu rahasiaan, kayak dulu si Alma sama Aru." Sahut Mas To.
"Apaan nih bawa-bawa nama gua." Ucap Alma yg tiba-tiba ikut berbaur.
"Anak lu, nih si Kiya. Itu sales pada ribut katanya dia jadian sama si Rulla." Sahut Mas To.
"Haahh? Iya Kiya? Serius? Kok gua ga tau? Sejak kapan?" Tanya Alma terkejut.
"Kenapa lu? Nyesel dulu nolak Rulla 5x?" Celetuk Mas To.
"Hemm buset mulutnyaa.. lu laki bisa begitu mulutnya. Kalah tuh emak-emak arisan sama mulut lu, Mas To." Celetuk Alma sebal.
"Yaa kan lu dulu curhatnya sama gua, yaa gua kan cuma nanya juga." Sahut Mas To.
"Yaaiyaa, tapi ga lu buka juga semua Mas To!" Alma geram.
"Hahaha santai sih, Kiya juga ga masalah kan Kiy?" Tanya Mas To kepada Kiya.
Kiya terdiam menatap Alma dan Mas To.
"Hah? Bang Rulla mantannya Mbak Alma? Seriusan?" Serly mulai seru mengikuti pembahasan mereka.
"Boro mantan Ser, si Rulla kasih tak sampai ke si Alma. Malah si Alma sama si Aru jadiannya. Kan si Rulla sama Aru baru-baru ini aja mau ngobrol, tadinya mah mereka perang dingin cuma gara-gara si Alma." Sahut Mas To.
"Cerita lagi Mas, kurang tuh masih ada lagi kan yg belom lu ceritain. Apa gua kumpulin yg lain dulu aja kali ya, sekalian lu dongeng disini. Abis itu gua kenain biaya tiketnya deh, gimana? Untung gua. Diomongin juga ga masalah gua." Sindir Alma.
"Hahahaha, itu kan kejadian udah 6 bulan lalu Al, lu juga sama Aru udah bahagia banget sekarang. Ya gapapa." Sahut Mas To.
Alma melirik Kiya, kemudian dia memberikan kode mata kepada Mas To dan melirik lagi ke Kiya. Mas To paham arti tatapan Alma dan kode dari lirikan Alma.
"Kiya kenapa?" Tanya Mas To.
"Gapapa Mas To." Jawab Kiya dan memaksakan senyumnya.
"Itu masalalu kok Kiya, lagian kan sekarang kan si Alma udah sama si Aru. Gak bakalan dilepasin si Alma sama Aru, siapa lagi sih yg mau sama Aru selain Alma? Gak ada." Ucap Mas To.
"Bangke, pacar gua dijelek-jelekin." Sahut Alma.
"Iya, Kak Almanya aman. Emang jamin kalo Rulla udah moveon dari Kak Alma?" Tiba-tiba pertanyaan itu meluncur begitu saja dari bibir Kiya.
Alma menatap Kiya dengan pandangan bertanya.
"Rulla ngomong apa sama kamu?" Tanya Alma.
"Gak ada, Kak. Cuma kan jelas posisinya Kak Alma yg nolak Bang Rulla. Berarti yg punya rasa cuma Bang Rulla." Jawab Kiya.