31. ZOMBIE AKHIR ZAMAN

419 70 3
                                    

Setelah seharian berkeliling di seluruh pangkalan, Sean dan Ren berencana kembali, dijalan pulang, Ren melihat Cleo tepat didepan berlari dengan cepat kearah mobil mereka, dengan kaget Sean menghentikan mobil lalu keluar, begitu juga Ren, Cleo menghampiri mereka dengan nafas terengah-engah seperti ingin pingsan, wajahnya yg panik membuat Ren semakin khawatir.

"Kapten, tuan Ren....hah.......hah......itu!"

"Ada apa Cleo?"

"I..itu, VIO HILANG!"

Ren kaget setengah mati lalu dengan gerakan kasar dia mengambil kerah baju Cleo lalu menarik kearahnya dengan  keras.

"KENAPA VIO BISA HILANG?"

Cleo kaget setengah mati, dia baru kali ini melihat sisi Ren yang seperti itu, dia tak menyangka Ren yang selama ini lembut dan sabar ternyata bisa ganas juga, begitu pula Sean yang juga terdiam kaget.

"T.....tadi setelah kalian pergi kami berjalan jalan melihat keadaan pasar di pangkalan ini karena bosan, Liam selalu mengandeng tangan Vio setiap saat, tapi saat kami lengah sedikit, kami sudah melihat Vio menghilang, kami masih mencarinya sampai sore hari dan tak menemukannya"

Cleo menundukkan kepalanya dan membungkuk kepada Ren.
"Maafkan kami, menjaga satu anak saja kami tidak bisa, maaf kami bersedia menerima hukuman!"

Melihat Cleo yang merasa sangat bersalah, Ren perlahan menenangkan diri dan mulai melepas kerah Cleo,

"Tidak, ini bukan salahmu Cleo, aku akan mencarinya, kalian pulang ke villa dulu"

Tanpa mendengar Sean yang mencoba menghentikan Ren, tapi Ren sudah berlari dengan cepat meninggalkan mereka berdua yang tampak bingung.

