"Ma? Alma?" Panggil KoJeffri."Iya Ko." Sahut Alma sambil keluar dari ruangannya.
"Lu ga jadi ikut gua ya, Ibu Rina katanya mau minta anterin kamu ke dealer." Ucap Ko Jeffri kemudian.
Ibu Rina adalah sang pemilik perusahaan, Ownernya Alma dan juga sepupunya Ko Jeffri.
"Ibu Rina? Tumben Ko." Jawab Alma.
"Iya soalnya tadi dia minta anter gua, gua kan mau ke supplier. Ya udah sama lu aja." Ucap Ko Jeff.
"Oh Oke, baiklah." Jawab Alma lega. Setidaknya lebih baik dia pergi dengan Ibu Rina dripada harus dengan Koko yg satu ini.
"Ya udah gua pergi dulu, tapi di kantor aman kan Ma, lu ga ada?" Tanya KoJeff.
"Aman Ko, ada Kiya sama Serly." Ucap Alma.
"Oke, gua pergi dulu. Lu ati-ati ntar." Jawab KoJeff dan pergi.
Alma memandang Kokonya itu pergi, sebenarnya tak ada yg kurang dari beliau. Tampan, Kaya, Baik, setau Alm dia setia juga, pekerja keras, hanya beda agama saja. Hanya???!! Itu berat Alma!
"Kenapa Kak?" Tanya Kiya.
"Gua ga jadi pergi sama Koko ganteng lu." Jawab Alma asal.
"Koko ganteng aku? Kamu! Orang dia sukanya sama kamu." Jawab Kiya protes.
"Iya dah, iya aja gua mah." Ucap Alma.
"Kenapa ga jadi?" Tanya Kiya.
"Gua malah disuruh anter Bu Rina ke dealer. Jobdesk gua sebenernya apa sihh, kadang gua bingung." Ucap Alma.
"Apa aja Kak, multitasking. Jadi pawangnya Kak Aru juga oke." Sahut Kiya jail.
"Hahahaha pawang buaya yaa, paling berat tuh jobdesk." Ucap Alma tertawa.
"Iyaa haha, tapi suka kan Kak?" Ledek Kiya.
"Banget.. hahahaha." Jawab Alma.
Tak lama Bu Rina turun dan menghampiri Alma.
"Alma, tadi KoJeff udah bilang sama kamu?" Tanya Bu Rina.
"Udah Ce, ayok aku udah siap." Ucap Alma. Alma memanggilnya cece (dalam bahasa china, karena owner Alma memang chindo. Dan semenjak Alma masuk, Bu Rina lebih suka dipanggil Cece, biar tak terlalu kaku)
Merekapun pergi keluar dan menuju mobil Bu Rina. Mereka pergi diantar supir, Alma duduk di kursi depan sebelah supir sementara Ibu Rina dibelakang.
Selama perjalanan, mereka lebih banyak diam. Sampai akhirnya setengah perjalanan mereka, Bu Rina mengajak Alma berbicara.
"Alma, kamu udah punya pacar?" Tanya Bu Rina.
"Hehe, kebetulan udah Ce." Ucap Alma.
"Oh iya? Bukan anak kantor kan?" Tanya Bu Rina.
"Ah, haha. Kenapa emang Ce?" Alma malah bertanya balik.
"Gapapa, emang umur kamu berapa sih? Cece lupa." Ucapnya lagi.
"Tahun ini sih 25 Ce nanti bulan oktober." Jawab Alma.
"Ohh udah 25 ya kamu, ga ada rencana nikah dalam waktu dekat?" Tanya Bu Rina.
"Tadinya aku tuh punya planning nikah umur 23 kan ya Ce, eh kelewat. Terus niat lagi umur 25, tapi kayaknya ga terealisasi lagi deh." Sahut Alma.
"Dulu cece umur 26 sih baru nikah. Ga apa, ga ada istilah telat dalam pernikahan. Semua waktu kapanpun itu tepat kok, Al." Ucap Ibu Rina.
