Disisi lain dipinggiran kota C terdapat pangkalan besar yang menampung dua ribu jiwa lebih, dari gerbang pangkalan itu keluar dua mobil kuat yang dibalut baja seluruh tubuh mobilnya melaju kearah tengah kota, didalam mobil itu terdapat sepuluh orang yang diberikan misi untuk mencari perbekalan yangberada disupermaket terbesar dikota C.
Akhir zaman sudah berlangsung selama dua tahun lamanya, banyak zombie, tanaman, dan hewan yang bermutasi, manusia pun juga bermutasi tapi tak semua, hal ini yang membuat manusia yang dulu berada diatas rantai puncak makanan sekarang malah berada di paling bawah.
Mobil melaju dengan kencang menabrak beberapa zombie yang menghalang jalan melaju dengan cepat, sampailah kedua mobil didepan supermarket terbesar dikota C, turunlah sepuluh orang pemuda dari mobil berbalut baja, yang paling depan adalah seorang pemuda tampan dengan aura pembunuh yang hebat, bertahun-tahun membunuh membuat aura disekitarnya mencengkam.
Sembilan sisanya juga tak kalah tampan tapi aura mereka tak dingin seperti orang didepan mereka, dengan rapi mereka memasuki supermarket tanpa tergesah gesah dengan cermat memperhatikan sekeliling mereka, para zombie yang mencium makanan enak langsung bergegas menuju mereka.
Tanpa gentar mereka menebas zombie satu persatu yang menghalangi jalan mereka, sampai zombie yang awalnya padat mengepung mereka perlahan berkurang, walaupun begitu mereka tak boleh lengah, pengalaman bertahun-tahun membuat mereka merasakan perasaan aneh yang tak menyenangkan.
Perasaan ini seperti diintai hewan buas dari kegelapan yang menunggu mereka lengah, setelah menghabisi seluruh zombie dilantai satu mereka perlahan naik kelantai dua, baru sampai dilantai dua mereka dihadang oleh seorang?, seekor?, zombie kecil, bisa dibilang baby zombie.
Bayi zombie itu merangkak perlahan kearah mereka, dengan wajah yang tinggal separuh terlihat daging yang masih bergelantungan diwajah kecilnya, senyumnya yang seram makin menyeramkan saat dia menyeringai kearah mereka.
"Astaga horor sekali!" Salah satu dari mereka bergidik ngeri sambil memegang tangan orang disampingnya. mereka seperti nonton adegan live film horor.
"Jangan sentuh!, kotor" pria yang dipegangi tangannya langsung menampar tangan orang yang memegang tangannya.
"Astaga kasar sekali"
Pria tadi menatap datar orang yang lebay disampingnya, apa salahnya sampai bisa satu tim sama orang aneh satu ini, pria dingin didepan mereka melirik kebelakang dengan dingin seketika bulu kuduk mereka merinding.
'lebih horor lagi kapten kita dari pada zombie di depan kami ternyata' batin mereka berdua.
Zombie kecil tampak senang melihat banyak 'makanan' didepannya, tanpa basa basi dia segera menghilang dihadapan mereka, sepuluh orang tadi langsung waspada, mereka saling memunggungi, melihat sekitar sampai mereka kompak melihat keatas.
Zombie kecil terbang kearah mereka, segera mereka berpencar untuk menghindar, dengan sigap mencoba membunuh si zombie kecil, zombie kecil mengincar pemuda didekatnya, pemuda agak gugup dan kesulitan karena zombie kecil sangat cepat dan lincah.
"Kapten tampaknya zombie ini memiliki kekuatan angin"
Sang kapten menyipitkan matanya cahaya dingin melintas dimata birunya saat melihat pemuda yang ditargetkan oleh zombie kecil sudah terpojok. dengan segera dia mengeluarkan bilah es setipis jarum terbang menuju kearah zombie kecil, zombie kecil yang merasa dalam bahaya mencoba menghindari tapi dia telat selangkah sampai kepalanya tertembus bilah es.
Segera zombie kecil berhenti bergerak, pemuda yang hampir digigit zombie kecil menghela nafas lega, "astaga kupikir aku akan mati" pemuda yang sudah terduduk dilantai masih syok.
"Kau terluka?" Tanya seorang pemuda sambil mengulurkan tangannya membantu pemuda yang duduk tadi berdiri.
"Tidak!" Kata pemuda yang masih syok.
"Lebih cepat kita selesaikan misi ini akan lebih baik" ucap pemuda yang paling tenang.
Mereka semua mengangguk setuju, diakhir zaman mereka bisa kehilangan nyawa kapan saja dan dimana saja, mereka datang kesini untuk mengambil semua pakaian dan peralatan rumah tangga di supermarket ini hanya itu, karena makanan sudah lama diambil oleh pemerintah saat awal mulanya akhir zaman.
Dua dari mereka memiliki kekuatan tipe ruang, itulah mengapa mereka paling lemah dari kemampuan lainnya tapi itu juga yang paling berharga, walaupun begitu stamina mereka masih lebih kuat dari orang-orang pada umumnya karena mereka berasal dari tentara.
Selesai mereka meletakkan seluruh barang didalam ruang mereka, segera mungkin mereka kembali kemobil untuk balik kepangkalan, saat mereka semua sudah memasuki mobil, hal aneh tiba-tiba terjadi, segerombolan zombie berlari kearah mereka segera mengepung mobil mereka.
Dengan kekuatan penuh mobil melaju menerobos kepungan zombie terjadi kerusakan dimana-mana, beberapa zombie juga naik keatas mobil mereka dengan kuku panjang mereka menggores bagian atas mobil sampai mengeluarkan bunyi yang memekakkan telinga.
Dua mobil itu saling mengambil jarak mereka memutar mobil seperti gasing mencoba membuang zombie-zombie diatas mobil tapi karena kuku zombie tertanam diatap sulit untuk mengusir mereka belum lagi gelombang zombie yang mengejar dibelakang, lengkap sudah penderitaan.
Kedua mobil tersebut terus melaju sampai yang berada didalam tak sadar kalau zombie yang mengejar mereka sudah hilang, bahkan yang diatas mobil pun juga menghilang, didepan jalan ada simpang, mereka sepakat berbelok kiri lalu mobil didepan dengan tiba-tiba berhenti, mobil dibelakang pun spontan menginjak rem.
Walkie talki mobil depan berbunyi, salah satu dari mereka mengangkatnya,
"Kapten ada apa apa yang terjadi?""Kurasa kami mengalami ilusi" seseorang yang duduk disamping kapten bergumam, mungkin bicara dengan diri sendiri.
Sang kapten sedikit menyeritkan dahinya, kecurigaan sekaligus penasaran, soalnya mereka melihat rumah satu lantai terbuat dari kaypalang diatas rumah itu bertuliskan toko serba ada, sudah dua tahun akhir dunia orang bodoh mana yang membuka toko ditengah kota pula.
Tapi dibandingkan dengan rasa curiga, rasa penasaran mereka lebih tinggi, segera mereka semua turun dari mobil dan melihat kesegala arah, lingkungan disekitar rumah ini normal seperti biasa, tapi ada yang aneh ini terlalu sepi, bahkan tak terlihat satupun zombie disini.
"Kapten ini sangat mencurigakan!" Seseorang dari mereka berkata dengan nada ragu.
"Iya aneh sekali orang bodoh mana yang buka toko ditengah tengah kota yang penuh zombie?"
"Tapi yang lebih aneh lagi tak ada satupun zombie disini toko ini seperti dipisahkan oleh kekacauan dunia ini"
"Apalagi masih ada listrik menyala ditoko ini, lihat lampu itu" seseorang menunjuk palang nama toko yang diberi lampu warna kuning disekelilingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
membangun toko serba ada diakhir zaman
FantasyProlog Ren tiba tiba masuk dunia novel populer akhir zaman, hidup didalam novel dipaksa sistem untuk untuk membuka toko serba ada diakhir zaman, demi bertahan hidup dan menjadi ikan asin diakhir zaman Ren bertekad untuk membangun toko serba ada yang...