Dengan cepat Sean naik ke mobil mengejar Ren yang sudah berlari kearah pasar ditengah pangkalan, mencari keadaan Ren.

~~~~~~~~~~

Disi lain di area tengah kota di kota C.

Terlihat sekelompok orang tengah berlari dengan sekuat tenaga yang mereka punya, dibelakang mereka tampak segerombolan zombie sedang mengejar mereka secara membabi buta, semua benda ditabrak oleh para zombie itu.

Tak sampai disana, sekelompok orang tadi juga mulai kehabisan tenaga karna sudah berlari terlalu jauh, mereka awalnya berasal dari pangkalan kota F, pangkalan mereka lebih kecil dibandingkan pangkalan kota lainnya.

Mereka datang kekota C karna mendengar rumor tentang toko serba ada,tapi sebelum sampai ditengah kota C, mobil mereka rusak dan menabrak gedung yang menyebabkan beberapa zombie tertarik dengan suaranya, dari sanalah mereka berlari menuju tengah kota dengan penuh harapan tentang toko tersebut.

"Sudah kukatakan jangan percaya pada rumor yang mungkin tak ada itu!" Teriak salah satu dari mereka.

"Kan juga sudah kubilang kalau kau tak mau ikut, yah tak usah pergi!" Teriak kawan disebelahnya, mereka masih dalam posisi lari menyelamatkan diri.

"Diam dan teruslah berlari!" Teriak pemimpin mereka yang memimpin jalan.

Mereka ber lima akhirnya diam dan fokus berlari sambil sesekali melepaskan kekuatan mereka untuk mengurangi jumlah zombie yang mengejar mereka, tak lama salah satu dari mereka tersandung sesuatu dan berguling dengan keras.

"AKHH!"

"Bangkit yon, bangun kita hampir sampai!" Teriak temannya sambil memapah pemuda yang terjatuh tadi.

"AKH.....tidak bisa, kakiku sakit tak bisa digerakkan!"

"Akan ku gendong, kemarilah!" Salah satu dari mereka yang bertubuh tinggi mengendong yon dipunggung lalu terus berlari, sang kapten terus  melindungi mereka dari belakang.

Sampai dipersimpangan jalan yon tanpa sadar melihat kebelakang saat dia menoleh, dia tak melihat satupun zombie yang mengejar mereka, yon berteriak memanggil kapten mereka.

"Kapten tak ada satupun zombie yang mengejar kita!"

Mendengar perkataan yon, serempak mereka semua menoleh kebelakang, mereka berhenti berlari, semua orang ngos-ngosan tapi mereka lebih kearah kebingungan, apa yang terjadi?, kenapa tak ada satupun zombie yang mengejar mereka?, apakah zombie itu merasa mereka sudah tak enak lagi?.

Saat kebingungan melanda mereka, yon tanpa aba-aba berteriak lagi
"LIHAT!"

Seketika seluruh mata mereka tertuju pada area yang ditunjukan oleh yon, sebuah bangunan tiga lantai dipapan nama bangunan itu tertulis toko serba ada dengan lampu yang bersinar menyinari kata-katanya.

Walaupun masih siang, didalam tempat tersebut terlihat terang dapat dilihat dari pintu kaca transparan toko tersebut, mereka juga dapat sedikit melihat barang-barang yang tertata rapi di masing-masing rak.

"AWWWW..., APA YANG KAU LAKUKAN BANGSAT!"

"hehe aku hanya takut kita sedang bermimpi makanya kucubit hehe"

"Cubit dirimu sendiri setan!"

Mereka akhirnya sadar setelah dua orang teman mereka berdebat dengan suara yang keras, sang kapten melangkah maju terlebih dahulu diikuti dengan si jangkung yang mengendong yon lalu dua orang yang masih beradu mulut nyusul dibelakang.

Saat mereka sudah masuk terdengar suara lembut dari dalam menyambut mereka masuk.
"Selamat datang pelanggan, silahkan tanya saya jika anda perlu bantuan!"

Semua mata tertuju pada robot berbentuk telur dengan warna pink tua yang cukup mencolok, mata robot itu bisa berganti sesuai nada suaranya,  kapten itu dengan ragu melihat sekeliling ruangan lalu melihat robot itu kembali.

Sebelum akhir zaman saja, tak ada robot secanggih yang ada didepannya ini, jika adapun suara mereka tidak se-manusiawi ini, pasti pemiliknya sangat luar biasa, dengan penasaran sang kapten bertanya.

"Bisakah aku bertemu bos mu?"

Mata robot itu berkedip lalu menjawab dengan tetap sopan.
"Maaf pelanggan, tuan kami sedang dalam perjalanan jauh!"

Kapten itu merasa sangat disayangkan, padahal dia ingin bertemu bos besar yang bisa membangun toko ditengah kota seperti ini, seperti yang semua orang yang sudah mengalami akhir zaman ini tau, kalau berada ditengah kota hanya dapat mengantarkan dirimu sebagai makan siang para zombie.

Jadi tak sembarang orang yang berani buka toko disini terlebih lagi tak ada satupun zombie dua ratus meter dari tempat ini, dia semakin penasaran dengan tempat ini.

Sedangkan anggota lainnya sedang melihat sekeliling mereka, dimana terdapat banyak sekali makanan, mereka serempak menelan ludah karna lapar, tapi tak ada tatapan serakah Dimata mereka.

Dengan kecepatan tercepat mereka mengambil troli belanja lalu mulai berpencar tanpa aba-aba, kapten mereka pun tak ingin ketinggalan, setelah siap berbelanja, mereka berbaris rapi mengantri untuk membayar.

Mereka duduk dimeja yang disediakan ditempat itu lalu melainkan memakan makanan mereka masing-masing, tak ada yang berbicara dari awal, mereka asyik dengan dunia sendiri.

Setelah makan mereka penasaran apa yang dijual dilantai atas, mereka pun memutuskan kelantai atas kecuali Yon yang masih terluka, dia tinggal disana, saat mereka mencapai lantai dua, mereka melihat banyak sekali pakaian berbagai gaya untuk pria dan wanita.

Mereka otomatis berpencar, berkeliling dan mengambil gaya pakaian yang cocok, melihat mereka yang berdebu diseluruh anggota tubuh mereka, mereka enggan menyentuh pakaian itu.

Tak lama berkeliling si jangkung melihat tanda adanya toilet didalam ruangan, segera dia masuk ke toilet pria, dan melihat adanya air bersih membuatnya bersemangat, segera dia membasuh muka, tangan dan kakinya agar tampak sedikit bersih, lalu mengambil baju dan celana ukurannya memasuki toilet lagi untuk mandi.

~~~~~~~~

Haloo semuanya hehehe lama ya, yah biasalah orang sok sibuk, tapi saya masih punya hadiah lagi nih.

membangun toko serba ada diakhir zaman Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang